Dialog Presiden Republik Indonesia Dengan Jajaran Kepolisian Republik Indonesia Melalui Telekonferensi Dalam Rangka Peringatan Ke-75 Hari Bhayangkara Tahun 2021

Kamis, 1 Juli 2021
Istana Negara, Jakarta

Presiden RI:
Ya, selamat pagi, semuanya. Pertama-tama saya ingin menyapa yang paling jauh, mungkin Polres Mimika. Saya ingin mendapatkan laporan mengenai keamanan di sana. Silakan, Pak Kapolres.

Kapolres Mimika:
Siap, Bapak Presiden.

Salam Presisi!

Selamat siang, Bapak Presiden. Kami melaporkan situasi wilayah Timika sampai saat ini dalam keadaan aman dan kondusif. Perlu juga kami sampaikan kepada Bapak Presiden bahwa dalam melakukan penanganan terhadap kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Timika pada saat ini berjalan dengan baik. Hal ini tidak terlepas dari upaya penegakan hukum yang dilakukan oleh Operasi Nemangkawi dan satuan tugas TNI-Polri yang di wilayah Timika yang berjalan dengan sinergis.

Dalam kurun waktu tahun 2021 sampai sekarang, di wilayah Timika belum ada aksi gangguan keamanan yang dilakukan oleh KKB dan khususnya di daerah Tembagapura, telah terjadi penolakan terhadap keberadaan KKB oleh masyarakat.

Bapak Presiden, saat ini Polres Timika dengan didukung satuan TNI-Polri dan pemerintah daerah sedang melaksanakan program Binmas Noken dengan melakukan pengembangan pertanian, peternakan, dan juga melakukan pembelajaran kepada anak-anak Papua terutama anak-anak usia dini yang kita sebut program Pi Ajar Sekolah. Selain itu, juga ada program poskamling yang kita sebut Pos Peka (peduli keamanan) di mana pos tersebut didirikan secara swadaya oleh masyarakat yang sampai saat ini sudah berdiri 109 pos di Kabupaten Timika. Pos ini sangat membantu kami dalam mendeteksi gangguan keamanan dan potensi konflik yang ada di Kabupaten Timika serta membantu kami dalam setiap program penanggulangan Covid-19.

Adapun langkah-langkah Polres Timika dalam mengantisipasi gangguan keamanan selanjutnya adalah dengan menyinergikan unsur intelijen yang ada di Kabupaten Timika guna dapat memprediksi setiap ancaman yang ada sehingga dengan cepat dapat merespons dan menyusun langkah-langkah antisipatif untuk melakukan pengamanan. Hal ini sesuai dengan program Presisi dari Bapak Kapolri.

Demikian, Bapak Presiden, yang dapat saya laporkan. Selanjutnya, mohon arahan dari Bapak Presiden.

Salam Presisi!

Presiden RI:
Artinya, kehidupan masyarakat berjalan normal biasa?

Kapolres Mimika:
Siap, Bapak Presiden.

Presiden RI:
Berjalan normal biasa?

Kapolres Mimika:
Siap, berjalan normal.

Presiden RI:
Oke, terima kasih, Pak Kapolres. Terima kasih.

Kapolres Mimika:
Siap.

Presiden RI:
Ya, pindah ke Polres Bangkalan.

Kapolres Bangkalan:
Siap, grak!

Presiden RI:
Bagaimana perkembangan penanganan Covid-19 karena di Bangkalan saya melihat kemarin, ada meningkatnya penyebaran Covid-19 yang sangat eksponensial. Silakan.

Kapolres Bangkalan:
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Shalom,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam kebajikan.

Mohon izin, Bapak Presiden. Perkenankan kami dari Bangkalan menyampaikan Salam Presisi!

Mohon izin, Bapak Presiden. Kami, Kapolres Bangkalan, AKBP Alith Alarino, S.I.K. beserta Forkopimda Bangkalan, Komandan Batalion Brimob Polda Jatim, tokoh agama, dan tokoh masyarakat Bangkalan, izin melaporkan situasi kamtibmas Kabupaten Bangkalan saat ini dalam keadaan kondusif, aman, dan terkendali. Dan kami laporkan juga kepada Bapak, situasi kondisi penyebaran Covid-19 di Bangkalan pada saat ini, yang aktif dari tanggal 1 sampai tanggal 26 Juni 2021, sebanyak 1.054 (kasus aktif) dan pada akhir tanggal 30 Juni 2021 turun menjadi 1.007 (kasus aktif).

