Pemerintah Percepat Reformasi Sektor Kesehatan dan Ketahanan Pangan
Sejumlah sektor di bidang kesehatan dan ketahanan pangan menjadi prioritas tersendiri untuk ditingkatkan di tengah pandemi.
Presiden Joko Widodo menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada para dokter, tenaga kesehatan, serta seluruh pihak yang bersama-sama berjuang secara luar biasa untuk menghambat penyebaran Covid-19 dan berupaya mengobati pasien-pasien terdampak.
Saat menyampaikan pidato di Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dan DPD di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, pada Jumat, 14 Agustus 2020, Presiden juga mengatakan bahwa reformasi fundamental di sektor kesehatan harus dipercepat.
“Perjuangan untuk menghambat penyebaran Covid-19, mengobati yang sakit, dan mencegah kematian sudah luar biasa kita lakukan. Atas nama rakyat, bangsa, dan negara, saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada para dokter, perawat, serta seluruh petugas di rumah sakit, di laboratorium, di klinik-klinik kesehatan, dan di rumah isolasi, kepada tokoh masyarakat, para relawan, awak media, aparat TNI dan Polri, serta para ASN di pusat dan di daerah,” ucapnya.
Pandemi ini menuntut kita untuk mengutamakan pencegahan penyakit dan pola hidup sehat. Penguatan terhadap kapasitas SDM, pengembangan rumah sakit dan balai kesehatan, serta industri obat dan alat kesehatan dalam negeri juga harus diprioritaskan.
Tak cukup di situ, ketahanan pangan juga harus segera diwujudkan. Pandemi Covid-19 yang melanda setidaknya 215 negara di dunia memberikan ancaman global baru berupa krisis pangan.
Ketahanan pangan nasional tengah diupayakan dengan menjamin kelancaran rantai pasok makanan dari hulu produksi hingga hilir distribusi di seluruh penjuru negeri. Efisiensi terhadap proses produksi pangan dan nilai tambah bagi petani juga terus ditingkatkan.
“Food estate, lumbung pangan, sedang dibangun untuk memperkuat cadangan pangan nasional, bukan hanya di hulu, tetapi juga bergerak di hilir produk pangan industri. Bukan lagi menggunakan cara-cara manual, tetapi teknologi modern dan pemanfaatan kecanggihan digital. Bukan hanya untuk pasar domestik, tetapi juga untuk pasar internasional,” imbuhnya.
Saat ini lumbung pangan baru tengah dikembangkan di Provinsi Kalimantan Tengah dan Sumatera Utara. Menyusul setelahnya beberapa daerah lain yang akan menyinergikan pemerintah, pelaku swasta, dan masyarakat sebagai pemilik lahan maupun sebagai tenaga kerja.