Indonesia – Africa Infrastructure Dialogue

Selasa, 20 Agustus 2019
BNDCC, Bali

Bismillahirahmanirrahim,

Assalamualaikum warahmatulah wabarakatuh,
Selamat sore,
Salam sejahtera bagi kita semuanya,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam Kebajikan.

Yang saya hormati Wakil Presiden Guinea Equatorial, Yang Mulia Teodoro Nguema Obiang Mangue,

High Representative of The Africa Union for Infrastructure Development, Para Menteri yang hadir, para Duta Besar, Hadirin yang saya hormati.

Atas nama rakyat Indonesia saya menyampaikan selamat datang pada saudara-saudara di Indonesia. Kami menyambut kehadiran saudara-saudara dengan suka cita dan penuh dengan persaudaraan.

Indonesia dan Afrika adalah saudara. Kita adalah saudara. Persaudaraan yang telah terjalin melalui perjuangan bersama melawan kolonialisme. Persaudaraan yang dideklarasikan di tingkat dunia melalui Konferensi Asia Afrika 64 tahun yang lalu oleh Presiden Soekarno, Presiden pertama Indonesia. Bahkan di tahun 2015, 6 bulan setelah saya dilantik menjadi Presiden, Indonesia menjadi tuan rumah Peringatan ke-60 Tahun Konferensi Asia Afrika.

Penyelenggaraan IAID hari ini adalah bukti nyata bahwa persaudaraan Indonesia dan Afrika terus terajut bahkan semakin kuat. Saat ini ada 22 konsulat kehormatan Republik Indonesia di Afrika, meningkat 70 persen dari tahun 2018. Sekali lagi, kita adalah saudara.

Saudara-saudara yang berbahagia,
Selama 5 tahun ini, Indonesia telah fokus dan memberikan perhatian terbesar dalam pembangunan infrastruktur. 782 kilometer jalan tol telah kita bangun dalam 5 tahun ini. 3.387 kilometer jalan umum nasional telah dibangun, belum lagi jalan provinsi dan jalan kabupaten, serta jalan desa yang dibangun lebih dari 191 ribu kilometer. Kemudian 15 bendungan besar dan 945 embung, 21.500 liter per detik air minum layak telah juga disediakan, 23.000 hektare penanganan kawasan kumuh perkotaan telah dilakukan. 9,8 juta KK sanitasi dan persampahan, 7 pos lintas batas negara juga telah dibangun, serta 3,5 juta unit rumah telah kita bangun dalam lima tahun ini.

Bagi kami pembangunan infrastruktur ini untuk mencapai banyak tujuan. Infrastruktur dapat mempersatukan bangsa dan mempererat kebhinekaan kami di Indonesia. Untuk diketahui bahwa Indonesia memiliki 17.000 pulau. Infrastruktur yang memperbaiki pemerataan pembangunan dan menjangkau daerah-daerah terluar kami. Infrastruktur juga yang meningkatkan konektivitas untuk memperbaiki disparitas harga dan kesenjangan ekonomi, dan infrastruktur demi mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Saya juga ingin menyatakan keinginan kami bahwa pembangunan ini tidak hanya dapat dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia, namun juga dirasakan oleh saudara-saudara kami di Afrika. Indonesia ingin bersama Afrika melakukan lompatan-lompatan kemajuan. Indonesia ingin bersama Afrika merasakan pembangunan yang merata dan menjangkau daerah-daerah terluar. Indonesia ingin bersama Afrika meningkatkan konektivitas untuk memperbaiki disparitas harga dan kesenjangan ekonomi. Indonesia ingin meningkatkan konektivitas infrastruktur dan ekonomi dengan benua Afrika. Kami siap bekerja sama.

Indonesia siap berbagi pengalaman dan saling membantu untuk pembangunan infrastruktur. Badan Usaha Milik Negara dan perusahaan swasta di Indonesia sudah memiliki kekuatan dan pengalaman yang memadai. Berpengalaman membangun infrastruktur dengan tantangan geografis yang berat dan membangun infrastruktur modern perkotaan. Berpengalaman membangun infrastruktur di kondisi iklim yang ekstrem, berpengalaman membangun infrastruktur di lokasi dengan beragam adat, budaya, dan tradisi lokalnya. Oleh karena itu, sebagai saudara seperjuangan, kami akan dengan sangat terbuka hati untuk bekerja sama, berbagi, dan membantu pembangunan infrastruktur demi kesejahteraan seluruh bangsa Afrika.

Saudara-saudara yang berbahagia,
Saat ini tantangan yang kita hadapi sangatlah berat, ditambah lagi oleh disrupsi revolusi industri jilid keempat. Gejolak ekonomi global saat ini yang tidak menentu. Krisis ekonomi melanda beberapa negara yang sedang tumbuh. Perang dagang yang terus memanas dan menimbulkan ketidakpastian. Kami prihatin melihat konflik terjadi di mana-mana. Kami prihatin melihat semakin lebarnya kesenjangan pembangunan antarnegara. Kami prihatin pencapaian target Sustainable Development Goals (SDG’s) yang lamban dan penuh tantangan.

Kondisi ini tidak boleh terus berlanjut, apalagi menjadi normal baru. Kondisi ini tidak boleh menjadi the new normal. Kita Indonesia-Afrika harus sepakat memperkuat solidaritas untuk ikut memperbaiki keadaan kawasan dan dunia. Kita harus bekerja keras untuk mengubah ketidakpastian menjadi kepastian. Perang dagang harus dilawan dengan mengedepankan keterbukaan dan integrasi ekonomi. Nasionalisme sempit harus kita lawan dengan solidaritas global dan multilateralisme. Kemitraan setara yang saling menguntungkan, kemitraan selatan-selatan perlu terus kita dorong. Artinya, hanya ada satu kunci agar kita mampu bertahan untuk menghadapi gejolak arus global, yaitu persatuan.

Indonesia dan Afrika adalah kekuatan besar jika kita bersatu. Indonesia dan Afrika dapat mewujudkan mimpi-mimpi kemajuan jika kita bersatu. Indonesia dan Afrika dapat melompat lebih tinggi, bahkan berkali-kali lipat, jika kita bersatu. Indonesia siap dan sangat-sangat senang bekerja sama dengan saudara-saudara kami di Afrika. Saya ingin pastikan dan tekankan, Indonesia adalah teman yang terpercaya. Indonesia is your true partner, your trusted friend.

Ini saatnya Indonesia dan Afrika dapat menuangkannya dalam langkah-langkah yang nyata, langkah-langkah cepat dan taktis, demi mewujudkan masyarakat Indonesia dan Afrika yang makmur, yang sejahtera, dan yang bersatu.

Mari kita bangun negeri kita, kita perkuat infrastruktur antarnegara kita untuk meningkatkan konektivitas antara Indonesia dan Afrika, untuk meningkatkan arus perdagangan antara Indonesia dan Afrika yang dapat meningkatkan perekonomian kita, yang mampu memberikan kesejahteraan bangsa Indonesia dan bangsa-bangsa di Afrika.

Terima kasih.

Wassalamualaikum warahmatulah wabarakatuh.