Keterangan Pers Presiden Republik Indonesia Usai Groundbreaking Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) IKN 50 MW
Presiden RI:
Ya hari ini kesiapan untuk energi hijaunya sudah disiapkan oleh PLN, sementara 50 Megawatt dan cukup untuk ibu kota sementara ini. Nanti kalau masih kurang untuk PLTS ini bisa di tambah sampai 80 Megawatt, tetapi juga bisa nanti di sekitar IKN yang bisa di bangun pembangkit listrik tenaga air atau hydropower, sekitar berapa Pak Dirut kira-kira? 1.000 Megawatt. Saya kira potensi itu yang akan segera di buat rencana detailnya.
Wartawan:
Berarti Agustus tahun depan sudah ready ya Pak pas 17-an?
Presiden RI:
Ini sudah selesai.
Wartawan:
Pak, kemarin kan Bapak sempat bilang IKN ini jangka panjang 15 sampai 20 tahun mendatang. Bagaimana bisa mempertahankan legasi ini dan me-maintain ke pemerintahan selanjutnya, Pak?
Presiden RI:
Yang paling penting satu untuk tugasnya pemerintah menyiapkan Kementerian, menyiapkan Istana Presiden dan Wakil Presiden, Kantor Presiden, semuanya sudah dilakukan termasuk menyiapkan listrik, menyiapkan air, menyiapkan infrastruktur dasar.
Yang kedua, yang paling penting privat sektor masuk, dunia usaha masuk. Ini yang akan mempercepat yang kedua ini bukan yang pemerintah, (tetapi) yang kedua dari dunia usaha.
Kita lihat dunia usaha dua bulan – tiga bulan yang lalu sudah memulai. Ada hotel, ada rumah sakit, ada mal, ada sekolah, ada training center, semuanya sudah mulai. Sehingga, pertanyaan yang ketiga tadi listriknya siapa ndak, sudah di jawab oleh PLN pada sore hari ini, siap. Dan, saya minta juga ini sebagai sebuah contoh kota yang indah dan rapi. Semuanya harus ground cable, bawah tanah semuanya kabelnya.
Wartawan:
Pak, setelah 17 Agustus tahun depan apakah akan berkantor di IKN? Istana Presiden setelah 17 Agustus tahun depan apakah akan…
Presiden RI:
Ya kalau selesai langsung di pakai.
Wartawan:
Pak, apakah keberlanjutan IKN sudah dititipkan ke tiga Capres yang (audio tidak jelas).
Presiden RI:
IKN ini ada Undang-Undang-nya, Undang-Undang itu di dukung oleh 93 persen fraksi-fraksi yang ada di DPR, apalagi yang mau ditanyakan? 93 persen ya.
Wartawan:
Pak, kalau percepatan pembangunan gimana Pak? (audio tidak jelas).
Presiden RI:
Tadi kan sudah saya sampaikan yang bergerak nanti adalah dunia usaha, adalah sektor swasta seperti yang kita lihat sampai nanti Desember ini sudah akan realisasi Rp45 triliun, tetapi memang ini sekali lagi bukan proyek untuk tahun depan, bisa 15 tahun, bisa 20 tahun, bisa juga 10 tahun. Kalau swastanya kencang, kenapa tidak? Jadi sekali lagi, 20 persen anggaran dari APBN, 80 persen dari privat sektor.
Wartawan:
Terima kasih, Pak.