Keterangan Pers Presiden Republik Indonesia Usai Menyaksikan Pertandingan Sepak Bola FIFA Matchday Indonesia-Argentina

Senin, 19 Juni 2023
Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta

Wartawan:
Selamat malam, Pak. Bagaimana laga hari ini, Pak?

Presiden RI:
Wah, sangat bagus. Saya kira kerja keras pemain-pemain kita ini luar biasa. Harus kita lihat lo, ya, Argentina itu ranking pertama dan kita di ranking 149. Tapi bisa mengimbangi, mengimbangi meskipun kita kebobolan dua (gol) tapi sekali lagi, bisa mengimbangi. Dan ini saya kira, kita harapkan ini, awal kebangkitan persepakbolaan Indonesia. Sering ditandingkan dengan klub yang punya ranking lebih tinggi dari kita, kayak kemarin dengan Palestina, itu di ranking 93, kita bisa menahan (skor akhir) 0-0. Kemudian ini dengan Argentina, sekali lagi, ranking pertama, kita (ranking) 149, masih hanya kebobolan dua (gol), hal yang luar biasa.

Wartawan:
Artinya happy ya, Pak?

Presiden RI:
Artinya, ini sebagai sebuah pengalaman besar bagi para pemain karena kita lihat di awal-awal tadi, agak nervous, grogi, mentalnya masih, tapi di babak kedua luar biasa, bisa mengimbangi, sebagai pengalaman juga sebagai evaluasi bagi timnas kita.

Wartawan:
Sempat deg-degan enggak, Pak, waktu menonton?

Presiden RI:
Di awal iya, saya takut kebobolan banyak saja, tapi ternyata bagus, bagus, bagus.

Wartawan:
Hasil (skor akhir) 0-2 tapi tetap happy ya, Pak?

Presiden RI:
Iya bagus, itu bagus lo, ya. Sekali lagi, ranking 1, yang satu ranking 149 lo, ya. Dan saya kira Pak Ketua PSSI, ini akan terus mendatangkan tim-tim besar dari luar sehingga kita semakin banyak pengalaman. Tim kita semakin banyak untuk kompetisi, semakin banyak pengalaman.

Wartawan:
Ada rencana mendatangkan tim negara Brasil atau lainnya?

Presiden RI:
Tanya ke Ketua PSSI, masa tanya ke Presiden.

Wartawan:
Pak Erick, bagaimana, Pak?

Ketua Umum PSSI, Bapak Erick Thohir:
Ojo kesusu, satu-satu. Tahun depan lah, tahun depan kita lihat.

Presiden RI:
Ini mendatangkan klub besar seperti ini, apa lagi ranking pertama, kan, bukan barang yang mudah kalau ketuanya bukan Pak Erick Thohir, ya, ini kita harus ngomong apa adanya, ya.

Wartawan:
Mas Jan Ethes tadi menjadi pendamping kiper Argentina kok bisa, Pak?

Presiden RI:
Bagaimana?

Wartawan:
Menjadi pendamping kiper Argentina tadi, Mas Ethes?

Presiden RI:
Enggak tahu, tahu-tahu mendampingi.

Wartawan:
Bagaimana perasaannya, Mas Ethes, kok bisa?

Presiden RI:
Mendampingi tadi?

Wartawan:
Tadi gimana? Senang, enggak? Seru, enggak?

Presiden RI:
Yang keras, dong (suaranya).

Sdr. Jan Ethes:
Senang.

Wartawan:
Ngobrol, enggak?

Sdr. Jan Ethes:
No, no.

Wartawan:
Nonton terus ini, kemarin menonton yang apa?

Sdr. Jan Ethes:
Indonesia lawan Korea di (Stadion) Manahan.

Presiden RI:
Ya, Indonesia lawan Korea, sekarang menonton Indonesia lawan Argentina, yang sekarang Argentina, ya sudah.