Keterangan Pers Presiden Republik Indonesia Usai Peresmian Indonesia Digital Test House (IDTH) Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi
Presiden RI:
Iya ini kan kita kejar-kejaran dengan perubahan-perubahan teknologi digital yang sangat cepat, kalau kita tidak memperbaharui untuk tes pengujian perangkat-perangkat teknologi digital ya akan ketinggalan tetapi memang ini adalah Balai Pengujian Perangkat-perangkat Telekomunikasi yang sangat canggih. Dan, memang sangat diperlukan, memang sangat diperlukan.
Wartawan:
Perangkat lokal atau (audio tidak jelas).
Presiden RI:
Iya, iya, luar sama lokal. Dari luar dan dari lokal, semuanya.
Wartawan:
Pak, izin isu lain Pak.
Presiden RI:
Untuk, untuk, untuk semuanya. Untuk mobil yang perangkat-perangkat mobil listrik, yang perangkat-perangkat digitalnya sekarang juga sangat canggih. Kemudian HP, kemudian Bluetooth, kemudian Access Point, kemudian apalagi? Barang-barang perangkat lainnya.
Wartawan:
Pak, ada kabar baik juga Pak. Pertumbuhan ekonomi kita kan tumbuh 5,11 persen. Kalau misalnya dari tanggapan Bapak sendiri melihatnya apakah ekonomi kita kedepannya akan lebih?
Presiden RI:
Ya ini menumbuhkan sebuah optimisme, bahwa negara-negara lain, negara-negara besar satu, dua, tiga sudah masuk ke jurang resesi, negara lain juga turun growth-nya, tetapi kita mampu tumbuh di 5,11 persen. Ini saya kira patut kita syukuri karena ini banyak di dukung memang oleh konsumsi, tetapi juga di dukung juga yang kedua oleh investasi yang terus masuk ke negara kita. Saya kira dua hal itu yang sangat baik.
Wartawan:
Pak, terkait penambahan, rencana penambahan Kementerian Pak. Menurut Bapak, apakah memang diperlukan?
Presiden RI:
Apa?
Wartawan:
Rencana penambahan Kementerian Pak di kabinet yang akan datang. Ada usulan itu mungkin?
Presiden RI:
Kabinet yang akan datang ditanyakan dong kepada Presiden, kepada Presiden terpilih. Tanyakan kepada Presiden terpilih, tanyakan kepada Presiden terpilih.
Wartawan:
Masukan-masukan dari Bapak, Pak? Masukan dari Bapak. Apakah memang diperlukan dan apakah yang sekarang memang kurang gitu, Pak?
Presiden RI:
Oh enggak, enggak, enggak, enggak. Enggak tanya ke saya kok, enggak bertanya.
Wartawan:
Tidak boleh ada orang toxic di pemerintahan? Kalau ada usulan tidak boleh ada orang-orang toxic di pemerintahan.
Presiden RI:
Ya benar dong, benar, benar.
Wartawan:
Kira-kira arahnya kemana, Pak?
Presiden RI:
Ya ditanyakan kepada yang menyampaikan. Tanyakan ke Pak Luhut.
Wartawan:
Kalau menurut Bapak, itu seperti apa melihatnya Indonesia yang sekarang? Pertumbuhan ekonomi yang sekarang tetapi kan ada banyak juga Pak ada pasar masuk, bahkan pabrik-pabrik banyak yang tutup seperti Pabrik Bata.
Presiden RI:
Ya ini kalau masalah ada pabrik yang tutup, sebuah usaha itu naik – turun karena kompetisi, karena mungkin efisiensi, juga karena bersaing dengan barang-barang baru yang lebih in, saya kira banyak hal. Tetapi, yang jelas secara makro pertumbuhan ekonomi kita sangat baik 5,11 persen.
Wartawan:
Pak, apa rencana setelah tidak menjadi Presiden akan berlabuh ke parpol mana Pak?
Presiden RI:
Akan berlabuh di pelabuhan.
Wartawan:
Mungkin apakah ada partai tertentu begitu, Pak? Pak IDTH ini akan meningkatkan optimistis untuk investasi di kendaraan listrik juga begitu, Pak?
Presiden RI:
Iya kan juga ini dalam rangka mendukung kesana. Kemarin kan sudah saya sampaikan, misalnya kayak mobil listrik, ini sudah, kemudian yang ada di sini sudah 5 perusahaan. Terus sepeda motor listrik sudah ada 59 perusahaan, gede banget itu. Tanpa kita sangka-sangka semuanya sudah, ini nanti yang baru lagi akan masuk lagi. Saya kira ini akan membuat ekosistem mobil listrik meningkat semuanya.
Wartawan:
Berarti pertemuan Pak Prabowo sama Bu Megawati. Gerindra bilang Bapak turut menjembatani pertemuan Bu Mega dan Pak Prabowo. Itu betul, Pak? Gerindra bilang Pak Jokowi menginisiasi pertemuan Bu Mega dan Pak Prabowo, turut mendorong.
Terima kasih, Pak.