Peluncuran dan Pembukaan Perdagangan Perdana Bursa Karbon Indonesia
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Selamat pagi,
Salam sejahtera bagi kita semuanya.
Yang saya hormati, para Menteri, Pimpinan DPR-RI yang hadir, Gubernur dan para Bupati dan Wali Kota;
Yang saya hormati, Pimpinan, Ketua, dan Anggota Dewan Komisioner OJK (Otoritas Jasa Keuangan), Pimpinan Dewan Komisioner dan Direksi PT Bursa Efek Indonesia, Asosiasi Lembaga Jasa Keuangan;
Hadirin dan Undangan yang berbahagia.
Pertama-tama, saya ingin mengucapkan selamat kepada OJK, BEI, dan kementerian terkait atas peluncuran Bursa Karbon pertama di Indonesia sebagai tanda dimulainya perdagangan karbon di negara kita, Indonesia.
Ini adalah kontribusi nyata Indonesia untuk berjuang bersama dunia, melawan krisis iklim, melawan krisis perubahan iklim, di mana hasil dari perdagangan ini akan direinvestasikan kembali pada upaya menjaga lingkungan, khususnya melalui pengurangan emisi karbon.
Negara kita, Indonesia, memiliki potensi yang luar biasa dalam nature-based solution, dan menjadi satu-satunya negara yang sekitar 60 persen pemenuhan pengurangan emisi karbonnya berasal dari sektor alam. Di catatan saya, ada kurang lebih 1 gigaton co2, potensi kredit karbon yang bisa ditangkap.
Dan jika dikalkulasi, potensi bursa karbon kita bisa mencapai potensinya Rp3.000 triliun, bahkan bisa lebih, Rp3.000 triliun, Rp3.000 triliun, bahkan bisa lebih, sebuah angka yang sangat besar yang tentu ini akan menjadi sebuah kesempatan ekonomi baru yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, sejalan dengan arah dunia yang sedang menuju kepada ekonomi hijau.
Memang ancaman perubahan iklim sangat bisa kita rasakan, dan sudah kita rasakan, dan kita tidak boleh main-main terhadap ini, kenaikan suhu bumi, kekeringan, banjir, polusi, sehingga dibutuhkan langkah-langkah konkret untuk mengatasinya. Dan bursa karbon yang kita luncurkan hari ini bisa menjadi sebuah langkah konkret, bisa menjadi sebuah langkah besar untuk Indonesia mencapai target NDC.
Oleh sebab itu, saya minta, yang pertama, jadikan standar karbon internasional sebagai rujukan. Manfaatkan teknologi untuk transaksi sehingga efektif dan efisien.
Yang kedua, harus ada target, harus ada timeline, baik untuk pasar dalam negeri dan nantinya pasar luar negeri atau pasar internasional. Segera masuk ke sana.
Yang ketiga, atur dan fasilitasi pasar karbon sukarela sesuai praktik di komunitas internasional, dan pastikan standar internasional tersebut tidak mengganggu target NDC Indonesia.
Saya sangat optimistis Indonesia bisa menjadi poros karbon dunia asalkan langkah-langkah konkret tersebut digarap secara konsisten dan bersama-sama oleh seluruh pemangku kepentingan, baik oleh pemerintah, oleh swasta, masyarakat, dan bersama-sama dengan stakeholders lainnya.
Saya rasa itu yang ingin saya sampaikan. Dan dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, Bursa Karbon Indonesia saya luncurkan pada hari ini.
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.