Dialog Presiden Republik Indonesia Pada Saat Meninjau Vaksinasi Covid-19 Untuk Pelajar di Kota Tarakan

Selasa, 19 Oktober 2021
SMP Negeri 1, Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara

Presiden RI:
Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Selamat sore,
Salam sejahtera bagi kita semuanya.

Siang hari ini, saya meninjau pelaksanaan vaksinasi bagi pelajar SMP dan SMK di Kota Tarakan. Kita harapkan, dengan vaksinasi ini, para murid, para pelajar, dapat diberikan proteksi, perlindungan yang maksimal, dan kemudian nanti bisa beraktivitas lagi melakukan proses pembelajaran tatap muka dengan aman.

Vaksinasi massal ini dikoordinasi oleh BIN dan pada sore hari ini, saya juga kedatangan tamu istimewa, pada duta besar dari negara-negara di Uni Eropa, dari Eropa, dan juga dari Bank Dunia, untuk melihat secara langsung proses vaksinasi yang ada di negara kita, Indonesia.

Saya ingin mengingatkan kepada anak-anak, kalau nanti sudah mulai masuk kelas, pembelajaran tatap muka dimulai, jangan lupa disiplin terhadap protokol kesehatan: selalu memakai masker; kalau habis kegiatan, cuci tangan; jangan bergerombol, berkerumun, dan kita harapkan, semakin hari, kasus-kasus positif yang ada di negara kita, akan semakin menurun.

Saya minta dari Gorontalo, SMA 3 Gorontalo, silakan. Gorontalo.

Siswa-Siswi SMA Negeri 3 Gorontalo:
(Menyanyikan yel-yel terkait vaksin)

Terima kasih, Bapak Presiden!

Presiden RI:
Sama-sama.

Perwakilan Siswi SMA Negeri 3 Gorontalo, Siti Fadilah Utiarahman:|
Wallahul labarik, Pak Presiden, piyo-piyohu? Perkenalkan, tanggula tia ti Siti Fadilah Utiarahman, dari SMA Negeri 3 Gorontalo.

Presiden RI:
Ya.

Perwakilan Siswi SMA Negeri 3 Gorontalo, Siti Fadilah Utiarahman:
Ada beberapa hal yang ingin langsung saya sampaikan kepada Bapak Presiden.

Presiden RI:
Silakan.

Perwakilan Siswi SMA Negeri 3 Gorontalo, Siti Fadilah Utiarahman:
Baik, Pak. Jadi begini, Pak, menurut saya….

Presiden RI:
Apa?

Perwakilan Siswi SMA Negeri 3 Gorontalo, Siti Fadilah Utiarahman:
Menurut saya, pembelajaran daring adalah hal yang sangat membosankan. Bahkan saking bosannya, Pak, saya pernah ketiduran lo, Pak. Selain itu juga….

Presiden RI:
Kenapa ketiduran, kenapa? Ngantuk?

Perwakilan Siswi SMA Negeri 3 Gorontalo, Siti Fadilah Utiarahman:
Iya, Pak, ngantuk. Selain itu juga…saya kurang memahami materi yang diberikan oleh guru dan akhirnya, suasana kelas menjadi kurang asyik karena kurangnya keaktifan dari teman-teman di kelas. Selain itu juga, teman-teman mengeluh karena sering kali kami keluar dari room Zoom sehingga tidak dapat mengikuti pembelajaran dari awal hingga akhir. Saya juga sering….

Presiden RI:
Terus?

Perwakilan Siswi SMA Negeri 3 Gorontalo, Siti Fadilah Utiarahman:

Siap, Pak, saya juga sering merasa terganggu karena sering kali suara Bu Guru berpadu dengan suara pompa air di rumah. Maka dari itu, Pak, kami sangat berterima kasih kepada Bapak Presiden. Dengan program vaksinasi massal untuk pelajar dan santri, akhirnya kami bisa kembali ke sekolah. Bisa bersenda gurau dengan teman-teman, bertegur sapa dengan para guru, dan mengobati rasa kangen kami terhadap lingkungan sekolah.

Kami tunggu Bapak Presiden di Gorontalo, ya.

Presiden RI:
Ya, nanti saya ke Gorontalo, insyaallah.

Perwakilan Siswi SMA Negeri 3 Gorontalo, Siti Fadilah Utiarahman:
Siap, Pak, kami tunggu.

Prestasi, yes! Vaksin, ok! Smantig sehati, kami ada untuk negeri!
Indonesia sehat, Indonesia hebat!

