Pengantar Sidang Perdana Dewan Pertahanan Nasional (DPN)
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Selamat siang,
Salam sejahtera bagi kita sekalian,
Syalom,
Salve,
Om swastiastu,
Namo buddhaya,
Salam kebajikan.
Yang saya hormati Saudara Wakil Presiden Republik Indonesia;
Para Menteri Koordinator, para Menteri Kabinet Merah Putih, Jaksa Agung, Kepala BIN, Panglima TNI, Kapolri;
KSAD, KSAL, KSAU;
Para Anggota Tetap Dewan Pertahanan Nasional serta para Anggota Pakar Strategis Industri Pertahanan yang saya hormati.
Pertama-tama, tentunya sebagai insan yang bertakwa, marilah kita tidak henti-hentinya memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Mahakuasa, Allah SWT, atas segala karunia yang telah diberikan kepada kita sekalian. Kita masih diberi kesehatan untuk kumpul di tempat yang baik ini, melaksanakan kegiatan yang sangat penting, yaitu sidang perdana Dewan Pertahanan Nasional.
Saudara-saudara sekalian,
Sebagaimana tadi disampaikan oleh ketua harian, Dewan Pertahanan Nasional itu diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 Tentang Pertahanan Negara, khususnya Pasal 15 tentang pembentukan Dewan Pertahanan Nasional, tapi baru kita wujudkan tahun 2024, berarti baru 22 tahun sesudah undang-undang disahkan. Kita sekarang memiliki Dewan Pertahanan Nasional sesuai perintah undang-undang, sesuai dengan amanat dari Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002.
Saudara-saudara sekalian,
Dalam hal ini saya ingin kembali, sebagaimana tadi juga dilaporkan oleh ketua harian ya, vitalnya masalah pertahanan bagi suatu negara. Bahkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar kita, Undang-Undang Dasar 1945, tujuan nasional pertama adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Asas pertama adalah asas perlindungan, artinya asas pertahanan.
Saudara-saudara,
Kalau kita pun lihat dalam bernegara, saya berapa kali sudah menyampaikan bahwa dalam statecraft ataupun bernegara, aliran bernegara itu ada aliran ideologi, aliran kemakmuran, tapi yang sekarang menonjol, yang sekarang mencuat, dan yang sekarang sepertinya berlaku adalah aliran bernegara berdasarkan asas realisme. Adanya negara adalah, tujuannya adalah survival bagi bangsa kita.
Saya kira terima kasih, Kawan-kawan dari media ya.
(Sidang perdana dilanjutkan bersama peserta sidang)