Momen Petani Curhat kepada Presiden Jokowi
Petani lain mengaku khawatir dengan masa depan sektor pertanian apabila tidak ada regenerasi petani mulai dari sekarang.
Momen bertemu dengan Presiden Joko Widodo tidak dilewatkan para petani untuk menyampaikan tantangan yang dihadapi petani mulai dari masalah produksi pertanian hingga regenerasi petani Indonesia. Salah satu petani yang berkesempatan untuk berdialog dengan Presiden pada Selasa, 27 Desember 2022 di Bendungan Sadawarna, Kabupaten Sumedang, mengatakan sudah menjadi tugas bersama untuk mendorong regenerasi petani Indonesia.
Apalagi menurutnya, anak muda saat ini cenderung tertarik untuk masuk bekerja dalam dunia industri dibandingkan pertanian. “Mindset-nya anak muda sekarang lowongan pekerjaan itu lowongan pekerjaan di industri, bukan pertanian,” ujarnya.
Meski demikian, petani tersebut menyebut di daerahnya masih ada perkumpulan anak petani yang juga terjun dalam dunia pertanian, tetapi persentasenya cukup rendah. Selain itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang turut mendampingi Presiden menyebut bahwa pihaknya juga memiliki program petani milenial guna mendorong generasi muda untuk terlibat dalam sektor pertanian.
Pada kesempatan tersebut, petani lain mengaku khawatir dengan masa depan sektor pertanian apabila tidak ada regenerasi petani mulai dari sekarang. Bahkan, petani tersebut khawatir dirinya yang saat ini berusia 29 tahun menjadi generasi terakhir.
“Takut anaknya enggak mau jadi petani?” tanya Ridwan Kamil.
“Iya, karena ngelihat yang lainnya gitu pak. Jadi ya udahlah kamu jadi apa, jadi apa. Kadang-kadang nanya anak enggak ada yang mau jadi petani kan pak, maunya polisi, gubernur,” jawab petani tersebut.
Presiden Jokowi mengakui anak muda saat ini lebih memiliki kecenderungan untuk melakukan budidaya tanaman kebun daripada pertanian. “(Anak muda) senangnya biasanya ke melon, jagung, hidroponik gitu-gitu,” kata Presiden Jokowi.
Turut mendampingi Presiden saat berdialog dengan para petani yaitu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto.