Keterangan Pers Presiden Republik Indonesia Seusai Meresmikan Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Investasi Tahun 2020
Wartawan:
Pak, mengenai acara dulu ini Pak, bagaimana?
Presiden RI:
Acara dulu? Apa? Ya memang sekarang ini, ekonomi global pada posisi yang kurang baik. Kita tahu ada peristiwa perang dagang kemudian virus korona dan juga di kawasan-kawasan yang lain juga kondisinya tidak mendukung untuk tumbuhnya ekonomi global untuk naik ke yang lebih baik. Oleh sebab itu, kunci-kunci karena pasarnya semuanya turun, enggak mungkin kita ingin menaikkan ekspor itu enggak mungkin karena pasarnya semuanya turun. Oleh sebab itu, satu-satunya jalan untuk meningkatkan, mendorong pertumbuhan ekonomi hanya satu, investasi. Investasi itu bisa yang kecil-kecil, bisa yang tengah-tengah, maupun yang gede. Yang kecil misalnya dalam omnibus law nanti perizinan untuk yang usaha-usaha kecil ini dipermudah dan hanya mungkin pendaftaran sehingga bisa mereka akses ke modal akses ke keuangan, yang tengah juga sama, yang berkaitan dengan perizinan dipermudah, disederhanakan saya kira arah ke depan seperti itu.
Wartawan:
Pak soal omnibus law di pasal 170 tertera bahwa undang-undang ini bisa diganti oleh PP Pak.
Presiden RI:
Ya enggak mungkin, artinya apa? Pemerintah bersama DPR itu selalu terbuka. Ini masih baru awal, mungkin masih 3 bulan, mungkin masih 4 bulan baru selesai, atau 5 bulan baru selesai. Ya, kan? Kita ingin terbuka, baik DPR maupun kementerian-kementerian, terbuka untuk menerima masukan-masukan, menerima input-input, mendengar keinginan-keinginan masyarakat sehingga kita nanti bisa akomodir lewat kementerian-kementerian (dengan) persetujuan di DPR. Artinya apa? Pemerintah membuka seluas-luasnya masukan, DPR juga saya kira juga akan membuka seluas-luasnya masukan-masukan lewat mungkin dengar pendapat.
Wartawan:
Pak, soal omnibus law lagi Pak. Apakah artinya bahwa pemerintah meskipun banyak yang mengkritik mengenai terutama Undang-undang Cipta Lapangan Kerja itu apakah…, seperti apa Pak?
Presiden RI:
Wong satu per satu belum dilihat, sudah dikritik. Ini belum, sekali lagi ini belum undang-undang lo ya. Rancangan undang-undang, baik asosiasi, baik serikat, baik masyarakat, bisa memberikan masukan, sekali lagi, kepada pemerintah, kementerian, maupun kepada DPR. Ini yang ditunggu itu, justru.
Wartawan:
Pak, ini kan kelemahan global Pak, industri global kurang mendukung. Bapak melihat target 5,3 (persen) masih masuk akal enggak sih Pak, target pertumbuhan ekonomi?
Presiden RI:
Masuk akal, masuk akal kalau target investasi yang kita berikan kepada BKPM itu tercapai, yaitu kurang lebih Rp900 triliun.
Wartawan:
Pak, kemarin kan Jakarta dan Surabaya disebut menghambat investasi….
Presiden RI:
Apanya?
Wartawan:
Jakarta dan Surabaya disebut menghambat EODB (ease of doing business).
Presiden RI:
Bukan menghambat investasi, kita ingin ease of doing business (kemudahan berusaha) itu ranking-nya semakin baik. Sehingga pemerintah pusat, pemerintah provinsi itu harus semuanya bekerja sama dalam satu line (garis) yang sudah kita sepakati, baik pemerintah provinsi di Jakarta, di Jawa Timur, maupun provinsi yang lain.
Wartawan:
Pak ada 4 WNI di kapal pesiar Jepang Pak yang terjangkit virus korona Pak.
Presiden RI:
Sekarang ganti ke urusan?
Wartawan:
Korona, itu 4 WNI positif terjangkit, mengenai (virus) korona Pak, sejauh ini bagaimana Pak?
Presiden RI:
Ya, ini sampai saat ini setelah menerima info bahwa ada 4 (WNI) yang terkena dan positif kena virus korona di Kapal Pesiar Diamond Princess yang ada di Jepang dan itu sudah dibawa juga ke rumah sakit yang ada di Jepang. KBRI, Kementerian Luar Negeri, selalu memantau itu tetapi juga kita ingat, yang ada di kapal juga masih kurang lebih 70-an. Ini yang terus dikomunikasikan oleh Kementerian Luar Negeri, baik dengan perusahaan artinya pemilik kapal, maupun juga kepada pemerintah di Jepang dan kita ingin memastikan bahwa mereka mendapatkan perlakuan sesuai dengan protokol kesehatan yang sudah dikeluarkan oleh WHO.
Wartawan:
Ada peluang dipulangkan seperti yang di Wuhan Pak, kalau mereka sembuh? Bantu evakuasi juga, peluang untuk dibantu evakuasi jika sembuh?
Presiden RI:
Ya sekarang ini yang 74 itu masih berada di kapal dan sekali lagi kita masih terus membahasnya dengan otoritas di Jepang.
Wartawan:
Setelah nanti mereka pulang akan di-treatment lagi enggak Pak di Indonesia?
Presiden RI:
Apanya?
Wartawan:
Setelah nanti mereka pulang akan di-treatment lagi? Observasi?
Presiden RI:
Belum, wong pulangnya saja belum.
Wartawan:
Terima kasih Pak.