Keterangan Pers Presiden Republik Indonesia Usai Peresmian Jalan Tol Bengkulu – Taba Penanjung
Presiden RI:
Ya, ini kan baru awal. Ini adalah jalan tol pertama yang ada di kawasan Provinsi Bengkulu. Kita harapkan ini nanti sambung sampai ke Lubuk Linggau sepanjang 95 kilometer, ini kan baru 16,7 (kilometer).
Kita harapkan sekali lagi, ini akan meng-trigger ekonomi daerah karena mobilitas logistiknya lancar, inflasinya menjadi turun, harga-harga menjadi turun, larinya kesana. Jadi, apa, masyarakat akan merasakan mobilitasnya menjadi lebih cepat dari yang sebelumnya. Saya kira, apa, inilah fungsi yang namanya infrastruktur, baik jalan tol, baik airport, baik seaport semuanya adalah ke daya saing logistik, kelancaran logistik kemudian larinya ke harga yang akan semakin kompetitif dan murah.
Wartawan:
Pak Presiden, apakah ini nantinya akan dianggarkan dalam APBN.
Presiden RI:
Ini memang, ini memang dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) yang sekarang dari APBN tetapi dilewatkan PMN (Penyertaan Modal Negara) karena internal rate of return-nya masih rendah, penggunaannya masih rendah ya mau tidak mau APBN yang masuk, kalau ndak ya sampai kapanpun enggak akan terbangun. Ada yang sudah secara ekonomi di IRR-nya (Internal Rate of Return) bagus ya silakan swasta, tetapi kalau yang enggak apa, internal rate of return-nya masih rendah ya mau tidak mau APBN PMN harus masuk.
Wartawan:
Untuk tahun kedua Pak, tahap kedua diproyeksi kapan Pak kira-kira Pak?
Presiden RI:
Ya ini diteruskan tetapi kan semuanya melihat juga APBN kita, kemudian di provinsi yang lain juga kan ngejar-ngejar tetapi ini dalam persiapan kok akan terus.
Wartawan:
Apa dalam waktu dekat atau masih beberapa tahun lagi, Pak?
Presiden RI:
Ini dalam persiapan, dalam persiapan itu artinya sudah gitu lho tetapi masih dalam persiapan ya.
Wartawan:
Tahun 2025 di bangun?
Presiden RI:
Ndak, ndak, ndak, akan kita kejar, karena apa, apapun ini adalah jalan tol yang sangat penting utamanya ruas Bengkulu – Lubuk Linggau.
Wartawan:
Berarti dalam waktu tahun depan, Pak?
Presiden RI:
Kita persiapkan, pokoknya terus tidak akan berhenti, insyaallah.
Wartawan:
Pak, terkait dengan adanya proses hukum dalam pembebasan lahan sendiri seperti apa, Pak?
Presiden RI:
Di semua tempat, di semua provinsi yang namanya untuk membangun airport baru, membangun seaport baru, pelabuhan baru, membangun jalan tol selalu persoalan yang paling berat itu adalah pembebasan lahan. Jadi, saya sampaikan, pendekatannya harus jangan merugikan masyarakat, sudah itu saja. Karena ini untuk kepentingan yang lebih besar, kepentingan umum yang lebih besar sehingga harus didahulukan tetapi juga jangan merugikan masyarakat. Yang bagus di Provinsi Bengkulu ini pembebasannya cepat.
Wartawan:
Proses hukumnya tetap tuntas ya, Pak?
Presiden RI:
Iya, berjalan semuanyalah jangan sampai apa, ada proses hukum kemudian tolnya berhenti, ndak. Kepentingan umum, kepentingan rakyat banyak harus didahulukan, ya, sudah.
Wartawan:
Pertemuan dengan Bapak Surya Paloh kemarin apa, Pak?
Presiden RI:
Pertemuan dengan Pak Surya Paloh? Iya, pertemuan biasa. Kita kan sering ketemu kok, sering ketemu, berbicara ya berbicara, ya bicara wajar masa mau tau semuanya? Ya ada berbicara masalah yang berkaitan dengan kepemerintahan, ada yang berbicara masalah yang berkaitan dengan politik, ada yang berkaitan dengan 2024, tetapi kan enggak bisa saya sebut satu-persatu secara detail, enak banget kamu.
Wartawan:
Komentar kita Pak terkait PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru), gimana Pak komentar kita, Pak? Terkait PPDB, kan nanti mau ke SMK ini gimana Pak? Tanggapan kita terkait PPDB yang masalahnya setiap tahun seperti itu semua Pak?
Presiden RI:
Masalah lapangan selalu ada di semua kota, kabupaten, maupun provinsi ada semuanya jadi yang paling penting diselesaikan baik-baik di lapangan. Anak-anak kita harus diberikan ruang yang seluas-luasnya untuk memiliki pendidikan yang baik dan setinggi-tingginya. Bahwa masalah kecil-kecil banyak di lapangan ya itu persoalannya Bupati, persoalannya Wali Kota, persoalannya Gubernur jangan semuanya ke Presiden, ya.
Wartawan:
Jalan rusak di Bengkulu, Pak?
Presiden RI:
Jalan rusak di semua provinsi itu ada, ini nanti yang akan kita lihat, yang akan kita lihat adalah jalan rusak yang sudah mulai diperbaiki karena di semua provinsi sekarang ini sudah dimulai perbaikan-perbaikannya, baik yang saya lihat kemarin sebelumnya di Lampung, di Jambi, di Sumut (Sumatera Utara) dan di provinsi lain dimulai, paling lambat insyaallah akhir bulan Juli ini semuanya sudah jalan.
Wartawan:
Kalau Bengkulu berapa miliar Pak bantuan dari APBN, Pak?
Presiden RI:
Enggak hafal lah, masa semua ditanyakan, tanyakan ke Menteri PU, itu ada.
Wartawan:
Pak Bas, berapa Pak? Berapa anggarannya Pak Basuki? 400 miliar (rupiah) Pak?
Menteri PUPR – Basuki Hadimuljono
400 miliar (rupiah).
Presiden RI:
Untuk 8 ruas.
Wartawan:
8 ruas itu di wilayah mana saja, Pak?
Presiden RI:
Di wilayah Bengkulu.
Wartawan:
Terima kasih, Pak.