Keterangan Pers Presiden Republik Indonesia Usai Pengarahan kepada Peserta Rapat Pimpinan Nasional (RAPIMNAS) Solidaritas Ulama Muda Jokowi (SAMAWI)
Presiden RI:
Iya sore hari ini saya diundang oleh SAMAWI, diundang ya. Pagi tadi (saya) juga diundang oleh Relawan Alap-alap.
Kenapa saya datang? Ya karena saya diundang. Nanti kalau saya enggak datang, pasti (Relawan bilang) “Wah, melupakan kami. Wah, kami dilupakan.” Jadi, kalau ada waktu, diundang siapa pun insya Allah saya datang ya.
Wartawan:
Tadi hasil musyawarahnya apa, hasil rapimnas yang diserahkan ke Bapak?
Presiden RI:
(Ya, beliau yang) buka. Tanyakan saja kepada beliau-beliau.
Yang rapim kan beliau-beliau. Saya kan hanya diundang.
Wartawan:
Tapi hari ini Mas Kaesang ikut terus juga di agenda Bapak?
Presiden RI:
Ndak, ndak, ndak. Ikut gimana?
Wartawan:
Pagi tadi kan juga hadir di agenda yang sama.
Presiden RI:
Ndak, saya enggak ketemu.
Wartawan:
Enggak sempat ketemu, Pak?
Presiden RI:
Enggak.
Wartawan:
Kalau rencana ketemu Pak Mentan besok malam bener, Pak?
Presiden RI:
Ya, diatur oleh Mensesneg, kemungkinan besok malam.
Wartawan:
Besok malam di Ismer ya, Pak?
Presiden RI:
Ya, betul.
Wartawan:
Pak, kalau ada desakan pimpinan KPK dinonaktifkan dulu untuk kasus Pak Mentan, tanggapan Bapak gimana?
Presiden RI:
Saya belum tahu permasalahannya secara detail. Saya belum mendapatkan informasi secara detail.
Karena masalahnya masih simpang siur seperti ini, kan kalau saya berkomentar, nanti ada yang bilang, “Mengintervensi.” Jadi, saya ini masih mencari informasi-informasi, sebetulnya kasus ini seperti apa.
Tapi itu memang adalah urusan penegakan hukum. Jangan sampai, kalau saya mengomentari lebih awal, banyak yang menyampaikan, “Intervensi.” Saya juga enggak mau dikatakan seperti itu. Jadi, ya saya menunggu informasi yang detail mengenai peristiwa ini.
Dan itu, sebetulnya itu menjadi kewenangan baik yang di kepolisian ya kepolisian, baik yang di KPK ya KPK, baik yang di kejaksan ya kejaksaan.
Wartawan:
Isu lain boleh enggak, Pak?
Malaysia sama Singapura mulai ngeluh, Pak. Katanya kualitas udaranya (terganggu).
Presiden RI:
Ya, ini memang panasnya itu, panasnya itu memang, kemaraunya itu memang panjang, dan panasnya memang melebihi dari normal yang ada.
Tidak hanya di Indonesia kebakaran hutan itu terjadi. Di Amerika, di Kanada (juga terjadi). Dan kita di sini masih mengendalikanlah dengan baik. Coba bandingkan dengan 2015, masih jauh sekali.
Tetapi memang yang namanya kebakaran itu pasti mengeluarkan asap, dan asapnya itu kalau kena angin bisa ke mana-mana.
Ya, saya rasa itu.
Yang paling penting, saya sudah perintah kepada Panglima TNI dan Kapolri serta pemda untuk segera menangani. Sekecil apa pun, itu titik-titik api harus segera ditangani sehingga tidak membesar ya.
Terima kasih.
Wartawan:
Terima kasih, Bapak.