Pengukuhan Pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Hanura Masa Bakti Tahun 2019-2024
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Selamat malam,
Salam sejahtera bagi kita semuanya,
Shalom,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam kebajikan.
Yang saya hormati, Wakil Presiden Republik Indonesia, Bapak K.H. Ma’ruf Amin;
Yang saya hormati, Wakil Presiden ke-9 Republik Indonesia, Bapak Hamzah Haz;
Yang saya hormati, para Pimpinan Lembaga Negara, hadir di sini: Ketua MPR RI, Ketua DPD RI;
Yang saya hormati, para Duta Besar Negara-negara Sahabat;
Yang saya hormati, para Menteri Kabinet Indonesia Maju, para Gubernur yang hadir;
Yang saya hormati, para pimpinan partai politik (parpol), para sekjen partai politik yang hadir;
Yang saya hormati, ketua umum terpilih Partai Hanura, Bapak Dr. Oesman Sapta Odang beserta sekjen dan seluruh pengurus DPP terpilih;
Yang saya hormati, Ketua DPP, Ketua DPC Partai Hanura yang hadir, seluruh anggota dewan DPRD Provinsi, Kabupaten, dan Kota dari Partai Hanura.
Bapak/Ibu tamu undangan yang berbahagia,
Pertama-tama, saya ingin mengucapkan selamat terlebih dahulu kepada seluruh jajaran pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Hanura yang baru saja tadi dikukuhkan. Saya melihat tadi semuanya bersemangat dan semuanya sangat optimis dan siap bekerja keras dalam membesarkan Partai Hanura.
Banyak yang bertanya kepada saya saat Munas (musyawarah nasional) diadakan, “Pak Presiden, Munas Hanura kok enggak datang? Pak Wapres kok juga enggak datang?” saya jawab sekarang, “Karena saya tidak diundang, Pak Wapres juga tidak diundang”. Setelah itu, saya tanyakan ke Pak OSO (Oesman Sapta Odang, Ketua Umum Partai Hanura) di Istana, “Pak, kenapa saya dan Pak Wapres enggak diundang? Kok enggak ada undangan?” ternyata beliau menyampaikan, “Pak, nanti Bapak dan Pak Wakil Presiden akan diundang dalam (acara) Pengukuhan Kepengurusan DPP yang nanti segera akan kita lakukan” “Oh, iya berarti saya mengerti dan saya paham”.
Kemudian yang kedua, saya juga jadi tahu, tadi sudah disampaikan di dalam layar mengapa Pak OSO tidak bersedia menjadi (anggota) Wantimpres? Baru tahu saya. Alasan yang pertama, ini undang-undang. Jadi kalau menjadi (anggota) Wantimpres, itu tidak boleh merangkap sebagai pimpinan parpol, ndak boleh, pertama. Alasan yang kedua, karena Pak OSO lebih mencintai (Partai) Hanura dibandingkan duduk di Wantimpres, baru tahu saya juga. Oleh sebab itu, kalau Partai Hanura dikelola secara profesional dan penuh dengan kecintaan seperti yang ditunjukkan oleh Pak OSO, saya yakin Partai Hanura akan menjadi partai besar. Dan itu ditunjukkan anggota DPRD di seluruh Tanah Air, baik provinsi, kabupaten, dan kota, ada 807 anggota dewan dari Partai Hanura yang duduk di DPRD.
Bapak/Ibu sekalian, hadirin yang berbahagia,
Tahun ini, tahun 2020, kita akan Pilkada (pemilihan kepala daerah) serentak di 270 daerah. Saya hanya titip, marilah kita menjaga agar Pilkada yang sebanyak 270 itu berjalan aman, berjalan damai, bermartabat, dan demokratis. Jangan sampai ada lagi politik SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan). Setop, enggak ada itu. Jangan lagi ada hoaks. Jangan lagi ada ujaran-ujaran kebencian. Jangan lagi saling fitnah. Jangan lagi ada saling hujat-menghujat. Saya yakin ini bisa dimotori oleh Partai Hanura. Situasi yang kondusif itu sekarang sangat diperlukan sekali. Sebab, stabilitas politik dan keamanan itu sangat diperlukan sekali oleh negara mana pun, negara kita juga dalam rangka pembangunan negara yang kita cintai. Karena kita masih memiliki pekerjaan-pekerjaan besar, agenda-agenda besar yang harus kita selesaikan dengan cepat.
