Keterangan Pers Presiden Republik Indonesia Usai Meninjau Kondisi Infrastruktur Ruas Jalan Gunting Saga di Kabupaten Labuhanbatu Utara
Presiden RI:
Ya ini kita di Provinsi Sumatra Utara, di Kabupaten Labuhanbatu Utara. Yang kita lihat di Provinsi Sumatra Utara ini jalan nasional ada 2.600 (kilometer), yang rusak kira-kira 260-an (kilometer), ini jalan nasional. Yang kedua jalan provinsi, jalan provinsi ada 3.005 kilometer, jalan provinsi, yang rusak kira-kira 340 kilometer, ini jalan provinsi. Nah, jalan kabupaten, nah, ini yang banyak yang rusak, dari 33.000, 33.000 kilometer (ruas jalan) di Sumatra Utara, yang rusak kira-kira 13.000 kilometer, salah satunya ini yang kita lihat di Labuhanbatu Utara, di Labura. Ini, ini ada 13 (ribu) kilometer kemudian yang menuju ke Sei Ledong, Tanjung Ledong, itu ada 17 (ribu) kilometer dengan keadaan yang kurang-lebih sama seperti ini.
Ini yang segera kita perbaiki, nanti akan dimulai perbaikan di lapangannya paling lambat (bulan) Juli (2023), Juli. Dan semua yang di Sumatra Utara tetap sama kita bagi, ada yang dikerjakan oleh Pak Gubernur, ada yang dikerjakan oleh Pak Bupati, ada yang diambil alih oleh pusat, yang kira-kira provinsi, kabupaten, atau kota tidak memiliki kemampuan untuk mengerjakan.
Wartawan:
Dari sini, saat ini karena Sumatra Utara itu urutan pertama kondisi jalan rusak paling parah di Indonesia, Pak.
Presiden RI:
Ya itulah, kita cek di lapangan dan segera kita perbaiki tapi ini perlu waktu karena tadi yang rusak kan, angkanya sudah tahu semuanya, banyak, dan tidak hanya di Sumatra Utara, jangan berpikir hanya di Sumatra Utara, di provinsi yang lain, kurang dan lebih, mirip-mirip.
Wartawan:
Info jalan rusak ini dari Kementerian PUPR atau dari masyarakat, Pak Presiden?
Presiden RI:
Saya dapat, dari (Kementerian) PU dapat. Saya dari masyarakat lewat IG, lewat Twitter, lewat Facebook yang saya miliki, semuanya dapat. Karena kemarin saya cek urusan jalan rusak saja ada 7.400 lokasi yang masuk ke IG, Twitter, Facebook yang kita miliki. Jadi cross-check harus sama. Kalau PU mengatakan jalan ini, kita cek di, oh ya, sama.
Wartawan:
Jadi, Pak Presiden, ini menjadi prioritas ya, Pak, ya, jalan rusak ini, Pak?
Presiden RI:
Iya. Ya kalau kayak begini enggak diprioritaskan, bagaimana? Lapangannya memang, antara data dan lapangan, enggak akan lah, beda-beda jauh. Hanya sekarang mana yang diprioritaskan, yang rusak berat dulu, utamanya jalan produksi, penting, ini jalan produksi. Jalan logistik, itu juga penting, jalan logistik itu yang harus didahulukan, ya, karena menyangkut, nanti menyangkut biaya logistik, menyangkut biaya produksi, menyangkut inflasi, semuanya, ya, jelas.
Wartawan:
Setelah Sumatra Utara, Jambi, dan Lampung, rencananya ke mana lagi, Pak, melihat jalan rusak ini, Pak?
Presiden RI:
Ya kita cek, kita cek lah, tapi segera kita mulai, segera kita mulai semuanya. Cek, ya, langsung mulai. Cek, ya, langsung mulai. Ya, sudah.
Wartawan:
Terima kasih, Pak.