Perwakilan Siswa SMA Negeri 3 Gorontalo, I Wayan Bali Tariana:
Benar sekali, apa yang dikatakan oleh teman saya tadi.

Sebelumnya, selamat sore, Pak Jokowi.

Presiden RI:
Selamat sore.

Perwakilan Siswa SMA Negeri 3 Gorontalo, I Wayan Bali Tariana:
Perkenalkan, watia pe I Wayan Bali Tariana, dari SMA Negeri 3 Gorontalo. Jadi begini, Pak, saya mau curhat. Kira-kira boleh enggak, Pak?

Presiden RI:
Boleh.

Perwakilan Siswa SMA Negeri 3 Gorontalo, I Wayan Bali Tariana:
Oke, begini, Pak. Menurut saya, pembelajaran daring kemarin itu kurang efektif, Pak.

Presiden RI:
Kenapa?

Perwakilan Siswa SMA Negeri 3 Gorontalo, I Wayan Bali Tariana:
Nah, sebabnya itu karena banyak teman-teman saya yang kurang memiliki fasilitas untuk menopang pembelajaran daring tersebut. Jujur, Pak, ada teman saya yang dalam satu keluarganya, Pak, hanya memiliki satu handphone. Itu pun dipakainya secara bergantian. Bahkan, katanya sekarang handphone-nya sudah retak, Pak. Bukan karena jatuh tapi karena terlalu sering ditekan, Pak.

Nah, dengan adanya program vaksinasi massal untuk pelajar dan santri, saya, kita, dapat kembali belajar di sekolah secara luring walaupun terbatas. Dan saya dapat kembali bertemu dengan teman-teman saya serta menyapa guru-guru sekalian yang cantik-cantik dan ganteng-ganteng tentunya. Nah, khususnya untuk Bapak, saya harap Pak Presiden terus semangat untuk membasmi pandemi Covid-19.

Presiden RI:
Ya.

Perwakilan Siswa SMA Negeri 3 Gorontalo, I Wayan Bali Tariana:
Kami di Gorontalo, mendukung penuh program vaksinasi. Semangat terus ya, Pak.

Presiden RI:
Semangat, semuanya semangat.

Perwakilan Siswa SMA Negeri 3 Gorontalo, I Wayan Bali Tariana:
Siap. Indonesia sehat, Indonesia hebat!

SMA Negeri 3 Gorontalo, kami ada untuk negeri!

Terima kasih.

Presiden RI:
Terima kasih. Gorontalo, terima kasih, terima kasih.

Pindah ke Lampung, ke Lampung, SMK Negeri 1 Lampung.

Siswa-Siswi SMA Negeri 1 Tulang Bawang Barat, Provinsi Lampung:
(Menyanyikan yel-yel terkait vaksin)

Terima kasih, Pak Jokowi!

Indonesia sehat, Indonesia hebat!

Perwakilan Siswi SMA Negeri 1 Tulang Bawang Barat, Nur Anisa Putri Reskia:
Assalamu’alaikum, Pak Jokowi.

Presiden RI:
Wa’alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh.

Perwakilan Siswi SMA Negeri 1 Tulang Bawang Barat, Nur Anisa Putri Reskia:
Tabik, pun! Salam hormat, Pak, saya Nur Anisa Putri Reskia, perwakilan dari SMA Negeri 1 Tulang Bawang Barat. Alhamdulillah, Pak, saya diberikan kesempatan dapat berbicara langsung kepada Bapak. Kami doakan Bapak sehat selalu dan diberikan kemudahan untuk mengabdi kepada bangsa dan negara. Karena kami tahu, setiap tetes keringat yang Bapak curahkan adalah bentuk pengorbanan kepada bangsa dan negara. Terutama dalam mengatasi pandemi Covid-19.

Oh, ya, Pak, terima kasih banyak ya, Pak, atas vaksinasi yang telah diberikan kepada kami para pelajar dan masyarakat yang digelar secara jemput bola atau door-to-door. Semoga dengan vaksinasi tersebut, Indonesia dapat kembali pulih dan bangkit kembali, aamiin ya rabbal alamin.

Presiden RI:
Amiin.

Perwakilan Siswi SMA Negeri 1 Tulang Bawang Barat, Nur Anisa Putri Reskia:
Saya punya teman, Bapak, namanya Sony, yang paling pintar bikin orang tertawa.

Perwakilan Siswa SMA Negeri 1 Tulang Bawang Barat, Nur Anisa Putri Reskia:
Salam hormat, Pak Jokowi.

Presiden RI:
Ya.

