Keterangan Pers Presiden Republik Indonesia Seusai Peresmian Jembatan Youtefa

Senin, 28 Oktober 2019
Kota Jayapura, Papua

Presiden RI:
Pada hari ini Jembatan Youtefa telah kita resmikan dan kita berharap jembatan ini bisa memberikan dampak manfaat yang besar terhadap ekonomi di Jayapura dan sekitarnya.

Wartawan:
Hari ini Sumpah Pemuda, ada pesan khusus?

Presiden RI:
Tadi sudah saya sampaikan di dalam sambutan saya. Tapi yang jelas gagasan besar dibangunnya Papua Youth Creative Hub yang ada di Jayapura nanti akan menandai pentingnya lompatan-lompatan besar anak-anak muda Indonesia, khususnya anak-anak muda Papua, dalam rangka berkompetisi di dunia global dan saya sangat menyambut baik sekali. Yang pintar-pintar, yang kreatif, yang inovatif itu dikumpulkan dalam sebuah wadah besar yang namanya Papua Muda Inspiratif itu betul-betul nanti memberikan dampak yang besar pada Tanah Papua.

Wartawan:
Pembangunan Istana Papua?

Presiden RI:
Istana Kepresidenan itu ada di beberapa provinsi. Ada di Bogor, ada di Yogyakarta, ada di Bali, ada di Cipanas, ada juga di Sukabumi. Kalau ada di ujung paling timur, di Tanah Papua saya kira juga lebih baik.

Wartawan:
Periode pertama agendakan 2 kali setahun di Papua. Periode 2 bagaimana? Apalagi bakal ada Istana Presiden?

Presiden RI:
Dua atau tiga kali. Hitungan saya hari ini adalah yang ke-13 ke Tanah Papua. Mungkin yang lain hanya 2-3-4 kali, ke sini sudah ke 13. Terjemahkan sendiri artinya apa.

Wartawan:
Mengenai pemekaran daerah Papua?

Presiden RI:
Saya selalu melihat aspirasi dari bawah. Aspirasi-aspirasi itu tadi, waktu saya di Wamena, sudah disampaikan kepada saya. Sehingga dari aspirasi-aspirasi itulah nanti akan kita tindaklanjuti. Tapi yang jelas sampai hari ini kita masih moratorium untuk pemekaran. Tapi untuk aspirasi yang tadi disampaikan kepada saya, segera akan saya tindak lanjuti.

Wartawan:
Jayapura jadi tempat terakhir dari kunker Papua dan Papua Barat. Ke depan komitmen pemerintah seperti apa?

Presiden RI:
Ya tetap sama, kita akan ketimpangan terutama infrastruktur. Konektivitas akan terus kita kejar agar Indonesia bagian barat, Indonesia bagian tengah, dan Indonesia bagian timur memiliki sebuah kesamaan. Jangan sampai terlalu tertinggal sekali.

Kemudian juga yang berkaitan sumber daya manusia (SDM), pembangunan SDM menjadi prioritas untuk nanti 5 tahun ke depan.

Wartawan:
Usulan revisi otonomi khusus plus? UU otonomi khusus?

Presiden RI:
Nanti, kalau sudah ada masukan-masukan dari sini. Sampai saat ini saya belum dapat masukan apa-apa.