Pengantar Sidang Kabinet Paripurna Terkait Perekonomian Terkini
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Yang saya hormati Bapak Wakil Presiden;
Bapak-Ibu sekalian yang saya hormati.
Kita tahu bahwa dunia sekarang berada pada ketidakpastian yang tinggi. Di tengah ekonomi dunia yang semakin sulit dan tidak menentu, eskalasi geopolitik juga meningkat, utamanya di Timur Tengah. Kemudian kita lihat inflasi dunia sudah meninggi, depresiasi nilai tukar kita lihat terus menekan ekonomi semua negara.
Tapi saya senang, alhamdulillah, daya saing kita di tahun 2024 naik signifikan. Ini penting karena ranking daya saing kita di dunia, dari yang sebelumnya 44, melompat ke 34, kemudian sekarang melompat lagi ke angka 27. Ini yang dikeluarkan oleh IMD untuk World Competitiveness Ranking.
Dan yang saya senang, ini mengalahkan Inggris yang berada di ranking 28, Malaysia yang berada di ranking 34, Jepang yang di ranking 38, Filipina di ranking 52, dan Turki di 53. Kita berada di ranking 27. Ini yang patut kita syukuri karena dari sinilah kita tahu di mana kita berada, di posisi mana kita berada.
Dalam kondisi yang seperti awal tadi saya sampaikan, tidak mudah memperbaiki ranking dalam kondisi dunia yang tidak menentu seperti sekarang ini. Bahkan kayak Jepang turun tiga peringkat, Malaysia turun tujuh peringkat. Oleh sebab itu, saya ingin mengingatkan ke semua kementerian dan lembaga agar betul-betul mencermati kondisi-kondisi global, mencermati kondisi-kondisi ekonomi nasional kita.
Kalau kita lihat Jepang, kenapa turun tiga peringkat? Itu karena pelemahan mata uang dan juga karena penurunan produktivitas. Malaysia turun sampai tujuh peringkat juga karena pelemahan mata uang dan masalah stabilitas politik. Artinya apa? Stabilitas politik itu penting. Artinya stabilitas mata uang itu penting, artinya peningkatan produktivitas itu penting.
Dan yang dinilai dari kita, kenaikan utama daya saing Indonesia itu karena kepemerintahan, karena dunia usaha, dan karena ekonomi kita. Karena Undang-Undang Cipta Kerja kita, kita mengalami peningkatan delapan level. Karena dunia bisnis kita yang semakin kompetitif, baik karena ketenagakerjaan maupun produktivitas, level kita menjadi naik enam level. Dan karena ekonomi kita baik, kita bisa mengendalikan ekonomi, bisa meningkatkan growth, pertumbuhan ekonomi, itu menjadi kenaikan utama dari daya saing Indonesia.
Tetapi juga di sisi efisiensi bisnis, kita melihat ketersediaan tenaga kerja dengan jumlah dan skill yang memadai. Ini menyebabkan kita di level kedua, juga efektivitas manajemen perusahaan, ini urusan dunia usaha, kemudian masyarakat juga memberikan dukungan lewat perilaku dan budaya masyarakat kita dalam rangka daya saing tersebut.
Kemudian ada empat hal yang masih perlu kita perhatikan, dan utamanya dua yang menyebabkan kita masih dinilai lemah terkait dengan ketersediaan infrastruktur, yaitu di bidang kesehatan. Ini juga harus kita akui kita masih dalam rangka me-reform, mentransformasi dunia kesehatan di negara kita, berada di level 61, dan juga dunia pendidikan. Ini dua hal penting yang menjadi kelemahan kita yang harus kita perbaiki competitiveness kita, daya saing kita, yaitu kesehatan dan pendidikan. Dan juga sains di level 45 dan teknologi di level 32, ini yang harus menjadi perhatian kita semuanya agar competitiveness ranking kita setiap tahunnya bisa terus kita perbaiki. Saya kira dua hal, menurut saya kesehatan dan pendidikan, ini yang tentu saja harus menjadi fokus utama pemerintah ke depan.
Dan secara khusus, ini yang harus menjadi perhatian kita, yaitu stabilitas politik. Ini penting agar jangan sampai ada turbulensi politik, agar transisi dari pemerintahan sekarang ke pemerintahan berikut ini mulus dan baik. Itu yang selalu dilihat oleh dunia internasional.
Dan juga hati-hati mengenai isu-isu yang setiap hari ada. Sampaikan isu-isu yang positif, hal-hal yang positif sehingga pasar menjadi yakin, pasar menjadi optimistis terhadap fundamental ekonomi kita yang memang sebetulnya berada pada posisi yang baik.
Saya rasa itu yang ingin saya sampaikan dalam kesempatan yang (baik ini).
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
(Sidang kabinet paripurna dilanjutkan bersama para peserta sidang)