Perwakilan Siswa SMA Negeri 1 Tulang Bawang Barat, Sony Afandi:
Perkenalkan, Pak….

Presiden RI:
Assalamu’alaikum.

Perwakilan Siswa SMA Negeri 1 Tulang Bawang Barat, Sony Afandi:
Wa’alaikumsalam.

Perkenalkan, Pak, nama saya Sony Afandi. Sebelumnya, Sony punya hadiah pantun nih, buat Bapak.

Presiden RI:
Silakan.

Perwakilan Siswa SMA Negeri 1 Tulang Bawang Barat, Sony Afandi:
Ini pantunnya khas Lampung ya, Pak.

Makan nasi lauknya ikan, makan kerupuk rasanya gurih.
Pak Jokowi sudah berjuang, terlihat sangat letih.
Vaksinasi door-to-door sudah kami dapatkan.
Pak Jokowi, terima kasih.

Oh ya, Pak, Bapak tahu enggak, Pak? Kalau orang Lampung itu, suka sekali lo, Pak, sama yang namanya kopi.

Presiden RI:
Kopi?

Perwakilan Siswa SMA Negeri 1 Tulang Bawang Barat, Sony Afandi:
Iya, Pak. Nah, ngomong-ngomong soal kopi, Bapak tahu enggak Pak, kopi…kopi apa yang bisa buat kita semua bahagia?

Siswa-Siswi SMA Negeri 1 Tulang Bawang Barat, Provinsi Lampung:
Apa, tuh?

Perwakilan Siswa SMA Negeri 1 Tulang Bawang Barat, Sony Afandi:
Ko pinta sepeda dari Pak Jokowi.
Pak Jokowi dapat pahala, kami semua dapat sepeda.
Mari, kita sukseskan vaksinasi, agar Indonesia sehat dan pulih kembali!

Presiden RI:
Siapa tadi yang minta sepeda?

Perwakilan Siswa SMA Negeri 1 Tulang Bawang Barat, Sony Afandi:
Sony, Pak.

Siswa-Siswi SMA Negeri 1 Tulang Bawang Barat, Provinsi Lampung:
Semua, Pak, semua minta sepeda, Pak, dari Lampung.

Presiden RI:
Jangan semua, wong masa semua minta sepeda. Satu saja, tunjuk jari!

Siswa-Siswi SMA Negeri 1 Tulang Bawang Barat, Provinsi Lampung:
Saya, Pak.

Perwakilan Siswa SMA Negeri 1 Tulang Bawang Barat, Sony Afandi:
Sony, Pak. Sony yang menyampaikan, Pak.

Presiden RI:
Ya, sudah, Sony, saya beri sepeda.

Perwakilan Siswa SMA Negeri 1 Tulang Bawang Barat, Sony Afandi:
Alhamdulillah…terima kasih, Pak Jokowi.

Presiden RI:
Nanti kirim alamatnya, segera.

Perwakilan Siswa SMA Negeri 1 Tulang Bawang Barat, Sony Afandi:
Alhamdulillah, siap, Pak. Terima kasih, Pak.

Presiden RI:
Ya, besok saya kirim, ya.

Perwakilan Siswa SMA Negeri 1 Tulang Bawang Barat, Sony Afandi:
Alhamdulillah, terima kasih.

Presiden RI:
Jambi, Jambi, pindah ke Jambi.
Ke Pondok Pesantren PKP Al-Hidayah, Kota Jambi, silakan.

Perwakilan Santriwati Pondok Pesantren PKP Al-Hidayah Jambi, Fadila:
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Presiden RI:
Wa’alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh.

Perwakilan Santriwati Pondok Pesantren PKP Al-Hidayah Jambi, Fadila:
Selamat sore, Bapak Jokowi.

Presiden RI:
Selamat sore.

Perwakilan Santriwati Pondok Pesantren PKP Al-Hidayah Jambi, Fadila:
Kami dari Pondok Pesantren PKP Al-Hidayah, ingin mempersembahkan salam hormat kami kepada Bapak.

Presiden RI:
Silakan.

Santri-Santriwati Pondok Pesantren PKP Al-Hidayah Jambi:
(Menyanyikan yel-yel terkait vaksin)

Perwakilan Santriwati Pondok Pesantren PKP Al-Hidayah Jambi, Fadila:
Izin, Bapak.

Presiden RI:
Silakan.

