Keterangan Pers Presiden Republik Indonesia Usai Penyaluran Bantuan Pangan Beras kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM)

Kamis, 14 September 2023
Gudang Bulog Purwasari II, Kota Karawang, Provinsi Jawa Barat

Presiden RI:
Ya ini melanjutkan bantuan pangan dalam bentuk beras yang akan diberikan di September, Oktober, November (masing-masing) 10 kilogram, 10 kilogram, 10 kilogram. Kita berikan kepada 21,3 juta keluarga penerima. Setiap bulan akan keluar dari gudang BULOG kira-kira 210 ribu ton ke masyarakat karena jumlahnya 21,3 juta keluarga penerima ya.

Sudah.

Wartawan:
Untuk harga-harga bahan pokok di pasar, seperti apa, Pak?

Presiden RI:
Tadi kita cek semuanya baik. Hanya satu yang belum turun: beras. Tapi saya sudah sampaikan tadi kepada (Ka-BULOG).

Telur yang biasanya di atas Rp30 (ribu per kilogram) tadi Rp26 (ribu per kilogram), turun.

Dan saya sudah perintah kepada Ka-BULOG untuk mengoperasi pasar tidak hanya di retail, tidak hanya di grosir, di Cipinang, (tapi di) semuanya. Minta berapa pun, beri, tapi membayar ya.

Wartawan:
Pak, tadi yang di pabrik baterai itu kan yang terbesar di Asia Tenggara, apakah mengundang investor lain?

Presiden RI:
Ya tadi yang PT HLI Green Power, itu nanti mulai awal tahun (2024) akan sudah memproduksi 30 juta bateraisel yang itu akan bisa digunakan untuk memproduksi kurang lebih 180 ribu mobil. Itu terbesar di Asia Tenggara, pertama di Asia Tenggara dan terbesar di Asia Tenggara saat ini.

Setelah ini, nanti yang kedua CATL. Setelah CATL, ada lagi yang ketiga, yang keempat.

Itulah yang sering saya katakan, membangun ekosistem besar EV, membangun ekosistem besar EV baterai, membangun ekosistem besar kendaraan listrik sehingga kita bisa masuk ke global supply chain. Rantai pasok global bisa kita masuki.

Di situlah nantinya ketergantungan negara lain terhadap baterai sel kita, ketergantungan negara lain terhadap EV baterai kita di situ.

Ya itu saja.

Terima kasih.

Wartawan:
Satu lagi, Pak.

Proyek Strategis Nasional Kereta Semi Cepat Jakarta—Surabaya, apakah akan dilanjutkan?

Presiden RI:
Semua masih dalam studi. Kalau feasible, dikerjakan. (Kalau) tidak feasible, tidak dikerjakan.

Wartawan:
Terima kasih, Pak.