Keterangan Pers Presiden Republik Indonesia Seusai Peresmian Landasan Pacu (Runway) 3, Fasilitas East Cross Connection Taxiway (ECT) Terminal 3, dan Gedung VIP Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta

Kamis, 23 Januari 2020
Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Banten

Presiden RI:
Ya, ini setelah Terminal 3 selesai, kemudian runway ke-3 juga selesai, kemudian east connection taxiway (ECT) selesai, ditambah fasilitas (gedung) VIP bandara juga selesai, ya kita harapkan semua pelayanan menjadi lebih baik kemudian pengaturan manajemen untuk datang dan pergi, take-off dan landing-nya juga akan…, kapasitas tentu saja akan lebih banyak, ya ini yang kita harapkan. Dan perlu diketahui, yang west connection taxiway (WCT) itu dibangun tahun 1985 dan setelah itu sampai sekarang, yang (sisi) timurnya baru dibangun sekarang. Berarti sudah berapa tahun itu? 35 tahun baru dibangun. Harusnya kalau west-nya dibangun, east-nya juga dibangun sehingga tidak memutar. Semuanya menunggu pesawat memutar. Moga-moga dengan (peresmian) ini, kita akan melihat kapasitas bandara ini akan lebih meningkat lagi, yang pertama.

Yang kedua, tadi sudah saya tanyakan lagi, karena pernah saya perintah setahun yang lalu, untuk membangun segera lagi, Terminal yang ke-4 karena sudah kelihatan traffic semakin banyak, penumpang semakin banyak, jangan kita menunggu sampai penuh lagi. Sebelum penuh, itu harus disiapkan dulu sehingga masyarakat/rakyat terlayani oleh Bandara Soekarno-Hatta ini dan tadi, Pak Dirut Angkasa Pura 2 sudah menyampaikan, desain akan segera diselesaikan secepatnya sehingga bisa segera dimulai pembangunannya dan diharapkan 2022 akhir atau paling lambat awal 2023 sudah, kita punya Terminal yang ke-4.

Wartawan:
Pak, artinya dengan pembangunan bandara ini, melihat ada pergerakan nilai ekonomi atau investasi begitu, Pak?

Presiden RI:
Iya, sebetulnya kan sudah dilihat, pertumbuhan penumpang per tahun itu berapa persen, bisa dilihat. Oleh sebab itu, segera dibangun atau tidak juga bisa dilihat dari growth penumpang yang ada di sini, ya. Cukup?

Wartawan:
Soal lain, Pak.

Presiden RI:
Khusus urusan bandar udara.