HUT Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Ke-52
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Selamat sore,
Salam sejahtera bagi kita semuanya,
Shalom,
Om swastyastu,
Namo buddhaya,
Salam kebajikan.
Yang saya hormati Ketua MPR RI beserta seluruh Pimpinan Lembaga-lembaga Negara yang hadir;
Yang saya hormati para Menteri Kabinet Indonesia Maju yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu, (Pj.) Gubernur DKI Jakarta, Kapolri yang juga hadir pada sore hari ini;
Yang saya hormati Ketua Umum Hipmi beserta seluruh jajaran Pengurus dari pusat sampai ke daerah-daerah di seluruh tanah air yang pada sore hari ini hadir;
Yang saya hormati Pendiri Hipmi, Penggagas Hipmi beserta seluruh Ketua Umum Hipmi yang hadir pada sore hari ini;
Bapak-Ibu, Hadirin, dan Undangan yang berbahagia.
Pertama-tama, saya ingin menyampaikan ucapan selamat hari jadi, selamat ulang tahun yang ke-52 kepada seluruh Keluarga Besar Hipmi yang hari ini merayakan ulang tahun.
Dan sebagai kado ulang tahun—tadi sudah didahului oleh ketua umum, sebetulnya tadi tidak usah saya bisiki, timing yang begitu sangat sempit dari mobil ke sini—sudah saya tanda tangani Hari Kewirausahaan Nasional dalam bentuk keppres sesuai yang diajukan dan diminta dari pendiri Hipmi, dari Ketua Umum Hipmi seingat saya sebulan atau dua bulan yang lalu waktu berkunjung ke istana. Jadi, dalam bentuk keppres.
Bagi saya, hari jadi Hipmi yang ke-52 ini adalah hari yang sangat istimewa karena nanti di ulang tahun yang ke-53 yang hadir sudah Bapak Presiden Prabowo Subianto. Namun, meskipun Presidennya sudah ganti, saya kira semua dari kita tidak usah khawatir karena program-program yang ada adalah program keberlanjutan.
Dan untuk mencapai Indonesia Emas 2045, apa yang harus kita cermati dan apa yang harus kita kawal? Yang pertama, sudah sering saya sampaikan, yaitu mengenai bonus demografi. Hati-hati mengenai ini. Tahun 2030, tahun 2035, tahun 2040, (bonus demografi) akan mencapai puncaknya, dan persiapan untuk kualitas sumber daya manusia betul-betul memang harus direncanakan, disiapkan secara taktis sehingga betul-betul bonus demografi nanti bermanfaat dalam lompatan kita menuju ke sebuah Indonesia Maju.
Yang kedua, hati-hati mengenai yang namanya disrupsi teknologi, hati-hati mengenai ini. Harus dicermati betul, harus dilihat betul dampak apa yang akan terjadi, situasi apa yang akan terjadi di negara kita dengan perkembangan sekarang ini, AI, generative AI, singularity, barang-barang apa ini dan akan apa di negara kita. Ini harus betul-betul dilihat dan dicermati. Jangan sampai kita keliru mengantisipasi adanya disrupsi teknologi.
Saya kira Hipmi semuanya sudah terbiasa karena memang seluruh anggota Hipmi adalah generasi digital. Kalau saya ini, (saya adalah) generasi analog. Jadi, perbedaannya sudah sangat jauh sekali. Menghadapi AI, menghadapi generative AI, menghadapi singularity, saya kira rekan-rekan di Hipmi sudah sangat biasa.
Disrupsi teknologi ini, yang ketiga, akan menyebabkan perubahan-perubahan yang kalau boleh saya sampaikan lanskap geopolitik dunia berubah, lanskap ekonomi dunia juga akan berubah, dan perubahan-perubahan itu juga akan memengaruhi negara kita, baik itu perilaku, baik itu selera, baik itu tren warna, baik itu budaya, semuanya. Lanskap bisnis, lanskap ekonomi, semuanya akan berubah, dan yang paling cepat menyesuaikan diri itu biasanya anak-anak muda, dan itu ada semuanya di Hipmi.
Ke depan, kita akan lebih banyak berbicara mengenai ekonomi hijau. Ke depan, kita akan lebih banyak berbicara mengenai energi hijau, mengenai pembiayaan hijau.
Sekarang ini—saya enggak tahu karena saya enggak mengajukan ke perbankan—hal-hal yang berkaitan dengan energi hijau itu sangat mudah sekali mendapatkan pembiayaan karena secara global juga pembiayaan hijau itu juga sangat dibuka lebar-lebar. Industri hijau sekarang ini juga mendapatkan perhatian, dan pembiayaannya juga sangat mudah sehingga perubahan, pergeseran, shifting ini harus dilihat dan diantisipasi oleh kita semuanya. Green foods, blue foods, dan lain-lain ini akan menjadi tren ke depan.
Peluang-peluang baru seperti itu harus disiapkan strateginya oleh Hipmi. Jangan sampai kita salah mengantisipasi. Kalau ada bonus demografi, ada disrupsi teknologi, ada perubahan lanskap ekonomi, di mana kita hadang agar peluang-peluang itu bisa kita tangkap semuanya. Itu yang kita inginkan bersama agar, ke depan, yang namanya strategi future business itu betul-betul disiapkan, direncanakan dengan baik oleh Hipmi.
Industrial downstreaming, hilirisasi industri, baik itu minerba, perkebunan, pertanian, kelautan, semuanya, secara detail mestinya Hipmi memiliki peta jalannya, kapan dihadang peluang itu, kapan dimanfaatkan peluang itu sehingga betul-betul semuanya bisa kita pegang.
Dan saya senang semangat agro-maritime industry juga berkembang di Hipmi, saya lihat sudah ada di Hipmi, ada Chickin Indonesia. Ini smart farming, peternakan ayam yang awalnya hanya 1.000 ekor, sekarang sudah 45 juta ekor ayam. Omzetnya gede sekali, tapi tidak usah saya sebutkan, saya tahu, karena nanti takut dikejar pajak, pemiliknya takut dikejar pajak. Biasanya seperti itu pengusaha.
Kemudian ada Ardena Food, ini frozen food olahan ikan dan ayam. Juga sama, awalnya hanya produksi 40 kg per hari, sekarang ini sudah 5 ton per hari. Ini melompatnya sangat besar sekali.
Hal-hal seperti ini yang harus dilihat dan dimanfaatkan yang sebesar-besarnya oleh Hipmi. Dan dengan pengalaman Hipmi selama lima dekade dalam pemanfaatan peluang-peluang yang ada, saya yakin seluruh perubahan lanskap bisnis, lanskap ekonomi akan bisa ditangkap oleh Hipmi.
Saya tadi—saya berikan contoh—tadi saya sudah menyampaikan, “Saya sore ini belum pasti, bisa datang, bisa tidak (datang ke HUT Hipmi) karena juga ada acara di istana.” Tapi peluang kecil itu dimanfaatkan oleh yang namanya Menteri Investasi. (Menteri Investasi) begitu jam 4 (sore) sudah sampai di istana, “Pak, sudah siap.” Eh, kaget saya. Ya berdua akhirnya datang ke sini.
(Menteri Investasi) bisik-bisik di dalam mobil, “Pak, yang paling penting (saham) saya naik.”
Saya yakin Hipmi akan mampu terus berinovasi untuk naik kelas dan memenangkan persaingan-persaingan global yang ada maupun persaingan-persaingan di negara kita yang kita cintai.
Saya rasa itu yang ingin saya sampaikan dalam kesempatan yang baik ini.
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.