Keterangan Pers Presiden Republik Indonesia Usai Pertemuan dengan Anak-Anak Muda Aceh
Wartawan:
Pak, tadi bersama anak muda Aceh, memotivasi atau seperti apa?
Presiden RI:
Ya, ini kita berdiskusi mengenai peluang, mengenai kesempatan kerja, mengenai peluang di pertanian, di perkebunan, di perikanan, di industri kreatif. Saya kira banyak hal yang kita bicarakan tadi. Tetapi tadi mereka meminta untuk dibuatkan rumah kreatif di Aceh dan saya sanggupi, akan kita bangun nanti creative hub di Banda Aceh yang besar, mungkin senilai Rp150-an miliar, gede. Sehingga urusan mungkin membuat animasi untuk content creator, mungkin untuk fintech, dan lain-lain, semuanya akan dikerjakan di situ, dan industri kreatif lainnya.
Wartawan:
Alasannya, Pak, mengajak anak-anak muda Aceh berdialog kenapa, Pak?
Presiden RI:
Ya, optimisme. Jangan kita pesimis. Optimisme, kan. Kita ingin membangun optimisme. Ya, sudah?
Wartawan:
Pak Jokowi, soal pabrik (pupuk) tadi, satu lagi, Pak. Kan kita masih defisit (pupuk) sekitar 10 juta-an (ton). Nah, itu targetnya kira-kira kapan, sih, Pak?
Presiden RI:
Itulah kenapa saya perintahkan ke Menteri BUMN untuk PIM (PT Pupuk Iskandar Muda) dihidupkan kembali, AAF (PT Aceh ASEAN Fertilizer) dihidupkan kembali. Karena kita kekurangan pupuk, baik itu amonia, urea, maupun NPK. Sehingga ini ada investasi Rp1,7 (triliun) dibangun untuk (pabrik pupuk) NPK dan nanti akan keluar (output pupuk NPK) 570 (ribu ton) kali dua. Kita harapkan ini segera terselesaikan karena problemnya di gas dan Pak Menteri Erick Thohir, urusan gas sudah enggak ada masalah, artinya ini bisa segera jalan dan bisa dimaksimalkan kapasitasnya.
Dan saya senang, dari kebutuhan (pupuk) 13,5 juta ton kemudian nanti ada tambahan 570 ribu (ton) kali dua, ya, sedikit bisa menyelesaikan kekurangan pupuk di beberapa provinsi, (kebutuhan) untuk pupuk bersubsidi juga bisa diselesaikan. Karena problem dunia sekarang ini adalah pupuk.
Wartawan:
Di daerah lain, Pak Jokowi, ada enggak potensi buat ekspansi atau untuk pengembangannya?
Presiden RI:
Pupuk ada lagi, kita buat (pabrik pupuk) di Fakfak, di Papua Barat. Ini juga simultan ini, ya. Terima kasih.
Wartawan:
Terima kasih, Pak.