Dialog Dengan Jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI) Melalui Telekonferensi Dalam Rangka Upacara Peringatan Ke-75 Hari Tentara Nasional Indonesia Tahun 2020
Panglima TNI:
Mohon izin, Bapak Presiden, Bapak Wakil Presiden. Pada hari ulang tahun ke-75 TNI, diikuti secara virtual di seluruh jajaran, mulai dari Sabang sampai Merauke. Pesertanya di antaranya adalah dari Mabes TNI, Mabes TNI Angkatan Darat, Mabes TNI Angkatan Laut, dan Mabes TNI Angkatan Udara, termasuk juga jajaran Kodam, jajaran Komando Armada Angkatan Laut, dan jajaran Komando Operasi Angkatan Udara.
Di samping itu, juga diikuti oleh Satgas (Satuan Tugas) TNI. Satgas TNI untuk penugasan PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) di Republik Demokratik Kongo (Kontingen Garuda/ Konga RDB Monusco), kemudian Satgas TNI untuk pengamanan pulau terdepan di Pulau Sekatung wilayah Natuna, termasuk juga Satgas dalam rangka pengamanan wilayah (Laut) Natuna Utara yang saat ini dilaksanakan oleh KRI John Lie, Satgas pandemi Covid-19 di Pulau Galang, Satgas pengamanan wilayah udara nasional di Pulau Saumlaki, dan Satgas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Negara RI dan PNG (Papua New Guinea/Papua Nugini) di Skouw. Selanjutnya, mohon Bapak Presiden berkenan menyapa enam satgas yang saat ini sudah siap disapa oleh Bapak Presiden.
Presiden RI:
Selamat pagi, semuanya. Pertama, saya ingin menyampaikan sekali lagi, dirgahayu TNI! Saya sekali lagi menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya dalam Saudara-Saudara bertugas di mana pun, baik di Tanah Air maupun di luar negeri. Untuk yang pertama, saya mulai dari Rumah Sakit Galang, ini di Pulau Galang, di Batam.
Kepala RSKI Covid-19 Pulau Galang, Kolonel Ckm. Dr. dr. Khairul Ikhsan Nasution:
Selamat pagi. Yang terhormat, Bapak Presiden. Yang kami hormati, Bapak Wakil Presiden.
Saya Kolonel Ckm. Dr. dr. Khairul Ikhsan Nasution, spesialis bedah saraf, Kepala Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Covid-19 Pulau Galang, melaporkan. Saat ini, Rumah Sakit Khusus Infeksi Covid-19 telah merawat 3.265 orang, sebanyak 1.206 orang di antaranya adalah pasien Covid-19 positif. Hari ini, pasien yang dirawat berjumlah 210 orang dari 360 tempat tidur dengan okupansi rata-rata 80 persen. Sampai saat ini, seluruh pasien yang kami rawat tidak ada yang meninggal dunia atau angka kematian 0. Prajurit yang sedang melaksanakan tugas berjumlah 104 orang dengan rincian: TNI AD 60 orang, TNI AL 23 orang, TNI AU 17 orang, dan Polri 4 orang, dalam keadaan sehat. Wilayah Rumah Sakit Khusus Infeksi Covid-19 Pulau Galang dalam keadaan aman, sinergitas TNI-Polri, dan masyarakat berjalan dengan baik. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden selaku panglima tertinggi TNI atas kepercayaan kepada kami untuk bertugas di Rumah Sakit Khusus Infeksi Covid-19 Pulau Galang, untuk melaksanakan pelayanan kesehatan dalam mengatasi wabah Covid-19.
Demikian kami laporkan, semoga Bapak Presiden dan Wakil Presiden selalu dalam keadaan sehat walafiat, selanjutnya siap melaksanakan tugas. Dari Galang untuk Indonesia.
Presiden RI:
Terima kasih, Pulau Galang. Ada masalah mengenai sarana-prasarana?
Kepala RSKI Covid-19 Pulau Galang, Kolonel Ckm. Dr. dr. Khairul Ikhsan Nasution:
Siap. Sampai saat ini berjalan dengan baik dan lancar, Bapak Presiden, tidak ada masalah dan kendala apa pun di lapangan.
Presiden RI:
Oke, kalau gitu, terima kasih. Lanjutkan terus.
Kepala RSKI Covid-19 Pulau Galang, Kolonel Ckm. Dr. dr. Khairul Ikhsan Nasution:
Siap. Terima kasih, Bapak Presiden.
Presiden RI:
Ini yang paling jauh ini, di Kongo.
Komandan Satgas TNI Konga RDB Monusco, Kolonel Infanteri Daniel Lumbanraja:
Siap.
Presiden RI:
Ini di sana pagi, siang, malam?