Kemudian BOR (bed occupancy ratio) yang ada di Rumah Sakit Daerah Bangkalan Rato Ebu yang pada tanggal 12 Juni 2021 sebesar 89,5 persen, saat ini per tanggal 30 Juni turun menjadi BOR ICU 54 persen, BOR isolasi 76 persen. Kemudian kasus total terkonfirmasi per tanggal 30 Juni 2021 sebanyak 3.527 (kasus), ada penambahan 60 orang namun penambahan ini dibandingkan dengan hari sebelumnya, ada penurunan yang sebelumnya adalah 65 (orang). Kemudian tingkat kesembuhan masyarakat yang terpapar Covid-19 ada peningkatan yaitu 64 orang. Kemudian meninggal ada penurunan sejumlah 5 orang.

Kemudian mohon izin, Bapak Presiden, kami dapat laporkan juga, untuk menekan peredaran Covid-19 di Bangkalan, kami melakukan kegiatan sistem PPKM mikro di tingkat desa dan kelurahan. Ada 281 posko PPKM desa dan kelurahan namun kami lebih memfokuskan kepada 5 kecamatan 8 desa yang menjadi episentrum Covid-19 di Bangkalan. Dalam penerapan sistem PPKM mikro di tingkat desa dan Bangkalan, kami melaksanakan kegiatan dengan membagi menjadi tiga kegiatan besar yaitu penanganan, pencegahan, dan pembinaan – di setiap kegiatan tersebut diawaki oleh 18 personel yang kegiatannya di penanganan adalah kegiatan tracingtesting, dan vaksinasi; kemudian di kegiatan pencegahan adalah melakukan kegiatan sosialisasi, imbauan; dan kegiatan pembinaan kita melakukan kegiatan penyekatan di tingkat desa dan dusun sebanyak 18 personel dan kegiatan yustisi.

Dan, dalam pelaksanaan PPKM mikro tingkat desa dan kelurahan, kami didukung dengan perkuatan dari unsur TNI, Polri, dan pemda sebanyak 883 personel yang terdiri dari marinir, Batalion 516 Arhanud Polda Jatim, Brimob Polda Jatim, dan Brimob Kelapa Dua, Polres Bangkalan, Kodim 0829, serta Pemda Bangkalan. Dapat kami laporkan juga kepada Bapak, mohon izin, pada saat kunjungan pertama Bapak Panglima TNI beserta Kapolri di Bangkalan, dilaporkan ada 75 zona merah dan saat ini dapat kami laporkan bahwa zona merah menjadi tinggal 2 kecamatan berkat dari dukungan morel dari Bapak Panglima TNI dan Bapak Kapolri yang memberikan kunjungan serta perhatian khusus bagi Bangkalan.

Demikian yang dapat kami laporkan kepada Bapak Presiden. Selanjutnya, kami mohon arahan.

Salam Presisi!

Presiden RI:
Ya, terima kasih atas kerja kerasnya sehingga penyebaran Covid-19 di Bangkalan bisa dikendalikan dengan cepat. Terus bekerja sama dengan TNI dan juga pemerintah daerah. Saya kira ini juga bisa dilakukan oleh polres-polres yang lainnya, oleh polda-polda di seluruh provinsi, agar contoh yang ada di Bangkalan ini bisa diterapkan di daerah-daerah dan provinsi-provinsi yang lainnya.

Terima kasih, Pak Kapolres. Terima kasih.

Kapolres Bangkalan:
Siap.

Presiden RI:
Ke Polda Riau.

Kapolda Riau:
Siap.

Presiden RI:
Saya ingin laporan mengenai urusan yang berkaitan dengan kebakaran.

Kapolda Riau:
Siap.

Selamat pagi,
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Salam Presisi dari kami, Irjen. Pol. Agung Setya, Kapolda Riau bersama Forkopimda dan 10.608 personel Polda Riau.

Izin kami melaporkan kepada Bapak Presiden terkait dengan penanganan karhutla (kebakaran hutan dan lahan) yang ada di Polda Riau, dapat kami laporkan bahwa kami telah menyiagakan 5.232 personel dari unsur TNI, Polri, BPPD, kemudian dari Satpol PP, dan unsur masyarakat dengan menyiagakan 8.622 pompa air yang kita siapkan untuk pemadaman. Dapat kami laporkan, kami memadukan antara sumber daya manusia dan teknologi untuk pendeteksian awal karhutla dengan menggunakan Dashboard Lancang Kuning, termasuk di dalamnya mengolaborasikan sumber daya manusia yang ada dan peralatan.

Dapat kami laporkan, Bapak Presiden, bahwa titik api yang terjadi tahun 2019 sebanyak 11.161, pada tahun 2020 menurun (menjadi) 6.232 (titik api). Kemudian saat ini, di tahun 2021, titik api baru 641 dengan luas kebakaran 124 hektare. Artinya, bahwa kami telah mampu bersama-sama dengan seluruh Forkopimda dan jajaran untuk melakukan pemadaman api.

