Presiden Jokowi Dorong Pemimpin ASEAN Plus Three Bersatu Hadapi Krisis

Presiden Jokowi menjelaskan, APT harus fokus setidaknya terhadap tiga isu yaitu krisis pangan, resesi ekonomi, serta stabilitas keamanan dan perdamaian kawasan.

Dipublikasikan pada Sabtu, 12 November 2022 10:27 WIB

Mengawali agenda pada hari keempat kunjungan kerjanya di Kamboja, Presiden Joko Widodo mengikuti KTT ke-25 ASEAN Plus Three (APT) yang digelar di Hotel Sokha, Phnom Penh, Sabtu, 12 November 2022.
 
Dalam KTT yang beranggotakan pemimpin ASEAN ditambah pemimpin Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Jepang, dan Republik Korea itu, Presiden Jokowi mengajak para pemimpin ASEAN Plus Three bekerja sama untuk menghadapi krisis saat ini.
 
“APT lah yang menyelamatkan kita dari krisis keuangan global 2008. Solidaritas dan kerja sama yang membuat ekonomi kawasan mampu bertahan. Sekarang kita kembali diuji dengan krisis global yang lebih dahsyat. Saya sangat percaya dengan spirit yang sama kita mampu menghadapi krisis saat ini,” ucap Presiden Jokowi.
 
Presiden Jokowi menjelaskan, APT harus fokus setidaknya terhadap tiga isu yaitu krisis pangan, resesi ekonomi, serta stabilitas keamanan dan perdamaian kawasan.
 
“Pertama, krisis pangan harus dihindari, mekanisme ketahanan pangan kawasan harus diperkuat, dan cadangan beras darurat APT harus ditingkatkan,” jelas Presiden.
 
Menurut Presiden Jokowi, teknologi produksi beras berkelanjutan mutlak diperlukan dan kapasitas produksi juga harus diintegrasikan dengan sistem logistik anggota APT demi amankan rantai pasok dan stabilkan harga beras.
 
“Kedua, resesi ekonomi kawasan harus dihindari dan stabilisasi keuangan harus dilakukan. Sinergi berbagai perangkat finansial APT harus dijalankan khususnya Chiang Mai Initiative Multilateralisation. Ketika ada ancaman krisis finansial, sinergi ini memungkinkan kita untuk peroleh early warning dan dukungan likuiditas” ujar Presiden.
 
Lebih lanjut, Presiden juga menekankan pentingnya penguatan infrastruktur keuangan nasional melalui koordinasi erat antar lembaga keuangan dan bank sentral, peningkatan mobilisasi domestic resources, dan kecermatan menjaga inflasi.
 
“Ketiga, stabilitas, keamanan dan perdamaian kawasan mutlak diperlukan. Kompetisi harus dikelola dengan baik sehingga tidak berubah menjadi konflik, dan hukum internasional harus selalu dihormati,” tegas Presiden.
 
Presiden Jokowi meyakini, apabila APT mampu melakukan semua hal tersebut, maka kawasan akan terus menjadi epicentrum of growth.
 
Tampak hadir dalam KTT ke-25 Asean Plus Three yaitu para pemimpin ASEAN, Perdana Menteri (Premier) RRT Li Keqiang, Presiden Republik Korea Yoon Seok-yeol, dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida.
 
Sementara itu turut hadir mendampingi Presiden Jokowi yaitu Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

(BPMI Setpres)