Perwakilan Santriwati Pondok Pesantren PKP Al-Hidayah Jambi, Fadila:
Saya Fadila, dari kelas 3 (Madrasah) Aliyah, ingin menaruh harapan besar kepada Bapak mengenai perluasan akses internet yang ada di Jambi. Bagaimana, Pak, agar akses internet yang ada di kota kami ini, Pak, bisa bersaing dengan kota-kota Indonesia yang lainnya. Kami juga bisa, Pak, karena Pak, SDM Jambi ini orang-orangnya hebat. Contohnya orang-orang yang ada di belakang saya, santri-santriwati Pondok Pesantren Al-Hidayah Jambi. Tetapi, Pak, jaringan internet yang ada di tempat kami ini, hanya tersedia di tempat-tempat tertentu saja, yang mana….

Presiden RI:
Belum semuanya? Belum semuanya?

Perwakilan Santriwati Pondok Pesantren PKP Al-Hidayah Jambi, Fadila:
Iya, Pak. Belum, Pak.

Presiden RI:
Hmmm, ini kan di kota…di kota atau di kabupaten ini?

Perwakilan Santriwati Pondok Pesantren PKP Al-Hidayah Jambi, Fadila:
Di kota, Pak.

Presiden RI:
Masa belum?

Perwakilan Santriwati Pondok Pesantren PKP Al-Hidayah Jambi, Fadila:
Tetapi, Pak, ada tempat titik-titik tertentu yang membutuhkan akses internet secara cepat.

Presiden RI:
Oh, tahu, tahu, tahu.

Perwakilan Santriwati Pondok Pesantren PKP Al-Hidayah Jambi, Fadila:
Yang mana, Pak, membuat kami merasa kesulitan, Pak, ketika hendak mengakses pembelajaran. Karena…kami harus pergi, Pak, ke tempat-tempat yang menyediakan WiFi. Sekian, Bapak.

Presiden RI:
Ya.

Perwakilan Santriwati Pondok Pesantren PKP Al-Hidayah Jambi, Fadila:
Dan, mohon izin, Bapak. Bahwa…adik kami juga ingin menyampaikan sesuatu kepada Bapak.

Presiden RI:
Silakan.

Perwakilan Santri Pondok Pesantren PKP Al-Hidayah Jambi, Ilham Sauta Rambe:
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Presiden RI:
Wa’alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh.

Perwakilan Santri Pondok Pesantren PKP Al-Hidayah Jambi, Ilham Sauta Rambe:
Selamat sore, Bapak Presiden Jokowi.

Presiden RI:
Selamat sore.

Perwakilan Santri Pondok Pesantren PKP Al-Hidayah Jambi, Ilham Sauta Rambe:
Saya…saya Ilang Sauta Rambe, perwakilan dari MTs PKP Al-Hidayah, Provinsi Jambi. Alhamdulillah, Bapak, kami sudah mendapatkan vaksin pertama dan rasanya tidak sakit. Kata orang-orang, rasanya sakit seperti digigit harimau atau digigit buaya tetapi alhamdulillah rasanya sangat tidak sakit. Suntik dikit, cut, langsung lega.

Dan juga, Bapak, kami berharap, untuk ke depannya, agar dengan adanya vaksinasi ini, kami bisa dapat kembali bersekolah, bertatap muka seperti biasanya. Karena jujur, Bapak, kami sangat rindu sekali dengan suasana sekolah seperti dulu. Kami rindu bercengkerama, kami rindu bersekolah bersama-sama seperti dulu. Terima kasih, Bapak, atas vaksinasi massalnya. Semoga Bapak dan sekeluarga sehat selalu dan pandemi (Covid-19) cepat berlalu ya, Pak.

Presiden RI:
Ya, terima kasih.

Perwakilan Santri Pondok Pesantren PKP Al-Hidayah Jambi, Ilham Sauta Rambe:
Iya, Pak. Indonesia sehat, Indonesia hebat!

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Presiden RI:
Wa’alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh.

Terima kasih. Jadi, anak-anakku semuanya, kita berharap nantinya, setelah semuanya divaksin sekali, silakan dimulai tatap muka asalkan kota atau kabupaten yang anak-anakku semuanya berada, itu sudah levelnya level satu, dua, atau tiga. Suntik (vaksin Covid-19 dosis) pertama sudah bisa tatap muka, kemudian nanti setelah itu, tiga-empat minggu lagi suntik (vaksin Covid-19 dosis) yang kedua, kita harapkan, kita semuanya bisa terlindungi, terproteksi dari penyebaran Covid-19.

Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada sore hari ini. Terima kasih semuanya, anak-anakku, selamat belajar, belajar terus, baik lewat daring maupun nantinya segera tatap muka, dan sampai berjumpa lagi.

Terima kasih.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.