Komandan Satgas TNI Konga RDB Monusco, Kolonel Infanteri Daniel Lumbanraja:
Siap, saat ini menunjukkan pukul 04.35, Bapak Presiden. Perbedaan waktu lima jam lebih lambat dari waktu Indonesia Bagian Barat.
Presiden RI:
Tengah malam berarti? Pagi, ya?
Komandan Satgas TNI Konga RDB Monusco, Kolonel Infanteri Daniel Lumbanraja:
Siap, pagi, Bapak Presiden.
Presiden RI:
Berapa personel kita yang ada di BGC (Batalion Gerak Cepat)?
Komandan Satgas TNI Konga RDB Monusco, Kolonel Infanteri Daniel Lumbanraja:
Siap, selamat pagi, Bapak Presiden Republik Indonesia. Yang saya hormati, Bapak Wakil Presiden Republik Indonesia.
Dari Benua Afrika, izin melaporkan. Satgas Batalion Gerak Cepat TNI berjumlah 850 prajurit terdiri dari: 644 prajurit TNI Angkatan Darat, 138 prajurit TNI Angkatan Laut, dan 68 prajurit TNI Angkatan Udara, di antaranya terdapat 43 prajurit wanita TNI. Main Body Satgas dari Yonif Para Raider 503/Mayangkara, Brigif Para Raider 18 Divisi Infanteri 2 Kostrad, dan seluruh prajurit dalam keadaan sehat. Saat ini, Bapak Presiden, di tengah pandemi Covid-19, situasi dan kondisi di daerah misi dalam keadaan aman terkendali. Kami laporkan, beberapa wilayah sudah dinyatakan aman tetapi masih ada beberapa wilayah lainnya yang rawan tindakan kriminal. Dengan pembinaan wilayah yang kami laksanakan, Batalion Gerak Cepat TNI telah memperoleh pengakuan dari masyarakat, pemerintah setempat, dan PBB. Kami merasa bangga, dapat membawa nama baik bangsa Indonesia di dunia internasional melalui tugas Operasi Pemeliharaan Perdamaian (OPP) di Republik Demokratik Kongo.
Demikian Bapak Presiden, yang kami laporkan. Selanjutnya, siap melaksanakan tugas untuk mengharumkan nama baik bangsa Indonesia di mata dunia.
Presiden RI:
Ya, terima kasih. Ini adalah salah satu dari amanat konstitusi kita yaitu menjaga, ikut menjaga perdamaian dunia. Terima kasih, hati-hati semuanya yang ada di Kongo.
Komandan Satgas TNI Konga RDB Monusco, Kolonel Infanteri Daniel Lumbanraja:
Siap. Terima kasih, Bapak Presiden.
Presiden RI:
Kemudian yang di Skouw, ini perbatasan Papua dan PNG. Kabar baik semuanya?
Komandan Satgas Pamtas RI-PNG, Mayor Infanteri Anggun Wuriyanto:
Siap. Alhamdulillah, kabar baik semua, Bapak Presiden.
Presiden RI:
Aman?
Komandan Satgas Pamtas RI-PNG, Mayor Infanteri Anggun Wuriyanto:
Siap, aman, Bapak Presiden.
Presiden RI:
Gaji dan tunjangan lancar?
Komandan Satgas Pamtas RI-PNG, Mayor Infanteri Anggun Wuriyanto:
Siap, alhamdulillah semuanya lancar, terdukung, Bapak Presiden.
Presiden RI:
Tanggal berapa selalu terima gaji dan tunjangan?
Komandan Satgas Pamtas RI-PNG, Mayor Infanteri Anggun Wuriyanto:
Kami terima setiap tanggal 8, setiap bulan, di awal bulan.
Presiden RI:
Oke, terima kasih. Apa yang bisa dilaporkan dari Skouw, di Papua?
Komandan Satgas Pamtas RI-PNG, Mayor Infanteri Anggun Wuriyanto:
Siap. Yang terhormat, Bapak Presiden. Yang kami hormati, Bapak Wakil Presiden.
Saya Mayor Infanteri Anggun Wuriyanto, Komandan Satgas Pamtas RI-PNG, Yonif Mekanis Raider 413/Bremoro, Brigif Mekanis Raider 6 Divisi Infanteri 2 Kostrad, dari Skouw Papua, perbatasan Republik Indonesia dan Papua Nugini. Izin melaporkan, situasi dan kondisi personel TNI, jumlah 450 orang lengkap dan sehat, tersebar di 18 pos satgas. Wilayah tanggung jawab kami meliputi Kota Jayapura dan Kabupaten Keerom, dalam keadaan aman terkendali. Sinergitas antara TNI-Polri, instansi terkait, serta masyarakat berjalan dengan baik. Selanjutnya, kami izin melaporkan bahwa pintu gerbang PLBN (Pos Lintas Batas Negara) Skouw sampai dengan saat ini, masih ditutup sejak bulan Februari 2020 untuk mencegah penyebaran virus Covid-19. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden selaku Panglima Tertinggi Tentara Nasional Indonesia atas kepercayaan kepada kami untuk bertugas melaksanakan operasi pengamanan di wilayah perbatasan RI-PNG.
