Menerima Pengurus Dan Anggota Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) dan Asosiasi Produsen Serat Sintetis dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI)
Assalamualaikum Warahmatulah Wabarakatuh.
Selamat siang,
Salam sejahtera bagi kita semuanya.
Bapak/Ibu sekalian, terutama seluruh jajaran Ketua dan pengurus Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) dan juga Ketua dan jajaran pengurus Asosiasi Produsen Serta Sintetis dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI), para menteri yang saya hormati,
Yang pertama, kita tahu gejolak ekonomi dunia seperti perang dagang antara Tiongkok dan Amerika Serikat bisa menjadi tantangan tapi sekaligus bisa menjadi peluang kita untuk meningkatkan ekspor, termasuk produk tekstil, serat sintetis dan benang filamen. Apalagi industri tekstil dan pakaian jadi menjadi industri dengan pertumbuhan tertinggi di triwulan kedua 2019 tahun ini, yaitu sebesar 20,71. Ini adalah pertumbuhan yang sangat tinggi dan masuk 5 besar sebagai industri dengan kontribusi tertinggi terhadap PDB di triwulan kedua 2019 yaitu 1,30 persen.
Namun, pertumbuhan pangsa pasar tekstil dan produk tekstil Indonesia di pasar global cenderung stagnan, yaitu di sekitar 1,56 persen. Tertinggal jauh misalnya kalau kita bandingkan dengan China, yaitu 31,8 persen dan dua pesaing utama kita, Vietnam itu 4,59 persen dan Bangladesh 4,72 persen di tahun 2018.
Ekspor tekstil dan produk tekstil kita di triwulan kedua 2019 juga turun 0,60 persen jika dibandingkan periode yang sama di 2018 ini untuk ekspor tekstil dan produk tekstil. Yang ini disebabkan karena tingginya biaya produksi lokal, fasilitas dan kebijakan dagang yang berpihak pada impor, dan kurangnya perencanaan jangka panjang yang berdampak pada minimnya investasi.
Oleh sebab itu, siang hari ini akan kita bicarakan bersama-sama masalah ini. Karena itu, pada kesempatan yang baik ini saya minta masukan, baik dari API maupun APSyFI mengenai apa yang bisa kita kerjakan bersama-sama.
Saya ingin tahu betul apa yang diinginkan oleh pelaku usaha agar, jangan banyak-banyak tiga pokok saja, tapi kita rumuskan, kita putuskan, kemudian pemerintah akan lakukan kebijakannya sehingga betul-betul bermanfaat bagi Bapak/Ibu semuanya.
Karena kalau kemarin saya diberi cerita oleh Bank Dunia, satu tahun atau 1,5 tahun lagi ekonomi dunia akan mengalami resesi. Ini kita hati-hati. Kita harapkan ini justru bisa menjadi peluang bagi kita untuk membenahi hal-hal yang masih perlu kita perbaiki dan kita juga tahu beberapa negara sekarang ini betul-betul sudah pada kondisi resesi karena pertumbuhannya minus. Sehingga kesempatan inilah yang kita harus gunakan agar terjadi sebuah titik balik bagi industrialisasi yang ada di negara kita.
Saya rasa itu sebagai pengantar yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Saya persilakan Pak Ketua API dulu kemudian Pak Ketua APSyFI…
(Pertemuan dilanjutkan secara tertutup)