Keterangan Pers Presiden Republik Indonesia Usai Peninjauan Pasar Bakti

Kamis, 9 Februari 2023
Pasar Bakti, Kota Medan, Provinsi Sumatra Utara

Presiden RI:
Relatif (harganya) baik, sama, (harga) telur baik, tadi kita cek. Yang biasanya naik kan (harga) telur, itu sudah baik di sini kemudian nanti bawang merah juga harganya sudah Rp40-an ribu, saya kira juga masih baik. Kemudian (harga) cabai juga pada kondisi baik. Beras, ini operasi pasar, tadi kita cek di beberapa warung di dalam tadi, juga sudah terima beras dari Bulog, 5 kilogram harga Rp49 ribu, saya kira ini juga artinya harga dijualnya nanti kan, per kilonya di bawah Rp10ribu ini juga akan baik.

Wartawan:
Kualitasnya juga bagus, Pak?

Presiden RI:
Kualitasnya bagus tadi, kalau berasnya bagus, berasnya bagus, ya.

Wartawan:
Kondisi minyak goreng bagaimana, Pak? Kondisi minyak goreng?

Presiden RI:
Minyak goreng harga juga tadi Rp14.000 (per liter) masih baik, masih baik.

Wartawan:
Ini bisa bertahan sampai berapa lama, Pak, ya? Stabilitas (harga) ini, nih?

Presiden RI:
Ya karena ini kan peran gubernur, bupati, wali kota, semuanya terus ikut mengecek di pasar-pasar, tidak hanya urusan makro tetapi mikronya dikontrol, yang paling penting itu. Dan itu setiap minggu kita cek setiap kabupaten, kota, dan provinsi, inflasi berapa, siapa yang paling tinggi, siapa yang paling rendah, semuanya kita buka sekarang ini sehingga semuanya bekerja keras, berkompetisi untuk menurunkan inflasi yang menjadi momok semua negara.

Wartawan:
Semuanya transparan, Pak, ya datanya, ya?

Presiden RI:
Semuanya dibuka.

Wartawan:
Pak, untuk daerah yang dalam kaitannya dengan stok beras, stok minyak, dengan inflasi yang tinggi itu, apa sanksi yang pernah diberikan oleh pemerintah?

Presiden RI:
Enggak, kalau yang inflasinya bagus, diberi insentif dari Kementerian Keuangan, seingat saya Rp15 miliar.

Wartawan:
Sementara bagi (daerah) yang belum mencapai (target tingkat penurunan inflasi)?

Presiden RI:
Yang belum pasti malu dan ingin menurunkan (tingkat inflasi).

Wartawan:
Ada punishment enggak, Pak?

Presiden RI:
Bagaimana?

Wartawan:
Ada punishment enggak, Pak?

Presiden RI:
Itu yang belum. Tapi paling tidak, dibuka secara transparan, itu juga sudah malu. Karena kalau inflasi sampai 8 (persen), sampai 9 (persen), itu kan. Ada satu-dua provinsi saja tapi yang lain saya kira sangat baik.

Wartawan:
Pak, isu minyak dan beras, ini kadang stoknya ada tapi kadang tiba-tiba langka. Ini bagaimana, Pak?

Presiden RI:
Ya kadang-kadang, negara ini kan, geografisnya bukan geografis yang mudah, ada 514 kabupaten/kota, ada 17.000 pulau, mendistribusikannya ini kadang-kadang, artinya ini masalah distribusi yang kadang-kadang terganggu di lapangan. Entah karena cuaca, entah karena kondisi jalan, sehingga yang namanya infrastruktur itu menjadi sangat penting.

Wartawan:
Baik, Bapak, terima kasih.