Selanjutnya, terkait dengan penanganan Covid-19, izin kami laporkan bahwa kunjungan Bapak Presiden beberapa waktu yang lalu, kondisi BOR kami waktu itu 51 persen, saat ini sudah 30 persen dengan angka kesembuhan mencapai 93,4 persen. Dan sekarang angka terkonfirmasi positif tinggal 2.874 (kasus). Tentu ini satu hal yang ingin saya laporkan kepada Bapak terkait dengan sejauh mana Covid-19 bisa kita kendalikan. Angka tertinggi pada waktu itu, yaitu tanggal 28 Mei (2021) yaitu 811 – angka terkonfirmasi positif yang kemudian kami bersama Forkopimda merumuskan langkah untuk upaya penurunannya.

Kami menggunakan apa yang disebut dengan memanfaatkan golden time, waktu satu hari dari mulai pengumuman terkonfirmasi positif untuk kita tangani dalam satu hari ke belakang-ke depannya sampai dengan pengumuman berikutnya, untuk kita tangani seluruhnya. Mereka yang terkonfirmasi positif, kita datangi, kita berikan obat bagi mereka yang bergejala, dan berikan vitamin bagi mereka yang OTG, maupun kita evakuasi ke rumah sakit. Sehingga upaya ini merupakan upaya yang kita rasakan saat ini dengan penurunannya. 811 (kasus aktif) pada tanggal 28 (Mei 2021), kita terus menurun sampai dengan 148 (kasus aktif) pada tanggal 21 Juni (2021) yang ini tentunya adalah usaha kita bersama dan kita lebih menguatkan hal tersebut dan arahan Bapak Presiden untuk menyelenggarakan 3T. Dan kita akan terus laksanakan ini ke depannya dan saya yakin dengan kebersamaan dan solidaritas kita semuanya, kita akan menyelesaikan tugas untuk menangani Covid-19 ini.

Untuk vaksinasi, izin kami laporkan kepada Bapak Presiden, kami telah menyiapkan vaccine center di Gedung Mapolda lama untuk kita gunakan sebagai pusat pemberian vaksin bagi masyarakat Riau. Dan kemarin, ketika tanggal 26 (Juni 2021) kita diberikan target 26.000 pemberian vaksin, kita mampu melebihi dengan memberikan vaksin sebanyak 57.000 (orang). Tentu kita akan pertahankan hari ini untuk terus bisa memberikan vaksin setiap harinya minimal 25.000 (orang). Ini kita akan terus gelorakan dan kita akan terus selenggarakan bersama-sama dengan program Gerai Vaksinasi Polda Riau dan Jajaran. Ini kita akan bersama-sama dengan unsur pemerintah, unsur TNI, untuk menyelenggarakan vaksinasi di gerai-gerai vaksinasi.

Demikian, Bapak Presiden yang dapat kami laporkan. Mohon arahan. Salam Presisi!

Presiden RI:
Oke, bagus sekali, terima kasih, Pak Kapolda.

Kapolda Riau:
Siap.

Presiden RI:
Artinya, setelah saya dan Panglima TNI dan Kapolri berkunjung ke Riau, kita beri target dan betul-betul turun kasusnya dari (kurang-lebih) 800 (kasus aktif) turun menjadi 100-an (kasus aktif). Saya kira ini sebuah hal yang baik juga untuk nanti ditiru oleh polda-polda yang lainnya. Dan juga terima kasih atas penanganan yang berkaitan dengan karhutla. Kapolda, terima kasih.

Kapolda Riau:
Terima kasih.

Presiden RI:
Ya, ini coba Polda Jawa Barat. Ini yang berkaitan dengan sebentar lagi, kita akan mengumumkan mengenai PPKM darurat. Kesiapannya, silakan, Pak Kapolda Jawa Barat.

Kapolda Jawa Barat:
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Selamat pagi, Bapak Presiden. Mohon izin, kami dari Mapolda Jawa Barat beserta segenap unsur Forkopimda dan instansi terkait lainnya, menyampaikan Salam Presisi!

Mohon izin, Bapak Presiden, terkait dengan penanganan Covid-19 di Provinsi Jawa Barat, dapat kami laporkan sampai dengan sekarang, kami dengan segenap unsur Forkopimda senantiasa bahu-membahu untuk bersinergi dan berkolaborasi dalam penanganan pandemi Covid-19. Dapat kami laporkan, sampai dengan sekarang memang situasinya masih terus merangkak, Bapak Presiden. Terkonfirmasi hari ini sampai dengan sekarang, jumlahnya kurang-lebih 245.923 orang dengan kasus aktif kurang-lebih 37.425 (kasus). Jadi rata-rata penambahannya antara 2.900 sampai 3.000 (kasus), Bapak Presiden.

