Presiden Jokowi Serahkan Banpres Produktif Usaha Mikro untuk para Pelaku Usaha di Yogyakarta
Presiden mencermati kondisi dan keluhan-keluhan para pelaku usaha kecil sehingga mengeluarkan bantuan khusus berupa modal kerja yang dapat digunakan mereka untuk tetap menjalankan usahanya.
Supoyo, seorang pedagang soto di Daerah Istimewa Yogyakarta, kebingungan ketika menerima panggilan dari Bank Rakyat Indonesia. Meski mengalami kesulitan dan penurunan omzet saat pandemi datang, ia merasa tidak memiliki utang atau pinjaman yang menyebabkan dirinya menerima panggilan tersebut.
Tak lama ia yang tinggal di daerah Bantul tersebut segera mengetahui bahwa dirinya merupakan salah satu penerima Banpres Produktif Usaha Mikro, program bantuan modal dari Presiden Joko Widodo untuk meringankan beban para pelaku usaha mikro dan kecil yang terdampak pandemi.
“Saya jualan soto, lantas adanya pandemi itu sepinya enggak karu-karuan. Artinya kita pilih istirahat daripada enggak balik modal. Untungnya setelah berapa lama kemudian saya mulai bangkit lagi kira-kira seminggu lalu. Lantas saya dipanggil BRI. Saya bingung, tidak punya utang kok dipanggil BRI. Ada apa ini? Ternyata saya dikasih tahu bahwa saya dapat bantuan dari Presiden,” ujarnya mengisahkan.
Supoyo menjadi salah satu perwakilan pelaku usaha mikro dan kecil yang hadir di Istana Kepresidenan Yogyakarta pada Jumat, 28 Agustus 2020, untuk menerima Banpres Produktif Usaha Mikro dari Presiden Joko Widodo bersama 29 orang perwakilan lainnya. Sementara sejumlah ratusan pelaku usaha mikro dan kecil lainnya dari Daerah Istimewa Yogyakarta mengikuti acara tersebut secara virtual.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo menjelaskan bahwa pandemi Covid-19 yang tengah melanda Indonesia ini berdampak luas bagi banyak sektor kehidupan, tidak hanya pada urusan kesehatan, tapi juga berpengaruh terhadap aktivitas perekonomian.
“Kondisi sulit seperti ini dialami tidak hanya negara kita, tapi juga dialami oleh 215 negara di dunia. Negara yang kaya dan besar, kena. Negara yang sedang di tengah, juga kena. Negara yang miskin juga kena. Negara kecil juga kena. Semuanya kena,” ujarnya.
Dalam kondisi tersebut, banyak pelaku usaha yang salah satunya berasal dari usaha mikro dan kecil yang amat terpukul oleh dampak yang ditimbulkan oleh pandemi. Kepala Negara mencermati kondisi dan keluhan-keluhan tersebut sehingga mengeluarkan bantuan khusus berupa modal kerja yang dapat digunakan mereka untuk tetap menjalankan usahanya.
“Pemerintah, karena pandemi Covid ini, telah mengeluarkan semua jurus. Ada yang namanya BLT Desa, bansos tunai, subsidi listrik digratiskan untuk pelanggan 450 VA dan diskon 50 persen untuk 900 VA, bantuan sembako, subsidi bunga, kemarin kita keluarkan subsidi gaji. Sekarang kita berikan yang namanya Banpres Produktif Usaha Mikro,” tuturnya.
Melalui bantuan tersebut, para pelaku usaha mikro dan kecil akan menerima bantuan untuk dipergunakan sebagai modal kerja sebesar Rp2,4 juta. Program bantuan ini akan terus diberikan kepada total 12 juta orang pelaku usaha mikro dan kecil hingga nanti di bulan September.
“Tapi ingat ini harus dipakai untuk modal usaha. Karena kondisinya seperti ini saya tahu ada yang omzetnya biasanya Rp500 ribu sekarang tinggal Rp300 atau Rp200 ribu. Memang kondisinya tidak mudah,” imbuh Presiden.
Presiden berharap agar bantuan yang murni merupakan hibah tersebut dapat digunakan sebaik-baiknya sehingga berbagai usaha mikro dan kecil yang dijalankan oleh para penerima bantuan tersebut dapat segera kembali meningkat.
Atas bantuan yang telah diterima dari Presiden tersebut, Supoyo bersama penerima bantuan lainnya menyampaikan ucapan terima kasih secara langsung kepada Presiden Joko Widodo dalam kesempatan itu.
“Saya berterima kasih atas bantuan Bapak Presiden. Mudah-mudahan ada hikmahnya, bisa untuk tambahan modal, semoga nanti (usaha kami) bisa lebih besar lagi,” ucapnya.
Hadir dalam acara tersebut di antaranya Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X.