Keterangan Pers Presiden Republik Indonesia Seusai Meninjau Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Cimahi Selatan
Presiden RI:
Ini yang pertama, saya ingin menyampaikan urusan TBC. Penting sekali gerakan pengurangan atau eliminasi untuk ke (tahun) 2030. Gerakan ini harus terus, konsisten, masif sehingga pengurangan sesuai target itu betul-betul bisa kita laksanakan karena apa pun negara kita masih banyak yang terkena TBC. Tetapi, penyuluhan dalam rangka pencegahan itu penting, tetapi yang sudah terkeba harus segera temukan dan obati sampai sembuh, karena ini bisa sembuh, TBC ini bisa sembuh. Hanya memang harus berobat terus dalam jangka 6 bulan, ini yang penting untuk diketahui masyarakat agar yang menderita TBC itu bisa disembuhkan semuanya, ya. Sudah.
Wartawan:
Dukungan fasilitas kesehatannya seperti apa, Pak?
Presiden RI:
Ya pengobatan gratis, disediakan obat gratis oleh pemerintah di semua puskesmas maupun rumah sakit.
Wartawan:
Pak, dengan adanya rumah sehat apakah akan berapa persen kira-kira untuk menurunkan angka (penderita TBC)?
Presiden RI:
Ya, kuncinya memang tidak hanya urusan pengobatan. Tetapi, infrastruktur yang mendukung ke arah masyarakat sehat itu penting, urusan drainase yang bersih, urusan sampah di kampung yang harus bisa diselesaikan sehingga kampung bersih, kemudian juga rumah-rumah yang memiliki pencahayaan, memiliki perputaran udara yang baik, itu juga penting dalam rangka kesehatan masyarakat.
Wartawan:
(mengenai) Virus korona, Pak?
Presiden RI:
Ya kan sudah berkali-kali saya sampaikan, yang paling penting kita waspada, hati-hati. Kemudian yang berkaitan dengan evakuasi WNI kita yang ada di Wuhan dan 15 kota lain, yang di-lock, tentu saja pemerintah memiliki opsi untuk evakuasi. Tetapi, sekali lagi, kota-kota itu masih dikunci. Tetapi yang paling penting komunikasi antara KBRI dengan mahasiswa, dengan masyarakat (Indonesia) yang ada di sana selalu terjalin dengan baik. Yang paling penting itu. Memang ini nanti mungkin dalam 4-5 hari ini urusan logistik, yang akan dicarikan solusi. Ya.
Wartawan:
Untuk Surpres (Surat Presiden) mengenai omnibus law itu apakah sudah ditandatangani Pak?
Presiden RI:
Belum. Yang satu sudah, yang satu belum. Yang untuk omnibus (law) perpajakan sudah saya tandatangani, yang omnibus law untuk cipta lapangan pekerjaan masih menunggu penyempurnaan sehingga Surpresnya belum saya tandatangani.
Wartawan:
Kapan mau dikirim ke DPR, (omnibus law) yang cipta lapangan kerja?
Presiden RI:
Secepatnya. Begitu sampai di meja saya, saya tandatangani.
Wartawan:
Pak, mengenai Pak Ronny Sompie dicopot dari Dirjen Imigrasi, Pak?
Presiden RI:
Oh, tanyakan ke Menteri Hukum dan HAM.