Presiden Jokowi Apresiasi Kontribusi dan Konsistensi Muhammadiyah dalam Penanganan Pandemi Covid-19
Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa pemerintah mengapresiasi kontribusi dan konsistensi Muhammadiyah dalam penanganan pandemi Covid-19 di Tanah Air. Sejak awal pandemi, Muhammadiyah bergerak cepat, mengerahkan seluruh potensi amal usahanya secara terorganisasi dan melakukan kerja-kerja kemanusiaan dengan tulus serta ikhlas.
Menurut Presiden Jokowi, saat ini laju penyebaran Covid-19 di Tanah Air sudah berhasil ditekan berkat kerja sama dan kerja keras dari seluruh komponen bangsa. Selain itu, masyarakat dan usaha-usaha produktif juga perlahan-lahan bisa beraktivitas kembali. Meski demikian, Presiden mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada agar kasus positif tidak naik kembali.
Pencapaian tersebut, lanjut Presiden, juga mendapat apresiasi dari masyarakat internasional. Indonesia bahkan dipercaya memegang Presidensi G20 Tahun 2022, sebagai negara berkembang pertama yang mendapatkan kepercayaan dan kehormatan besar tersebut.
Oleh karena itu, Presiden Jokowi mengajak Muhammadiyah turut serta mengoptimalkan kepercayaan Presidensi G20 ini untuk berkontribusi bagi kemakmuran dunia yang lebih merata, lebih adil, dan lebih inklusif, serta bagi dunia yang lebih tangguh terhadap krisis dan perubahan iklim.
Selain itu, sebagai negara muslim terbesar di dunia dengan nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, Indonesia dinilai bisa menjadi rujukan bagi dunia untuk menciptakan dunia yang lebih damai dan lebih toleran. Islam yang berkemajuan dan Islam wasathiyah yang diperjuangkan Persyarikatan Muhammadiyah bukan hanya penting bagi Indonesia, tetapi juga relevan bagi dunia.
Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, dalam pidatonya di Auditorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, mengapresiasi kerja keras pemerintah dan segenap komponen bangsa yang telah bahu-membahu dalam mengatasi pandemi Covid-19 di Indonesia hingga kondisi saat ini yang makin membaik.
Turut mendampingi Presiden dalam acara ini adalah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.