Demikian kami laporkan, selanjutnya siap melaksanakan tugas untuk menegakkan kedaulatan NKRI di wilayah perbatasan RI-PNG. Semoga Bapak Presiden dan Wakil Presiden selalu sehat walafiat.
Presiden RI:
Terima kasih, jaga keamanan perbatasan kita. Terima kasih, terima kasih. Saya menuju ke…
Komandan Satgas Pamtas RI-PNG, Mayor Infanteri Anggun Wuriyanto:
Siap, Bapak Presiden.
Presiden RI:
Menuju ke KRI John Lie. Ini satuan tugas yang berada di Natuna. Silakan.
Komandan Gugus Tempur Laut Koarmada I, Laksamana Pertama TNI Dato Rusman:
Selamat pagi, Bapak Presiden. Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Saya Laksamana Pertama TNI Dato Rusman, Komandan Gugus Tempur Laut (Guspurla) Koarmada I, dari daerah operasi Laut Natuna. Izin melaporkan bahwa situasi perairan Laut Natuna saat ini dalam keadaan aman dan kondusif. Saat ini Guspurla Koarmada I sedang melaksanakan Operasi Siaga Tempur Laut dengan kekuatan empat KRI dan satu pesawat udara, yaitu KRI John Lie, kapal kelas fregat yang saat ini sebagai kapal markas Gugus Tempur Laut Koarmada I, dan tiga korvet kelas Parchim: KRI Wiratno, KRI Sutanto, dan KRI Cut Nyak Dien, serta diperkuat dengan satu (pesawat terbang) patroli udara maritim jenis CN235 Patim(patroli maritim) 8304. Semua kekuatan operasi dikonsentrasikan di perairan Laut Natuna dan sekitarnya. Kami izin melaporkan juga bahwa seluruh prajurit pada saat ini dalam keadaan sehat walafiat dan dalam kondisi morel yang tinggi dalam melaksanakan operasi.
Demikian, Bapak Presiden dan Bapak Wakil Presiden, sebagai laporan.
Presiden RI:
Terima kasih, semuanya. Jaga terus perbatasan kita, jaga terus ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif) kita, jaga terus kedaulatan negara kita utamanya yang berkaitan dengan perbatasan di lautan, dan jaga kesehatan, terima kasih. Terima kasih.
Komandan Gugus Tempur Laut Koarmada I, Laksamana Pertama TNI Dato Rusman:
Siap, Bapak Presiden, siap melaksanakan tugas.
Presiden RI:
Yang berada di Saumlaki, selamat pagi.
Komandan Satrad 245 Saumlaki, Letnan Kolonel Elektronika Fusi Arizona:
Siap. Selamat pagi, Bapak Presiden.
Presiden RI:
Semuanya sehat?
Komandan Satrad 245 Saumlaki, Letnan Kolonel Elektronika Fusi Arizona:
Siap, sehat.
Presiden RI:
Karena ini juga jauh, gajinya lancar? Tunjangan lancar?
Komandan Satrad 245 Saumlaki, Letnan Kolonel Elektronika Fusi Arizona:
Siap, lancar, Bapak Presiden.
Presiden RI:
Benar?
Komandan Satrad 245 Saumlaki, Letnan Kolonel Elektronika Fusi Arizona:
Siap, benar.
Presiden RI:
Silakan, laporkan.
Komandan Satrad 245 Saumlaki, Letnan Kolonel Elektronika Fusi Arizona:
Izin melaporkan, Bapak Presiden. Selamat siang, yang terhormat Bapak Presiden. Yang kami hormati, Bapak Wakil Presiden. Saya Letnan Kolonel Elektronika Fusi Arizona, Komandan Satrad (Satuan Radar) 245 Saumlaki di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, bertugas di Satrad 245 bersama 54 personel Satrad dan 10 personel BKO (Bawah Kendali Operasi) Paskhas Pam Alutsista dari Denhanud 472 melaporkan situasi dan kondisi seluruh personel dalam keadaan sehat walafiat. Kondisi di wilayah Saumlaki kondusif dan saat ini, alhamdulillah kami berada dalam zona hijau, tidak ada yang terkonfirmasi positif Covid-19. Kondisi alutsista Radar Master-T dalam kondisi baik, situasi wilayah udara dalam coverage radar Satrad 245 sejauh 240 nautical miles dalam keadaan aman, dan sinergitas TNI-Polri, dan masyarakat berjalan dengan baik.