Kita juga telah mengajukan yang namanya omnibus law ke DPR. Yang satu, baru omnibus law untuk perpajakan. Minggu depan nanti akan kita serahkan lagi omnibus law untuk cipta lapangan kerja. Ini adalah dalam rangka persaingan, kompetisi, negara kita dengan negara-negara lain. Agar kita lebih fleksibel, agar kita lebih lincah, agar kita lebih kompetitif dalam hal apa pun. Karena sekarang ini dan ke depan, bukan negara kaya mengalahkan negara miskin, bukan negara besar mengalahkan negara kecil, tetapi negara yang cepat akan mengalahkan negara yang lambat, dan kita ingin menjadi negara yang cepat. Sekarang, ke depan, negara yang cepat akan mengalahkan negara yang lambat.
Dan, pada kesempatan yang baik ini, saya juga ingin seperti Pak Oesman tadi, tidak ingin berpanjang-panjang. Saya ingin nanti bisa dilihat dalam tayangan mengenai ibu kota kita yang baru. Ini pertama kali tayangan kita sampaikan dalam forum politik, forum partai, pertama kali kita tayangkan. Yang pertama yang ingin saya sampaikan, bahwa kita memutuskan untuk pindah ibu kota, itu bukan hanya pindah lokasi, bukan hanya pindah Istana, bukan hanya pindah kementerian, bukan. Kita ingin pindah kultur kerja kita, kita ingin membangun sebuah sistem sehingga tadi, ada kecepatan kita dalam memutuskan, merespons perubahan-perubahan zaman yang ada. Kita ingin membangun sebuah kultur kerja, kita ingin membangun sebuah sistem kerja yang baik sehingga yang kita install terlebih dahulu adalah sistemnya, baru orangnya masuk ke sana. Tapi ini juga sebuah pekerjaan besar sehingga negara kita nanti ada seperti Amerika. Amerika mempunyai New York dan Washington D.C., Australia punya Sydney dan punya Canberra, Indonesia juga sama, punya Jakarta dan punya nanti ibu kota yang baru. Dan ibu kota yang baru nanti adalah sebuah kota yang sangat hijau, green city, kota yang cerdas karena sistemnya dibangun smart city dan juga sebuah kota yang kita harapkan betul-betul bisa zero (nol) emisi karena yang digunakan adalah nanti kendaraan-kendaraan listrik dan juga kendaraan-kendaraan yang autonomous, yang tanpa sopir, baik itu transportasi massanya maupun kendaraan pribadinya. Videonya (ditayangkan). Itu kira-kira, nanti detailnya akan kita sampaikan lagi lebih detail.
Bapak/Ibu sekalian yang saya hormati,
Tugas besar semuanya itu harus kita kerjakan, kita selesaikan, dan kuncinya adalah kolaborasi, sinergi. Ini bukan hanya pekerjaan Presiden atau Wakil Presiden, atau Menteri, bukan tetapi kerja semua pihak, mulai dari legislatif, eksekutif, yudikatif, pemerintah daerah, gubernur, bupati, wali kota, sampai kepala desa juga kerja seluruh partai politik yang ada di Tanah Air.
Akhirnya, terima kasih atas dukungan Hanura selama ini kepada pemerintah. Sekali lagi, saya sampaikan selamat kepada Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Hanura masa bakti 2019-2024, selamat bekerja.
Terima kasih.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.