Keterangan Pers Presiden Republik Indonesia pada Upacara Peringatan HUT Ke-74 Republik Indonesia
Wartawan:
Pesan Kemerdekaan Pak?
Presiden RI:
Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah segala-galanya. Jangan sampai dikorbankan yang namanya keutuhan NKRI karena pemilihan bupati, pemilihan wali kota, pemilihan gubernur, pemilihan presiden. Enggak. Keutuhan NKRI harus ditempatkan di tempat yang paling penting.
Wartawan:
Bajunya berasal dari adat mana Pak?
Presiden RI:
Di hari yang berbahagia ini saya ingin mengucapkan Dirgahayu Republik Indonesia yang ke-74 tahun.
Wartawan:
Pak, ini kan temanya SDM Unggul, Indonesia Maju. Sebenarnya apa sih Pak, apa ini bagian dari visi Bapak sesuai dengan tema tahun ini, Pak?
Presiden RI:
Sudah kita sampaikan bahwa dalam periode yang kedua ini, 5 tahun ke depan kita akan fokus, kita akan konsentrasi kepada pembangunan manusia, pembangunan SDM, pembangunan sumber daya manusia, di mana dimulai dari bayi di dalam kandungan yang harus bagus nutrisinya, bagus gizinya, juga begitu lahir harus diperhatikan yang berkaitan dengan gizi dan nutrisi.
Tetapi yang paling penting, sejak awal memang harus dibangun, dibentuk yang namanya karakter. Oleh sebab itu, budi pekerti menjadi sesuatu yang sangat penting sekali. Yang berkaitan dengan etika, yang berkaitan dengan disiplin, yang berkaitan dengan tanggung jawab, yang berkaitan dengan budaya kerja keras, yang berkaitan dengan kemandirian. Ini harus dibangun sejak awal. Pada tahapan menengah kita harus menyiapkan skill masa kini dan skill masa depan yang penting sekali.
Oleh sebab itu harus jelas sekarang. Kalau anak sudah masuk ke pendidikan menengah apakah mengambil kejuruan, apakah yang bidang keilmuan. Ini mulai harus kita tata secara baik dan kalau sudah di perguruan tinggi, sudah saya sampaikan, target kita adalah mereka bisa berkompetisi di regional maupun global, untuk yang di universitas. Step-stepnya itu harus jelas dan harus ada.
Wartawan:
Kejutan tahun ini apa Pak, kejutan di peringatan ke -74 ini, katanya Bapak akan memberikan kejutan? Ibu kota bukan Pak?
Presiden RI:
… (tidak menjawab)
Wartawan:
Pemilihan kostum Bali kali ini kenapa, Pak?
Presiden RI:
Ya, kita ini kan sudah 5 tahun ini ganti-ganti. Dulu pernah Aceh, Sumatera Barat, pernah juga Kalimantan Selatan, pernah Sunda, pernah Jawa, Betawi, kemudian ke sana Bali, Sasak, Bugis, pernah semua. Ya, memang kekayaan budaya pakaian adat ini memang ribuan. Jumlahnya ribuan. Nanti sampai ke Maluku, Papua, semuanya nanti semuanya akan kita angkat. Ya.
Wartawan:
Terima kasih Pak.