Demikian yang kami laporkan. Selanjutnya, kami siap melaksanakan tugas Operasi Pertahanan Udara di wilayah Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar dalam menjaga kedaulatan wilayah udara Negara Kesatuan Republik Indonesia. Semoga Bapak Presiden dan Bapak Wakil Presiden sehat selalu.
Presiden RI:
Terima kasih. Ini juga salah satu kekuatan kita dalam rangka mendeteksi, karena ini merupakan radar untuk udara dan dipasang di Indonesia Timur bagian paling selatan di Kepulauan Tanimbar, saya kira pertahanan kita terutama di udara akan sangat baik apabila radar ini terus selalu bisa memantau keadaan-keadaan yang berada di perbatasan udara kita, terima kasih. Jalankan tugas dengan baik.
Komandan Satrad 245 Saumlaki, Letnan Kolonel Elektronika Fusi Arizona:
Siap.
Presiden RI:
Sehat semuanya.
Komandan Satrad 245 Saumlaki, Letnan Kolonel Elektronika Fusi Arizona:
Siap, dilaksanakan.
Presiden RI:
Kemudian yang di (Pulau) Sekatung, selamat pagi.
Wadan Pos Satgas Pam Putar Pulau Sekatung, Sersan Mayor Marinir Hendra Wijaya:
Siap. Selamat pagi, Bapak Presiden.
Presiden RI:
Sehat semuanya?
Wadan Pos Satgas Pam Putar Pulau Sekatung, Sersan Mayor Marinir Hendra Wijaya:
Siap, alhamdulillah semuanya sehat.
Presiden RI:
Karena ini juga jauh, gaji dan tunjangan lancar?
Wadan Pos Satgas Pam Putar Pulau Sekatung, Sersan Mayor Marinir Hendra Wijaya:
Siap, lancar, Bapak.
Presiden RI:
Benar?
Wadan Pos Satgas Pam Putar Pulau Sekatung, Sersan Mayor Marinir Hendra Wijaya:
Siap, benar.
Presiden RI:
Tanggal berapa terima gaji dan tunjangan?
Wadan Pos Satgas Pam Putar Pulau Sekatung, Sersan Mayor Marinir Hendra Wijaya:
Siap, per tanggal 1, Bapak Presiden.
Presiden RI:
Tanggal 1, oke, terima kasih. Silakan melaporkan.
Wadan Pos Satgas Pam Putar Pulau Sekatung, Sersan Mayor Marinir Hendra Wijaya:
Siap. Selamat pagi, yang terhormat, Bapak Presiden. Yang kami hormati, Bapak Wakil Presiden.
Saya Serma Marinir Hendra Wijaya, Wadan Pos Satgas Pam Putar (pulau terluar) Pulau Sekatung, melaporkan. Kami, Satuan Tugas Pengamanan Pulau Terluar Pulau Sekatung, wilayah Pulau Sekatung tidak berpenghuni, yang berbatasan langsung dengan Laut Cina Selatan, berada di wilayah perairan Laut Natuna Utara, Kepulauan Riau dalam situasi dan kondisi aman terkendali. Prajurit TNI yang sedang melaksanakan tugas sejumlah 20 orang dengan rincian: 10 orang dari Batalion Infanteri 8/Marinir Pangkalan Brandan dan 10 orang dari Batalion Komposit 1 Kodam I/Bukit Barisan seluruhnya dalam keadaan aman dan sehat. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden selaku Panglima Tertinggi Tentara Nasional Indonesia atas kepercayaan kepada kami untuk melaksanakan tugas Operasi Pengamanan Terluar wilayah NKRI, Pulau Sekatung.
Demikian kami laporkan. Selanjutnya, siap melaksanakan tugas.
Presiden RI:
Ini perbatasan kita terluar yang dekat dengan apa? Malaysia, Viet Nam, dan Thailand, benar?
Wadan Pos Satgas Pam Putar Pulau Sekatung, Sersan Mayor Marinir Hendra Wijaya:
Siap, benar.
Presiden RI:
Semuanya dalam keadaan aman?
Wadan Pos Satgas Pam Putar Pulau Sekatung, Sersan Mayor Marinir Hendra Wijaya:
Siap, aman, Bapak Presiden.
Presiden RI:
Terima kasih. Jaga terus kedaulatan wilayah kita, karena ini merupakan tugas berat yang Saudara-saudara emban semuanya dalam rangka menjaga pertahanan, menjaga perbatasan, menjaga pulau-pulau terluar kita, menjaga udara kita.
Selamat bertugas semuanya. Selamat pagi, terima kasih. Terima kasih.
Wadan Pos Satgas Pam Putar Pulau Sekatung, Sersan Mayor Marinir Hendra Wijaya:
Siap.