Ibu Negara Hadiri Pembukaan Pameran Kriyanusa 2019 di Balai Kartini
Pameran Kriyanusa merupakan pameran kerajinan terbesar yang diselenggarakan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) setiap tahunnya.
Ibu Negara Iriana Joko Widodo pada hari ini, Rabu, 11 September 2019, menghadiri acara pembukaan Pameran Kriyanusa 2019 yang digelar di Kartika Expo, Balai Kartini, Jakarta. Pameran Kriyanusa merupakan pameran kerajinan terbesar yang diselenggarakan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) setiap tahunnya.
Sekitar pukul 09.45 WIB, Ibu Iriana tiba di tempat acara bersama dengan Ibu Mufidah Jusuf Kalla yang sekaligus sebagai Ketua Umum Dekranas, dan Ketua Harian Dekranas Ibu Erni Tjahjo Kumolo. Pada acara pembukaan ini, tampak hadir juga sejumlah istri menteri yang tergabung dalam Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE KK), berbagai organisasi kewanitaan, dan para pengurus Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) provinsi dan kabupaten/kota dari seluruh Indonesia.
Menurut Ketua Harian Dekranas Erni Tjahjo Kumolo, Pameran Kriyanusa 2019 merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka HUT Dekranas ke-39. Pameran ini diselenggarakan Dekranas secara berkala dan tahun ini merupakan penyelenggaraan yang keempat.
“Tema Pameran Kriyanusa tahun 2019 adalah Peningkatan Daya Saing Produk Kerajinan Melalui Pengembangan Kreativitas dan Kewirausahaan,” kata Ibu Erni.
Dalam sambutannya, Ketua Umum Dekranas Ibu Mufidah Jusuf Kalla mengungkapkan Dekranas dan Dekranasda bersama instansi terkait telah melakukan beberapa upaya pembinaan dan pengembangan produk kerajinan dengan tujuan untuk meningkatkan daya saingnya.
“Hasilnya akan ditampilkan pada Pameran Kriyanusa 2019 ini,” kata Ibu Mufidah.
Menurutnya, industri kerajinan merupakan bagian dari ekonomi kreatif yang pertumbuhannya sangat cepat serta berkembang di seluruh pelosok Tanah Air dari skala mikro, kecil, hingga skala menengah. Industri kerajinan juga memiliki peranan yang cukup strategis dalam perekonomian nasional yang secara historis sangat lekat dengan keseharian kehidupan rakyat Indonesia.
“Oleh sebab itu, produk kerajinan bisa menjadi andalan mata pencaharian, terutama dengan pemanfaatan sumber daya setempat dan pengembangan kreatif lokal,” ujar Ibu Mufidah.
Dengan diadakannya Pameran Kriyanusa 2019, Ibu Mufidah berharap produk kerajinan semakin maju sehingga dapat menembus pasar global yang lebih besar lagi. Ia pun menyampaikan apresiasinya bagi seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam pameran tersebut.
“Pada kesempatan yang baik ini kami menyampaikan terima kasih kepada para pengurus Dekranas, Dekranasda, dan para mitra Dekranas yang telah ikut berpartisipasi pada pembinaan dan pengembangan produk kerajinan nusantara,” imbuhnya.
Usai memberikan sambutan, Ibu Mufidah kemudian secara simbolis membuka Pameran Kriyanusa 2019 dengan memukul gendang tasa. Setelah itu, Ibu Negara dan Ibu Mufidah juga menandatangani buku “Songket Minangkabau dan Tenun”.
Pada kesempatan itu, diberikan juga penghargaan Dekranas Award, yaitu Dekranas Award Teladan dan Dekranas Award Karya Kriya terbaik Indonesia 2019 kepada para penerima. Untuk anugerah Dekranas Award Teladan diberikan kepada lima pembina Dekranasda provinsi, yaitu Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Provinsi Jawa Timur, Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Bali, dan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Dekranasda Provinsi NTT tampil sebagai yang terbaik dalam kategori tersebut.
Sementara untuk Dekranas Award Karya Kriya Terbaik Indonesia tahun 2019 diberikan kepada 39 penerima. Secara simbolis, plakat penghargaan diberikan kepada 8 penerima, masing-masing satu dari 8 kategori, yaitu kategori tekstil, serat alam, keramik, kayu, batuan, logam, material alam, serta material alam olahan.
Rangkaian acara pembukaan kemudian ditutup dengan foto bersama Ibu Negara, Ibu Mufidah Jusuf Kalla, para anggota OASE KK, serta para pengurus Dekranasda provinsi dan kabupaten/kota.
Ibu Iriana kemudian berkeliling untuk meninjau sejumlah stan pameran. Peserta Pameran Kriyanusa 2019 ini terdiri atas Dekranasda seluruh Indonesia yang memfasilitasi perajin di wilayahnya masing-masing, beberapa BUMN dan kementerian yang memfasilitasi mitra binaannya, serta para perajin yang sudah dapat mandiri, dengan total peserta sebanyak 246 stan.