Keterangan Pers Presiden Republik Indonesia Seusai Pengenalan Para Staf Khusus Presiden

Kamis, 21 November 2019
Veranda Istana merdeka, Jakarta

Wartawan:
Saya Putri, dari Metro TV, Pak. Pak, terkait dengan tujuh nama tadi kan baru satu, Mbak Angkie, yang disebutkan di bidang sosial. kalau keenam lainnya akan di bidang mana saja? Terus untuk nama-nama lama akan juga ditunjuk sebagai stafsus tidak sih, Pak?

Presiden RI:
Ya jadi yang lama, Pak Ari (Dwipayana) masih, yang staf khusus yang sebelumnya masih, masih. Jadi ini yang saya sampaikan tadi, ini staf khusus saya yang baru. Nanti untuk bidang-bidangnya, nanti ini kerja, kerja barengangitu. Tidak kita, hanya tadi, Mbak Angkie tadi hanya khusus untuk juru bicara bidang sosial, saya tambahi tugas itu.

Wartawan:
Ya, Pak Jokowi izin, Andhika dari detik.com. Pak. Ini kan saat pengenalan stafsus baru menggunakan bean bag ini, ala-ala CEO. Ini mungkin ada alasan tersendiri Pak, memakai bean bag ini pas pengenalan stafsus?

Presiden RI:
Ala-ala apa, ya. Ya kita pengin mengenalkan dengan cara seperti ini, itu saja.

Wartawan:
Pak, assalamualaikum saya Faiz dari Tempo, Pak. Mau tanya saja. Ini kan, Mas Billy tadi dibilang dia masih mau melanjutkan lagi kuliahnya. Apakah nanti stafsus-stafsus ini akan full-time di Istana atau sesekali saja ke Istana atau bagaimana begitu, Pak? Terima kasih.

Presiden RI:
Tidak full-time. Jadi beliau-beliau ini sudah memiliki kegiatan, memiliki pekerjaan yang bisa nanti mingguan, bisa tidak harus kan ketemu, enggak harus ketemu tapi minimal satu minggu-dua minggu pasti ketemu. Tapi kan tidak harus harian ketemu, tapi bahwa masukan itu setiap jam, setiap menit, kan bisa saja.

Wartawan:
Pak Jokowi, Anita dari Kompas. Ini kan jabatan stafsus sudah terisi, jabatan lain seperti Wantimpres dan lainnya belum terisi. Kapan akan diisi, Pak?

Presiden RI:
Hmm?

Wartawan:
Jabatan lain yang belum terisi?

Presiden RI
Belum.

Wartawan:
Apakah itu, pemerintahan akan efektif jalannya dengan masih ada kekosongan jabatan, Pak?

Presiden RI:
Ya belum, belum, baru disiapkan, belum.

Wartawan:
Ada target Pak Jokowi, kapan terisi sepenuhnya?

Presiden RI:
Secepatnya. Tanya dong, ke beliau-beliau ini.

Wartawan:
Pak, saya Ardi Suratman dari TV One, Pak. Ini kan, masing-masing dari tujuh anak muda memiliki bidangnya masing-masing dan keahliannya. Kira-kira ada target tertentu enggak sih, Pak, untuk ketujuh anak muda ini untuk membangun Indonesia ke depan?

Presiden RI:
Ya, saya ingin ada inovasi-inovasi baru, ada gagasan-gagasan baru, ada ide-ide baru, ada terobosan-terobosan baru sehingga semakin memudahkan kita dalam mengelola negara ini, goalnya ke sana. Misalnya, sebagai contoh, kita memiliki puskesmas yang tersebar di seluruh Tanah Air, bagaimana pendekatan aplikasi sistem yang paling gampang agar bisa berhubungan langsung dengan mereka. Ada 300.000 sekolah, bagaimana kita bisa berbicara dengan mereka dengan aplikasi sistem yang akan kita bangun. Ada 514 kabupaten dan kota, bagaimana kita bisa menghandle komplain kemudian memberikan perintah-perintah sehingga ada kecepatan di situ. Saya kira arahnya ke sana.

Wartawan:
Pak, saya Rini Pak, dari RRI. Yang mau saya tanya mengenai pengumuman staf khusus yang baru ini adalah Bapak memberikan tenggat waktu enggak sih, Pak, maksudnya dari target-target yang tadi Bapak inginkan terhadap ketujuh staf khusus baru ini?

Kemudian isu lain Pak, terkait soal Komisi II DPR tentang disetujuinya adanya pemekaran di Papua, tanggapannya seperti apa, Pak? Terima kasih, Pak.

Presiden RI:
Iya, kalau kerja dengan saya pasti ada target tapi saya tidak ingin harus setiap hari beliau-beliau ini datang ke sini, ndakndak. Yang penting target yang saya berikan, outputnya bisa dapat kemudian dimanfaatkan untuk memperbaiki sistem yang ada. Itu saja.

Wartawan:
Pak, saya Desca dari Antara. Ini proses pemilihannya apakah memang sejak awal dari Bapak memilih menteri itu sudah terpikir perlu ada stafsus milenial atau memang tiba-tiba saja terpikir, kayaknya belum ada wakil dari milenial. Kira-kira berapa lama menghubungi mereka? Dan sebenarnya kan, banyak juga milenial-milenial yang berprestasi, kenapa tujuh orang ini yang terpilih? Alasannya apa, Pak?

Presiden RI:
Coba ditanyakan nanti ke beliau-beliau ini, sudah berapa tahun saya berbicara dengan mereka dan itu kemudian sudah berapa bulan saya ajak berbicara dengan mereka dalam rangka mempersiapkan ini. Enggak pernah saya yang namanya dadakan, enggak pernah. Prosesnya berapa lama, ini tanyakan langsung ke beliau-beliau. Sudah sekarang langsung ke sini saja, langsung ke pribadi-pribadi.