Keterangan Pers Presiden Republik Indonesia Seusai Rapat Konsultasi Dengan Pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI)
Wartawan:
Tadi apa saja Pak, hasil yang dikonsultasikan dengan MPR?
Presiden RI:
Ya yang pertama, tadi saya menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh pimpinan MPR periode 2019-2024. Yang kedua, tadi Bapak Ketua MPR beserta seluruh pimpinan MPR menyampaikan undangan untuk pelantikan tanggal 20 Oktober yang akan datang.
Saya juga menyampaikan bahwa penyelenggaraan upacara dan perayaan di dalam pelantikan dilakukan sederhana saja tapi juga tanpa mengurangi kekhidmatan dan keagungan dari acara itu.
Saya rasa itu tadi yang disampaikan.
Wartawan:
Pak, ada imbauan tidak sih, untuk masyarakat agar tidak berunjuk rasa atau demo begitu (menjelang dan selama pelantikan)?
Presiden RI:
Ya yang namanya demo dijamin konstitusi.
Wartawan:
Tapi polisi melarang Pak, untuk demo?
Presiden RI:
Ya ditanyakan ke Kapolri.
Wartawan:
Berarti dari Bapak enggak ada perintah Pak, ya untuk melarang itu? Tapi dari Bapak tidak ada perintah untuk melarang demo?
Ketua MPR RI/Bambang Soesatyo:
Ya, tidak. Jadi karena ini adalah acara MPR maka kami sangat berkepentingan untuk acara ini berlangsung dengan khidmat tanpa gangguan apapun. Makanya kami imbau kepada adik-adik mahasiswa, kepada seluruh rakyat Indonesia untuk menjaga kekhidmatan itu. Karena suksesnya ini, suksesnya acara pelantikan presiden akan memberi pesan positif bagi dunia internasional dan itu akan juga membantu perekonomian kita. Dengan ekonomi yang baik maka itu sama dengan membantu rakyat kita semua. Jadi message-nya jelas, kami di MPR ingin acara ini berlangsung dengan khidmat dan agung sebagaimana disampaikan oleh Pak Presiden tadi.
Wartawan:
Untuk tamu negara, konfirmasinya sudah dari mana saja?
Ketua MPR RI/Bambang Soesatyo:
Hampir seluruh negara ASEAN, negara sahabat kita confirm hadir, termasuk Perdana Menteri Australia hadir. Jadi mudah-mudahan kepala-kepala negara dan kepala pemerintahan, utusan khusus dari negara-negara maju, China mengutus wakil perdana menterinya, kemudian beberapa negara juga sudah konfirmasi. Tapi untuk pastinya, silakan nanti dicek ke Menteri Luar Negeri.
Wartawan:
Artinya akan ada pengamanan ketat begitu ya, Pak karena banyak kepala negara?
Ketua MPR RI/Bambang Soesatyo:
Pasti. Kami sudah sampaikan kemarin, sesuai dengan protap yang dimiliki oleh pihak keamanan Kepolisian Republik Indonesia maupun TNI, pengawalan dari pada kepala-kepala negara tamu kita ya Pak, ya, sesuai dengan protap yang sudah ada, dijamin begitu menginjakkan kaki di Tanah Air kita dan kembali ke tanah airnya, selamat.
Wartawan:
Pak Jokowi, nanti akan ada syukuran dengan teman-teman relawan tidak sih, Pak?
Presiden RI:
Hmm ?
Wartawan:
Syukuran dengan teman-teman relawan?
Presiden RI:
Apa?
Wartawan:
Syukuran dengan teman-teman relawan bagaimana, Pak?
Presiden RI:
Ya kalau mau syukuran ya juga enggak apa-apa, syukuran. Kan, bersyukur.
Wartawan:
Ada arak-arakan enggak sih, Pak?
Presiden RI:
Hmm ?
Wartawan:
Arak-arakan? Tetap ada arak-arakan Pak, dari MPR?
Presiden RI:
Belum tau. Kalau mau arak-arakan, juga enggak apa-apa. Arak-arakan saja.
Wartawan:
Pak, UU KPK akan terbit besok Pak, akan berlaku Pak, setelah 30 hari disahkan kemarin.
Presiden RI:
Hmm ?
Wartawan:
UU KPK akan berlaku….
Wakil Ketua MPR RI/Ahmad Basarah:
Soal pelantikan dong, soal pelantikan.
Wartawan:
Pak, nanti dengan Pak Jusuf Kalla, apakah akan ada momen perpisahan dengan Pak Jusuf Kalla di MPR?
Presiden RI:
Tidak ada.
Wartawan:
Pak, soal kabinet Pak, ada nama-nama atau muka-muka lama yang akan dipertahankan?
Presiden RI:
Ya ada. Yang lama ada, yang baru banyak.
Wartawan:
Berapa persen porsi yang baru dan yang lama?
Presiden RI:
Belum dihitung persentasenya.
Wartawan:
Pengumumannya kapan Pak? Pelantikan untuk menterinya, Pak? Soal kabinet.
Presiden RI:
Ya secepatnya setelah pelantikan.
Wartawan:
Kalau untuk nomenklatur sudah 100 persen?
Presiden RI:
Ada yang baru, nanti ada nomenklaturnya. Nanti, nanti.
Wakil Ketua MPR RI/Ahmad Basarah:
Tadi kita membahas soal amendemen juga, tanya sama Bapak Presiden.
Wartawan:
Bagaimana Pak, soal amendemen? Kan hampir seluruh partai setuju untuk melakukan amendemen?
Presiden RI:
Ya yang paling penting perlu kajian-kajian mendalam, perlu menampung usulan-usulan dari semua tokoh, akademisi, masyarakat. Yang paling penting usulan-usulan itu harus ditampung. Masukan-masukan ditampung sehingga bisa dirumuskan.
Wartawan:
Menyeluruh atau terbatas sih, Pak?
Presiden RI:
Berikan kesempatan kepada MPR untuk bekerja, melakukan kajian, menampung usulan-usulan yang ada, ya.
Ketua MPR RI/Bambang Soesatyo:
Jadi kami juga menyampaikan kepada Presiden bahwa kami pimpinan MPR menjamin bahwa berbagai usulan amendemen ini tidak jadi bola liar dan segala sesuatunya pasti akan kami konsultasikan dengan Pak Presiden selaku kepala pemerintahan dan kepala negara dan menjadi salah satu stakeholder dari pada bangsa kita.
Jadi MPR tidak dalam posisi yang buru-buru. Kami akan cermat betul menampung seluruh aspirasi, sebagaimana disampaikan Pak Presiden, yang berkembang di tengah-tengah masyarakat.
Wartawan:
Kalau wacana presiden dipilih MPR itu masih ada enggak, sih?
Ketua MPR RI/Bambang Soesatyo:
Tidak ada. Saya tegaskan tidak ada. Ini tidak terkait dengan perubahan substansi yang berkaitan dengan politik. Presiden tetap dipilih oleh rakyat, presiden bukan lagi mandataris negara, presiden tidak bertanggung jawab kepada MPR, itu tetap.
Wartawan:
Tetap dipilih oleh rakyat berarti?
Ketua MPR RI/Bambang Soesatyo:
Hmm ?
Wartawan:
Dipilih oleh rakyat berarti?
Ketua MPR RI/Bambang Soesatyo:
Dipilih oleh rakyat.