Keterangan Pers Presiden Republik Indonesia Sebelum Keberangkatan ke Republik Rakyat Tionghoa (RRT)
Presiden RI:
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Pagi hari ini saya bersama dengan Ibu Negara serta rombongan terbatas akan melakukan kunjungan kerja ke Chengdu di RRT. Kunjungan saya ke Chengdu untuk memenuhi undangan Presiden Xi Jinping, dan kunjungan ini juga bertepatan dengan sepuluh tahun kemitraan strategis komprehensif Indonesia dan Tiongkok.
RRT adalah mitra dagang dan investasi terbesar bagi Indonesia. Dan di Chengdu saya akan melakukan pertemuan dengan Presiden Xi Jinping, dan sejumlah agenda prioritas akan saya bahas bersama Presiden Xi, baik di bidang investasi maupun berbagai proyek strategis Indonesia dan RRT, juga di bidang perdagangan dan kesehatan, serta isu-isu regional dan global.
Selain dengan Presiden Xi Jinping, saya juga akan bertemu dengan beberapa CEO, pimpinan perusahaan-perusahaan Tiongkok yang telah dan akan melakukan investasi di Indonesia, khususnya di sektor hilirisasi industri, petrokimia, energi baru terbarukan, dan kesehatan.
Saya juga akan menghadiri pembukaan FISU World University Games untuk menyemangati kontingen kita yang juga berada di sana.
Dan pada Sabtu pagi insya Allah saya sudah tiba di Jakarta.
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Wartawan:
Selamat pagi, Pak.
Pak, untuk pembahasan, apakah juga akan membahas tentang ekosistem mobil listrik? Dan selain itu, kemarin di pertemuan Menlu ASEAN dan Cina sempat membahas tentang Laut Cina Selatan. Apakah itu juga akan menjadi pembahasan dengan Presiden Xi Jinping?
Terima kasih, Pak.
Presiden RI:
Ya, nanti dalam pertemuan dengan CEO memang yang berkaitan dengan mobil listrik akan kita bicarakan. Dan biasanya untuk Laut Cina Selatan, setiap bertemu dengan Presiden Xi juga selalu saya singgung.
Wartawan:
Selamat pagi, Pak.
(Audio tidak terdengar jelas)
Presiden Joko Widodo:
Enggak ada. Itu urusan dalam negeri RRT. Enggak ada masalah dengan kita.
Dan karena yang mengganti adalah Menteri Luar Negeri yang lalu, yaitu Wang Yi, ya ini hubungan kita kan sudah lama dan sudah baik dengan beliau.
Wartawan:
Pak, izin bertanya isu lain. Mengenai Kabasarnas yang semalam ditetapkan sebagai tersangka KPK, ini kan dalam kaitannya dengan korupsi kan beliau mengakali sistem lelang tersebut agar bisa melakukan tindakan korupsi, berarti kan ada niat. Sementara selama ini pemerintah kan menyatakan bahwa sistem lelang itu bisa sangat mengantisipasi korupsi. Tanggapan, evaluasi Pak Presiden seperti apa?
Presiden Joko Widodo:
Ya, perbaikan-perbaikan sistem di semua kementerian dan lembaga terus kita perbaiki terus, perbaikan sistem, seperti misalnya E-katalog. Sekarang yang masuk mungkin sudah lebih dari 4 juta produk, yang sebelumnya hanya 50 ribu. Artinya itu perbaikan sistem.
Kalau memang ada yang melompati sistem dan mengambil sesuatu dari situ, ya kalau terkena OTT ya hormati proses hukum yang ada.
Wartawan:
Izin, Pak Presiden.
Selamat pagi.
Terkait dengan wacana yang sedang berkembang, Pak, soal dinamika di dalam internal Partai Golkar, pada akhirnya pihak-pihak menilai bahwa ada cawe-cawe begitu, Pak, dari Pak Presiden karena Golkar “mendekat” ke kubu Anies, kemudian juga ada nama-nama yang didorong di munaslub, salah satunya atau beberapa di antaranya Pak Luhut dan Pak Bahlil. Ini tanggapan dari Pak Presiden, bagaimana?
Presiden RI:
Itu urusan internal Golkar, urusannya internal Golkar. Tidak ada hubungannya dengan kita.
Kalau Pak Luhut, Pak Bahlil, ada Pak Bambang Soet (Soesatyo) punya keinginan, itu urusan beliau-beliau, bukan urusan kita, (melainkan) urusan internal Golkar ya.
Wartawan:
(Audio tidak terdengar jelas)
Presiden RI:
Itu rapat kok.
Terima kasih.
Wartawan:
Terima kasih, Pak.