Keterangan Pers Presiden Republik Indonesia Seusai Tinjau Panen Padi dan Berdialog dengan Petani
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Pagi hari ini, saya berada di Desa Wanasari, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat untuk melihat secara langsung panen yang dilakukan di sini dan saya melihat pertama, hasil panen bagus, bisa mencapai 7 sampai 8 ton. Kemudian yang kedua, harga gabahnya juga sudah naik Rp4.200,- (per kg) ini juga bagus.
Hanya tadi, ada keluhan dari para petani, misalnya harga pupuk, subsidi terutama, yang masih sering hilang pupuknya, sulit dicari, ya. Ini masukan yang baik. Kemudian yang kedua, juga yang berkaitan dengan pada saat panen bersamaan, itu kesulitan dalam mencari tenaga kerja untuk panen sehingga tadi para petani menginginkan untuk diberikan combine dan tadi sudah saya iyakan, termasuk traktor dan juga pompa. Moga-moga ini segera kita kirim tetapi intinya, kita ingin terus membangun sebuah pertanian yang semakin baik produksinya dan kita harapkan akan menjadi sebuah ketahanan pangan bagi negara kita, Indonesia. Tentu saja kita juga ingin swasembada.
Pemerintah…tadi sudah saya sampaikan bahwa sebetulnya tidak senang dan tidak suka yang namanya impor beras. Tetapi karena hitung-hitungan, banyak yang kena banjir kemudian pandemi, kadang-kadang memang hitung-hitungan, kalkulasi itu, “waduh, ini kurang” sehingga perlu tambahan untuk cadangan. Tetapi kemarin sudah kita putuskan bahwa sampai Juni (2021) tidak ada impor, insyaallah nanti juga sampai akhir tahun, kalau kita tahan produksinya bagus, berarti juga tidak akan impor. Ya.
Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini.
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.