Tiba di APEC Haus, Presiden Jokowi Bertemu dengan PM Marape
Tampak Perdana Menteri (PM) Papua Nugini James Marape menyambut langsung kedatangan Kepala Negara ketika turun dari kendaraan.
Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan ke APEC Haus, dalam kunjungannya ke Papua Nugini, pada Rabu, 5 Juli 2023. Tampak Perdana Menteri (PM) Papua Nugini James Marape menyambut langsung kedatangan Kepala Negara ketika turun dari kendaraan.
Selain itu, kedatangan Presiden Jokowi juga disambut tarian ‘Hiri Moale’. Usai penyambutan, PM Marape bersama Presiden Jokowi kemudian berjalan naik ke lantai dua APEC Haus untuk menuju ruang pelaksanaan tête-à-tête.
Sebelum memasuki ruang pertemuan, PM Marape memperkenalkan beberapa pejabat pemerintah Papua Nugini, yaitu Deputi Perdana Menteri merangkap Menteri Imigrasi, Perbatasan, dan Pertanahan John Rosso, Menteri Perikanan Jelta Wong, Menteri Kesehatan Lino Tom, Menteri Pertanian Aye Tambua, Menteri Pendidikan Jimmy Uguro, Menteri Pendidikan Tinggi Don Polye, Menteri Kopi Joe Kuli, Menteri Kelapa Sawit Francis Maneke, Menteri Perusahaan Negara William Duma, serta Menteri Transportasi dan Penerbangan Sipil Walter Schnaubelt.
Setelah melaksanakan tête-à-tête selama kurang lebih 35 menit, Presiden Jokowi bersama dengan delegasi kemudian melakukan pertemuan bilateral dengan pemerintah Papua Nugini.
Tampak mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan bilateral tersebut yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Duta Besar RI untuk Papua Nugini Andriana Supandy, Plh. Dirjen Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Adi Dzulfuat, serta Konsul Republik Indonesia di Vanimo Allen Simarmata.
Pada akhir pertemuan bilateral, Presiden Jokowi dan PM Marape turut menyaksikan Memorandum Saling Pengertian tentang Kerja Sama di Bidang Pendidikan Tinggi yang ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dan Menteri Pendidikan Tinggi Papua Nugini Don Polye.