Keterangan Pers Tentang Bahaya Judi Online

Rabu, 12 Juni 2024
Istana Merdeka, Jakarta

Wartawan:
Pak, bagaimana soal judi online yang makin marak? Tanggapannya bagaimana, Pak?

Presiden Joko Widodo:
Ya ini secara khusus saya ingin sampaikan jangan judi, jangan judi, jangan berjudi, baik secara offline maupun online. Lebih baik, kalau ada rezeki, ada uang, itu ditabung, ditabung atau dijadikan modal usaha.

Dan sudah banyak terjadi, karena judi, harta benda habis terjual. Karena judi, suami istri bercerai. Karena judi, melakukan kejahatan, melakukan kekerasan, bahkan tidak sedikit yang menimbulkan korban jiwa.

Judi itu bukan hanya mempertaruhkan uang, bukan sekadar game atau iseng-iseng berhadiah, melainkan judi itu mempertaruhkan masa depan, baik masa depan diri sendiri, masa depan keluarga, dan masa depan anak-anak kita.

Di sisi lain, pemerintah juga terus secara serius memberantas dan memerangi perjudian online, dan sampai saat ini sudah lebih dari 2,1 juta situs judi online telah ditutup, dan Satgas Judi Online juga sebentar lagi akan selesai dibentuk yang harapan kita dapat mempercepat pemberantasan judi online.

Tapi sekali lagi, judi online itu sifatnya transnasional, lintas negara, lintas batas, dan lintas otorisasi sehingga salah satu pertahanan yang paling penting adalah pertahanan masyarakat kita sendiri, pertahanan masyarakat kita sendiri, dan juga pertahanan pribadi-pribadi kita masing-masing. Oleh karenanya, saya mengajak seluruh tokoh agama, tokoh masyarakat, masyarakat luas untuk saling mengingatkan, saling mengawasi, dan juga melaporkan jika ada indikasi tindakan judi online.

Saya rasa itu.

Wartawan:
Terima kasih, Pak Presiden.