Kemudian selanjutnya, terkait dengan penanganan PPKM mikro, memang situasi di Kota Bandung, khususnya Bandung raya dengan Bogor Raya, Bapak Presiden, mobilitas orang dan kerumunan itu sangat tinggi sekali. Ini yang menjadi concern kita. Jadi selain PPKM mikro yang kita perketat, khususnya pada level RT dan RW, sudah kami siapkan sedemikian rupa. Kapolres dengan unsur-unsur terkait sampai dengan level kelurahan, meningkatkan untuk mengorganisasi yang bukan hanya pada level kelurahan tetapi sudah pada level RW. Artinya, pencegahan-pencegahan melalui penanganan 3T itu akan lebih ditujukan pada level yang paling terkecil yaitu di RT dan RW.

Bapak Presiden, kami laporkan. Upaya-upaya untuk melakukan penyekatan dan mobilisasi bisa kami lakukan dengan melalui penutupan pada area-area tertentu, termasuk juga penyekatan-penyekatan pada beberapa jalur, khususnya di perkotaan. Seperti di Bandung, dari kemarin sudah kami laksanakan, begitu juga kawasan-kawasan tertentu. Karena kami tahu, di Jawa Barat, tempat-tempat wisata kemudian tempat-tempat kuliner sangat banyak sekali, Bapak Presiden. Ini yang menjadi konsentrasi kami untuk pelaksanaan terkait dengan kegiatan PPKM mikro.

Berikutnya, Bapak Presiden. Kami laporkan terkait juga dengan kegiatan vaksinasi. Alhamdulillah masyarakat Jawa Barat, antusiasmenya sangat tinggi sekali. Pada tanggal 26 Juni (2021) kemarin, kami sehari bisa melaksanakan kurang-lebih 212.000 vaksinasi untuk masyarakat. Jadi kami dalam dua minggu terakhir, rata-rata kalau hari-hari biasa, sekitar 80 sampai 90 ribu (vaksinasi), Bapak Presiden. Jadi insyaallah target satu juta vaksinasi yang dibebankan Bapak Presiden, khususnya di Jawa Barat, bisa kami laksanakan dengan baik.

Kami kira itu Bapak Presiden yang dapat kami sampaikan. Terima kasih. Salam Presisi!

Presiden RI:
Pak Kapolda, terima kasih. Dan nanti saya minta, kalau PPKM darurat sudah kita umumkan, agar seluruh kapolres yang ada di Provinsi Jawa Barat bersinergi dengan kodam dan kodim di seluruh provinsi agar digerakkan sehingga kita bisa betul-betul menghambat, mengurangi, kasus-kasus aktif (Covid-19) yang ada di negara kita.

Terima kasih, Pak Kapolda. Terima kasih.

Kapolda Jawa Barat:
Siap, dilaksanakan, Bapak Presiden.

Presiden RI:
Saya juga ingin menyapa para senior dan purnawirawan yang juga hadir dalam perayaan Hari Bhayangkara yang ke-75 dan juga ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan yang terus diberikan kepada jajaran Polri dan sekali lagi, terima kasih. Dan kalau ada yang ingin disampaikan, kami persilakan.

Jenderal Pol. (Purn.) Drs. RoesmanhadiPerwakilan Senior dan Purnawirawan Polri:
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Yang saya hormati, Bapak Presiden.

Salam Presisi!

Bapak Presiden, kami dari para senior dan para purnawirawan Polri, pertama-tama mengucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden yang selama ini banyak memberikan bantuan dan dukungan terhadap pelaksanaan tugas Polri. Pada kesempatan yang baik ini pula, kami ingin menyampaikan ucapan semoga Bapak Presiden beserta keluarga diberikan dan dilindungi oleh Allah Swt. atas kesehatannya dan ketabahan dan kemampuan di dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan bangsa yang dihadapi saat sekarang ini. Itulah harapan kami dari Bapak Presiden. Semoga harapan kami ini dapat segera terwujud. Bapak bisa menyelesaikan, terutamanya adalah masalah yang sangat krusial saat sekarang ini adalah masalah Covid-19.

Sekian, terima kasih.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Salam Presisi!

Presiden RI:
Pak Roesmanhadi, terima kasih atas doa dan dukungan yang diberikan kepada pemerintah, kepada jajaran Polri. Memang sekarang sebuah situasi dan keadaan yang tidak mudah. Kita harus menangani pandemi Covid-19 sekaligus menangani ekonominya. Dan, setelah dimulai di bulan awal Maret 2020 sampai sekarang, kita semuanya bekerja keras pagi, siang, dan malam. Jajaran Polri, jajaran TNI, dan juga pemerintah bersama-sama. Dan sekali lagi, kami mohon doa restu agar pandemi ini segera bisa kita akhiri sehingga ekonomi kita bisa pulih kembali.

Sekali lagi, kepada para senior, kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungannya selama ini. Terima kasih. Terima kasih.

Ya, saya kira itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Sekali lagi, terima kasih atas kerja keras kita semuanya. Terima kasih.

Terima kasih.