Keterangan Pers Presiden Republik Indonesia Usai Penyerahan Bantuan Modal Kerja (BMK) kepada para Pedagang Kaki Lima (PKL) dan Penyerahan Bantuan Tunai Langsung (BTL) kepada Pedagang Pasar Bulan
Presiden RI:
Yang paling penting yang pertama, produksinya memang harus di dorong terus agar naik. Sehingga kalo suplainya, suplainya banyak (maka) harga juga akan tidak ikut naik.
Yang kedua, Menteri Pertanian memang sudah saya perintahkan untuk fokus di urusan produksi beras. Karena di situ belum bisa kita kendalikan untuk tarik turun meskipun sudah enggak naik lagi.
Wartawan:
Kalau untuk kepala daerah Pak?
Presiden RI:
Kemudian, untuk kepala daerah baru kemarin saya perintahkan agar menintervensi apabila ada kenaikan harga komoditas apapun dengan anggaran tidak terduga. (Intervensi) Itu bisa dilakukan, baik untuk biaya transportasi, distribusi, dan mencari pasokan dari tempat produksi. Saya kira kalau itu dilakukan, saya yakin – tapi di sini harga-harga menurut saya masih baik, masih baik, masih baik.
Wartawan:
Hasil pantaun Bapak seperti apa?
Presiden RI:
Masih baik, masih baik.
Wartawan:
Tadi ada bantuan modal Pak?
Presiden RI:
Iya, iya. Biasa untuk (supaya) memiliki modal kerja yang lebih banyak sehingga bisa menambah kapasitas usahanya.
Wartawan:
Nilainya berapa, Pak?
Presiden RI:
Tanya ke pedagang.
Wartawan:
Pak, soal PDIP yang bilang dia kecewa karena Bapak sekarang menjauh seperti itu Pak. Pro ke sebelah itu seperti apa, Pak?
Presiden RI:
Saya enggak ingin mengomentari.
Wartawan:
Terima kasih, Bapak.
Izin, Bapak Presiden. Soal pertemuan kemarin dengan Capres itu membahas apa, Pak? Pertemuan dengan Capres kemarin itu membahas apa, Pak?
Presiden RI:
Ya, saya mengajak untuk menjaga bersama-sama agar Pemilu berjalan dengan damai, tidak ada saling fitnah-memfitnah, tidak ada kampanye negatif, tidak ada saling menjelekkan, tidak ada saling merendahkan. Tetapi, dengan adu program, adu gagasan, saya kira rakyat menginginkan itu.
Wartawan:
Ada rencana memanggil Cawapres, Pak?
Presiden RI:
Nanti ya Pak Wapres yang akan mengundang.
Wartawan:
Terima kasih, Pak.