Presiden akan Hadiri Sejumlah KTT dengan Mitra Wicara ASEAN dan Tiga Pertemuan Bilateral

Pada malam harinya, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana akan menuju Chroy Changvar International Convention and Exhibition Centre (CCIC) untuk menghadiri jamuan makan malam oleh Perdana Menteri Kamboja.

Dipublikasikan pada Sabtu, 12 November 2022 06:03 WIB

Presiden Joko Widodo akan menghadiri sederet konferensi tingkat tinggi (KTT) dengan mitra wicara ASEAN dan pertemuan bilateral pada hari keempat kunjungannya di Kamboja, pada Sabtu, 12 November 2022. Mengawali agendanya, Presiden akan menghadiri KTT ASEAN Plus Three (APT) di Hotel Sokha, Phnom Penh.

Selanjutnya, Presiden Jokowi akan mengikuti KTT ASEAN-India ke-19 untuk memperingati hubungan dialog ASEAN-India ke-30 tahun. Agenda berikutnya, Presiden Jokowi akan menghadiri KTT ASEAN-Australia ke-2.

Pada siang harinya, Kepala Negara akan mengikuti KTT ASEAN-Jepang ke-25. Selepas itu, Presiden Jokowi akan menghadiri tiga pertemuan bilateral, masing-masing dengan Sekretaris Jenderal PBB, Executive Chairman World Economic Forum (WEF), dan Presiden Dewan Eropa.

Berikutnya, Presiden akan mengikuti KTT ASEAN-AS ke-10, kemudian dilanjutkan dengan KTT Peringatan ASEAN-Kanada. Pada malam harinya, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana akan menuju Chroy Changvar International Convention and Exhibition Centre (CCIC) untuk menghadiri jamuan makan malam oleh Perdana Menteri Kamboja.

Sebelumnya, pada Jumat (11/11/2022) kemarin, Presiden Jokowi telah mengikuti acara inti KTT ASEAN ke-40 dan ke-41 yang dilakukan dalam bentuk dua format, yaitu sesi pleno dan sesi retreat. Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dalam keterangannya mengatakan bahwa pada sesi pleno, Presiden Jokowi menyampaikan pentingnya kesatuan dan sentralitas ASEAN dalam menghadapi tantangan eksternal maupun internal.

“Secara eksternal, ASEAN harus mampu menavigasi rivalitas kekuatan besar yang makin menajam. Sementara secara internal, ASEAN harus tetap relevan, menjaga kepatuhan terhadap Piagam ASEAN, dan mengatasi krisis di Myanmar. Untuk menghadapi tantangan tersebut, kesatuan dan sentralitas ASEAN adalah kunci. Kesatuan dan sentralitas ini harus dimaknai secara konkret dan bukan semata-mata menjadi mantra kosong,” ujar Menlu.

KTT ASEAN ke-40 dan ke-41 menghasilkan 19 dokumen yang diadopsi, antara lain ASEAN Leaders’ Statement on the Aplication of Timor Leste to ASEAN. Menurut Menlu Retno, para pemimpin ASEAN di dalam dokumen tersebut memutuskan menyetujui secara prinsip diterimanya Timor Leste sebagai anggota ke-11 ASEAN, memberikan status observer, dan memperbolehkan Timor Leste berpartisipasi pada pertemuan ASEAN termasuk sesi pleno KTT.

“ACC atau ASEAN Coordinating Council ditugaskan untuk menyusun road map yang akan dilaporkan pada KTT ke-42 untuk diadopsi. Semua negara ASEAN dan mitra dialog diminta mendukung penuh Timor Leste untuk mencapai milestone tersebut melalui pemberian bantuan pengembangan kapasitas dan dukungan lainnya,” ujar Menlu.

(BPMI Setpres)