Keterangan Pers Presiden Republik Indonesia Usai Peresmian Indonesia Arena

Senin, 7 Agustus 2023
Kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta

Presiden RI:
Iya, setelah 18 bulan dikerjakan, hari ini Indonesia Arena selesai dan bisa digunakan. Pembangunan yang memakan biaya Rp640 miliar ini kita harapkan nantinya setelah ini terus event-event baik nasional maupun internasional bisa diadakan di Indonesia Arena ini.

Ini melengkapi stadion tertutup yang dimiliki Indonesia dan saya kira ini standarnya kita lihat betul-betul sebuah standar yang sangat bagus.

Wartawan:
(audio tidak terdengar dengan jelas)

Presiden RI:
Iya, ini nanti perasaan saya kok nanti konsernya lebih banyak daripada olahraganya.

Wartawan:
Nilai ekonomi dari Indonesia Arena, nilai tambahnya untuk perekonomian dari Indonesia Arena ini?

Presiden RI:
Ya, setiap, sekali lagi, setiap ada event itu pasti ada perputaran uang, ada perputaran ekonomi. Setiap ada konser pasti ada perputaran uang, ada perputaran ekonomi, baik yang di atas, di tengah maupun di bawah. Semuanya, jangan di lihat bahwa event-event olahraga, event konser itu tidak memiliki efek ekonomi, memiliki efek ekonomi yang sangat besar. Karena disitulah penonton belanja, penonton mengeluarkan uang sehingga terjadi perputaran uang, terjadi perputaran ekonomi.

Wartawan:
Pak, tadi melihat Pak Bas (Menteri PUPR) main drum bagaimana Pak perasaannya, Pak?

Presiden RI:
Masih kalah dengan John Burnham.

Wartawan:
Tetapi kalau dari anggaran yang dikeluarkan apa hasilnya memuaskan atau ada evaluasi lain, Pak? Kalau dari anggaran fantastis yang dikeluarkan ada evaluasi lagi atau memuaskan?

Presiden RI:
Stadion sebesar ini dengan kapasitas kurang lebih 16 ribu saya kira baik. Saya kira kan nanti setelah selesai itu mesti di audit oleh BPK (Badan Pemeriksa Keuangan), oleh BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan). Tadi saya melihat secara umum sangat bagus, kualitasnya.

Wartawan:
Izin isu lain, Pak. Terkait Vale (PT Vale Indonesia Tbk), Pak. Investasi Vale, Pak?

Presiden RI:
Belum, belum, belum diputusin.

Wartawan:
Kata Bapak, (bulan) Juli Pak akhirnya, Pak.

Presiden RI:
Ya, tetapi mundur sedikit.

Wartawan:
Apakah ada kendala makanya mundur?

Presiden RI:
Enggak, enggak, enggak ada, tetapi masih dalam proses pembicaraan terus biar enggak, biar enggak, enggak kelirulah. Semua harus merasa diuntungkan, semua harus merasa di ajak.

Wartawan:
Pak, soal Jambore dunia Pak, apakah sudah dapat informasi soal Jambore dunia di Korea Selatan, Pak? Kan karena panas ekstrem.

Presiden RI:
Saya sudah perintahkan kepada Kementerian Luar Negeri, kepada Kedutaan Besar kita untuk selalu memonitor, selalu memantau. Dan sampai saat ini tidak ada yang disampaikan itu membahayakan dan kita harus membawa pulang kembali.

Wartawan:
Terkait polusi hari ini, Pak. Karena, banyak pembicaraan di internet sendiri terkait hari ini udaranya benar-benar jelek. Apakah ada solusi, Pak?

Presiden RI:
Ya, polusi itu tidak hanya hari ini, sudah bertahun-tahun kita alami di Ibu Kota DKI Jakarta ini, bertahun-tahun kita alami. Dan, ya, salah satu solusinya adalah mengurangi beban Jakarta sehingga sebagian nanti di geser ke Ibu Kota Nusantara tetapi juga moda transportasi massal itu harus, MRT itu harus segera selesai di semua rute, LRT untuk semua rute selesai, Kereta Cepat. Itu moda-moda transportasi yang mengurangi, akan mengurangi polusi termasuk nantinya pemakaian mobil listrik, kenapa kita berikan dorongan karena itu, ya.

Wartawan:
Terima kasih, Pak.