Festival Harmoni Budaya Nusantara Tahun 2023

Jumat, 3 November 2023
Lapangan Taruna, Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat pagi,
Salam sejahtera bagi kita semua.

Yang saya hormati, para Menteri Kabinet Indonesia Maju. Hadir bersama saya, Pak Menko PMK, Bapak Menteri Sekretariat Negara, Pak Menteri BUMN;
Yang saya hormati, Gubernur Kalimantan Timur, Bupati dan Wali Kota yang hadir, Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara;
Yang saya hormati, para Sultan, para Tokoh Agama, Tokoh Budaya;
Bapak-Ibu sekalian, seluruh pelaku budaya dan masyarakat Kalimantan Timur, utamanya masyarakat di Kecamatan Sepaku;
Hadirin-dan Undangan yang berbahagia.

Sudah tiga bulan ini saya sering datang ke Ibu Kota Nusantara untuk melakukan peletakan batu pertama. Dan, sampai saat ini telah di bangun, proses di bangun ada lima hotel besar di Ibu Kota Nusantara, ada empat rumah sakit juga dalam proses konstruksi, ada juga sekolah yang bertaraf internasional yang juga dalam proses di bangun di Ibu Kota Nusantara, ada juga training center-nya PSSI yang memiliki delapan lapangan bola di Ibu Kota Nusantara, ada juga dua mal besar yang di bangun di Ibu Kota Nusantara. Tetapi, itu semuanya fisik, itu semunya fisik. Padahal, mestinya yang didahulukan adalah pembangunan sumber daya manusia, pelestarian kebudayaan, merawat kebudayaan yang ada, jangan sampai nanti tergerus oleh budaya-budaya dari luar, (dari) budaya-budaya asing.

Oleh sebab itu, saya sangat menghargai pada pagi hari ini di Kecamatan Sepaku dilaksanakan Festival Harmoni Budaya Nusantara untuk mengingatkan kita bahwa seni budaya kita, budaya Indonesia itu sangat beragam, sangat majemuk. Sukunya saja kita memiliki 714 (suku). Artinya, kekuatan karakter budaya itu sangat harus kita lestarikan dan harus kita rawat.

Oleh sebab itu, anak-anakku semuanya, yang hafal Pancasila silakan tunjuk jari. Anak-anak sebelah sana tadi enggak bisa lihat itu. Ada ndak yang hafal Pancasila, silakan maju satu (orang).

Ini belum di suruh maju sudah lari ke panggung. Ya sudah, masa saya suruh balik lagi.

Presiden RI:
Ya coba dikenalkan nama.

Anak-1:
Perkenalkan, nama saya Aria Martadi Swestanto, dari Sekolah SDN 017 Sepaku.

Presiden RI:
Kelas berapa?

Anak-1:
Kelas 6.

Presiden RI:
Kelas 6. Nama siapa?

Anak-1:
Aria Martadi Swestanto.

Presiden RI:
Panggilannya?

Anak-1:
Aria.

Presiden RI:
Aria. Kelas 6 SD. SD-nya di Sepaku ya? Iya di Sepaku.

Tau ndak nama tarian tadi, yang ditarikan tadi. Enggak, tari dari suku mana tadi? Macam-macam kan tadi. Apa?

Anak-1:
Suku Borneo?

Presiden RI:
Suku Borneo? Tadi yang nari tadi selain Suku Borneo, suku apa tadi?

Anak-1:
Dayak.

Presiden RI:
Suku Dayak, iya betul, sudah.

Baik, pertanyaannya tadi. (Sebutkan) Pancasila.

Pancasila. Satu…

Anak-1:
Pancasila.

Satu: Ketuhanan Yang Maha Esa;
Dua: Kemanusiaan yang adil dan beradab;
Tiga: Persatuan Indonesia;
Empat: Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan;
Lima: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Presiden RI:
Mau di beri hadiah sepeda ndak?

Anak-1:
Mau, Pak.

Presiden RI:
Itu di ambil sepedanya. Ayo.

Itu, itu sepedanya bukan sepeda biasa. Di tukar mobil bisa itu. Karena ada tulisannya, yang mahal di tulisannya “Hadiah Presiden Jokowi” yang mahal.

Dikenalkan nama. Nama?

Anak-2:
Perkenalkan, nama saya Zahratus Sita.

Presiden RI:
Siapa?

Anak-2:
Zahratus Sita.

Presiden RI:
Zahratus Sita?

Anak-2:
Iya.

Presiden RI:
Zahratus, panggilannya?

Anak-2:
Ratu.

Presiden RI:
Ratu, iya. Zahratus Sita, panggilannya Ratu. Ratu kelas berapa?

Anak-2:
Kelas 6 SD.

Presiden RI:
Kelas 6 SD.

Langsung. Pancasila. Satu…

Anak-2:
Pancasila.

Satu: Ketuhanan Yang Maha Esa;
Dua: Kemanusiaan yang adil dan beradab;
Tiga: Persatuan Indonesia;
Empat: Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan;
Lima: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Presiden RI:
Ratu, tau ndak tadi suku apa tadi yang nari di sini tadi suku apa? Ada suku apa saja tadi yang nari? Oh, ndak kelihatan ya dari sana ya. Ya sudah, di Kalimantan ini sebutkan dua suku saja, suku apa yang ada di Kalimantan?

Anak-2:
Kalimantan Timur?

Presiden RI:
Enggak, sukunya suku apa?

Anak-2:
Ndak tahu.

Presiden RI:
Enggak tahu. Ya sudah. Terima kasih. Itu sepedanya di ambil karena pertanyaan yang tadi (itu) Pancasila kok bukan suku.

Bapak-Ibu sekalian yang saya hormati,
Nantinya di IKN ini akan tinggal dan hidup bersama-sama, masyarakat dari beragam etnis dan budaya, masyarakat yang memang dan berasal dan tinggal di wilayah IKN dan sekitarnya sejak dulu, serta masyarakat dari daerah yang lain.

Dengan pembangunan IKN (di) Kalimantan Timur khususnya akan menjadi muara bertemunya berbagai budaya. Kita harapkan berinteraksi nantinya dengan baik, hidup rukun dan harmonis, menjaga dan melestarikan dan mengembangkan identitas budaya lokal dan nilai-nilai dan tradisi masyarakat di Kalimantan Timur. Karena itu perlu di bangun kesadaran bersama pentingnya sikap saling menghormati, sikap saling menghargai keberagaman, dan menjadikan Bhinneka Tunggal Ika sebagai sebuah kekuatan untuk membangun harmoni, kebersamaan dan persatuan.

Saya rasa itu yang ingin saya sampaikan.

Terima kasih. Saya tutup.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.