Gathering Kabinet Indonesia Kerja

Minggu, 4 Agustus 2019
Istana Bogor, Jawa Barat

Wartawan:
Pak, jadi acara hari ini idenya bagaimana awalnya?

Presiden RI:
Ya ini kan sudah lama, ini rancangan lama, rencana lama. Penginnya itu kan 6 bulan ketemu sekali, atau minim setahun sekali, tapi ini 5 tahun baru sekali. Ketemu dalam kumpul bersama dengan seluruh keluarga, yang belum, baru sekali ini. Urusan kerja terus. Merupakan bahwa putra-putri beliau para menteri, para menko, itu juga kadang-kadang melihat pengin foto bareng dengan kita putra-putrinya, yang 5 tahun baru ketemu ini kita.

Wartawan:
Ada mantan menteri juga Pak, yang diajak ke sini?

Presiden RI:
Ya semuanya, yang telah ikut bersama-sama bekerja keras untuk pemerintah, untuk negara kita, semuanya kita undang. Yang intinya, selain 17-an kita ingin ada kumpul bareng untuk memperkuat solidaritas kita.

Wartawan:
Tadi katanya ini juga acara solidaritas untuk yang gempa kemarin ya Pak?

Presiden RI:
Ya tadi kan sudah disampaikan Pak Mensesneg. Ya meskipun, alhamdulillah di lapangan, yang terjadi tidak seperti yang kita bayangkan. Tetapi apapun tetap memerlukan penanganan yang cepat, penanganan yang baik. Nanti kita sedikit-sedikit lah ikut nyumbang ya, sebagai pribadi.

Wartawan:
Tadi Jan Ethes kenapa enggak mau ikut lomba makan kerupuk, Pak?

Presiden RI:
Mungkin sudah kenyang, terlanjur kenyang disuruh nambah kerupuk enggak mau.

Wartawan:
Bapak kenapa enggak ikut main?

Presiden RI:
Ya pilih nonton dong, ramai.

Wartawan:
Pak, kemarin soal lagu Sewu Kuto, kan sempat menarik perhatian kemarin. Bapak ikut menyanyi, ada kenangan apa Bapak sampai ikut nyanyi?

Presiden RI:
Sebetulnya bukan Sewu Kuto itu, 514 Kuto… “Uwis tak liwati..
Itu kan 514 kota yang sudah kita datangi.

Wartawan:
Pak Presiden memang ngefans Didi Kempot juga ya Pak?

Presiden RI:
Bukan ngefans, kan tetangga.

Wartawan:
Setelah acara ini apa harapannya agar menteri Kabinet Kerja makin guyub atau gimana Pak?

Presiden RI:
Ya bekerja kita ini bekerja tim, bekerja ini enggak sendiri-sendiri. Menko, ke bawah menteri-menteri, itu kerjanya kerja tim. Jadi ya semakin akrab beliau-beliau ini, akan semakin memperkuat teamwork yang kita miliki.

Wartawan:
Pak Wapres juga hadir di sini untuk mempersolid juga semuanya ya Pak ya?

Presiden RI:
Pak Wapres kan tadi ikut lomba. Makan kerupuk kalah, kelereng juara.

Wakil Presiden RI:
Kalah. karena goyang-goyang ini. Pak Luhut ini juara.

Presiden RI:
Ya jangan nyalahin goyang-goyang dong.

Wartawan:
Pak Jokowi ke depannya apakah akan sering mengadakan acara seperti ini untuk mempersolid tim?

Presiden RI:
Ya seperti tadi saya sampaikan, penginnya tuh 6 bulan sekali, setahun sekali. Tapi ini kejadian baru 5 tahun sekali coba, karena semuanya fokus ke pekerjaan masing-masing, kerja kerja.

Wartawan:
Ini kan kabinet sudah solid, nanti apa akan dilanjutkan ke kabinet selanjutnya?

Presiden RI:
Oh dilanjutkan.

Wartawan:
Kesan Pak JK bagaimana Pak?

Wakil Presiden RI:
Ya kan happy-happy saja kan, fun gitu kan. Supaya namanya charger semangat, recharge. Senin itu langsung segar.

Wartawan:
Pak Jokowi, penelitian LIPI soal adanya potensi gempa 8.9 magnitudo di selatan Jawa. Himbauannya untuk masyarakat Pak?

Presiden RI:
Ya itu kan namanya ada potensi, dan yang namanya gempa bumi itu tidak bisa dihitung dan diperkirakan terutama waktunya. Oleh sebab itu, saya sudah perintahkan kepada BNPB, kepada Menko, untuk mempersiapkan masyarakat, terutama proses-proses evakuasi dan sudah kita lakukan kan. Sekarang kayak di sekolah-sekolah, di masyarakat, mulai kita mengedukasi. Dan kemarin waktu di Banten itu, kita melihat sudah ada sebuah lompatan perbaikan yang baik, proses-proses evakuasi itu. Tapi bahwa kepanikan ada itu ya, namanya gempa di mana pun pasti menyebabkan masyarakat panik. Yang paling penting terus dilakukan edukasi mengenai kebencanaan, terutama gempa bumi yang sulit diprediksi, sulit dihitung, dan kedua selalu tetap kita waspada. Ya.

Wartawan:
Terima kasih Pak.