Groundbreaking Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) IKN 50 MW
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat sore,
Salam sejahtera bagi kita semua.
Yang saya hormati, para Menteri yang hadir, hadir bersama saya Pak Menteri Sekretaris Negara, Pak Menteri BUMN;
Yang saya hormati, Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara, Gubernur Provinsi Kalimantan Timur, dan Bupati Penajam Paser Utara;
Yang saya hormati, sahabat saya, Pak Ridwan Kamil;
Yang saya hormati, Direktur Utama PLN, beserta Komisaris Utama dan seluruh jajaran Direksi dan Komisaris yang hadir;
Bapak-Ibu, Hadirin dan Undangan yang berbahagia.
Awal-awal yang sering ditanyakan kepada saya mengenai IKN itu adalah biasanya kalau yang ingin pindah itu urusan anak. “Pak, anak saya kalau saya pindah sekolahnya di mana?”. Yang kedua yang ditanyakan, “Pak, kalau keluarga kita sakit di mana rumah sakitnya?”. Tetapi semuanya sudah terjawab. Sekolahnya kemarin sudah di mulai peletakan batu pertama yaitu Nusantara Intercultural School yang akan di bangun oleh JIS Jakarta. Dan juga sekolah yang akan di bangun oleh pemerintah, oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Urusan sekolah bisa di jawab.
Kemudian, urusan sakit. “Pak, kalau sakit kita harus ke rumah sakit di mana?”. Juga sudah di groundbreaking empat rumah sakit, sampai hari ini empat rumah sakit. Menurut saya sudah kebanyakan. Jadi, kalau keluarga kita ada yang sakit, rumah sakitnya sudah ada.
Nah, pertanyaan yang ketiga sekarang ini yang sangat penting, yang bertanya sekarang rumah tangga dan juga investor. “Pak, listriknya ada ndak? Siap atau tidak? Katanya green energy, di mana?”. Jawabannya sore hari ini juga sudah ada.
Kita akan melakukan groundbreaking pembangunan pembangkit listrik tenaga surya yang berkapasitas 50 Megawatt. Ini adalah pionir pembangkit energi terbarukan di IKN.
Tadi Pak Dirut menyampaikan, “Pak, ini masih ada kapasitas yang bisa dinaikkan kalau memang masih dibutuhkan”. Enggak apa-apa pelan-pelan tetapi kebutuhan selalu tercukupi, yang paling penting itu. Kebutuhan selalu tercukupi, yang pertama.
Yang kedua, yang saya minta sejak awal kabelnya jangan kelihatan mata, harus semuanya ground cable, dimasukkan ke ducting di bawah tanah. Masa kita masih membangun ibu kota yang bagus seperti ini masih kabelnya di atas. Gimana Pak Dirut? Saya catat. Dan, PLTS ini akan memproduksi energi hijau sekitar 93 Gigawatt/hour per tahun dan mampu mereduksi emisi sebesar 104 ribu ton CO2 per tahunnya.
Hadirin yang saya hormati,
PLTS ini menunjukkan keseriusan pemerintah untuk menyiapkan sistem kelistrikan yang handal, yang berbasis pada ramah lingkungan untuk pemenuhan kebutuhan listrik di IKN. Pemanfaatan EBT (Energi Baru Terbarukan) di IKN selaras dengan konsep pembangunan IKN sebagai ibu kota negara yang berkonsep forest city, yang hijau dan ramah lingkungan.
Di samping memanfaatkan tenaga surya, kita tadi juga Pak Dirut juga menyampaikan akan memanfaatkan potensi hydro yang ada sekitar IKN. Enggak tau apakah dari sungai-sungai atau dari danau-danau yang ada. Dan, dengan demikian nantinya sistem kelistrikan di IKN Nusantara akan berbasis pada energi baru terbarukan sehingga kita tidak hanya mampu menghasilkan listrik yang handal tetapi juga yang bersih dan tidak mencemari lingkungan.
Saya rasa itu yang ingin saya sampaikan pada sore hari ini.
Dan, dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, pada sore hari ini Peletakan Batu Pertama Groundbreaking Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) IKN 50 Megawatt secara resmi saya nyatakan di mulai.
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.