Peninjauan Situs Taman Bumi Sipinsur
Presiden RI:
Ya ini kan kita sudah ke sini, dalam rangka dulu, memutuskan perencanaan pengelolaan Danau Toba ini sebagai sebuah destinasi wisata yang betul-betul berkelas, tetapi memang proses di sini harus diperbaiki. Brand-nya harus diangkat sehingga betul-betul menjadi sebuah tempat yang wajib untuk dikunjungi.
Ternyata tempatnya setelah di sekian waktu kita lihat secara detail, ada berapa tadi tempatnya? 28 destinasi yang ada di sini yang betul-betul seperti ini, ada yang ada sisi sejarah, budaya, airnya, alamnya, macam-macam. Sekali lagi, 28 dalam kalau dicluster jadi empat. Ya, nanti banyak.
Jadi begini, ini membutuhkan investasi besar, membutuhkan anggaran dari APBN juga besar sehingga kombinasi APBN dan investasi itulah yang saya kira bisa menggerakkan benar-benar, bisa terintegrasi Danau Toba sebagai sebuah destinasi wisata yang betul-betul memiliki kelas.
Wartawan:
Soal lingkungan jadi isu penting akhir-akhir ini, Pak?
Presiden RI:
Ya nanti memang perbaikan itu, yang saya sampaikan, perbaikan produk itu tidak hanya urusan mengenai tempat untuk wisatanya, tetapi lingkungannya juga harus kita urus. Kita urus total ini.
Wartawan:
Artinya bakal dicabut izin perusahaan yang diduga merusak, Pak?
Presiden RI:
Saya sampaikan bisa sebagian, bisa semuanya.
Wartawan:
Yang mana saja kira-kira yang akan dicabut, Pak?
Presiden RI:
Ya dilihat dulu dong, ini sebelah mana yang dibutuhkan untuk wisata dan untuk rakyat dan mana yang tidak. Ini kan kita mendapatkan 28 tadi juga perlu waktu, tidak langsung siapa, mana. Enggak seperti itu lah. Kita ini bekerja dengan sebuah rancangan rencana besarnya seperti apa sehingga dalam pelaksanaannya itu betul-betul nanti bisa detail dan baik.
Contoh ini coba, ini yang di Parapat. Sebelumnya berarti tanah kosong, jadinya seperti ini. Apalagi? Existing sekarang ini, dan nantinya jadinya akan seperti ini. Sehingga kalau basic-nya sudah kelihatan, investasi itu akan melihat dan peluang itu akan kelihatan, investasi akan masuk.
Wartawan:
Rencana 2020 akan selesai katanya, Pak?
Presiden RI:
Kita akan bekerja dimulai 2019, insyaallah selesai 2020.
Wartawan:
Optimisme untuk UNESCO Global Geopark bagaimana Pak?
Sarana pra sarana penunjangnya, untuk 2020?
Presiden RI:
Tadi jalan keliling Samosir sudah kurang 21 kilometer. Itu sudah kok, sebagian sudah, hanya belum kita tunjukkan. Sudah mulai sebetulnya tahun kemarin, cuma belum ditunjukkan.
Wartawan:
Pak, itu kan target fisiknya Pak. Tapi pembangunan SDM manusianya, pendidikan masyarakatnya Pak?
Presiden RI:
Yang namanya terintegrasi itu semuanya. Produknya, SDMnya, kemasannya, membangun brand-nya, diferensiasinya apa dengan Bali, dengan Mandalika. Mesti harus seperti itu, harus ada diferensiasinya sehingga kalau datang ke Indonesia itu ke Toba, oh masih kurang ke Bali, kurang ke Mandalika, karena ini memang beda-beda, membikin seperti itu.
Satu-satu. Satu-satu, jangan semuanya. Ya, satu-satu nanti diurus semuanya.
Wartawan:
Target nilai investasi untuk beberapa tahun ke depan untuk kawasan Danau Toba, Pak?
Presiden RI:
Perkiraan berapa? Investasi APBN 3,5 triliun, yang non-APBN bisa 3 kali lipat di situ.
Satu-satu dulu, ini Toba dulu. Jadi, apa itu, jadi urusan yang berkaitan dengan Danau Toba ini satu-satu. Tidak mungkin semuanya langsung jadi dalam satu waktu, enggak mungkin. Ini investasi dari APBN, itu memberikan trigger agar investasi datang.
Kita harapkan investasi yang datang tidak hanya 2 kali dari investasi yang dikeluarkan dari APBN, tetapi bisa 3, 4, 5 kali dari yang sudah dikeluarkan dari APBN dan itu semuanya akan kita dorong sehingga betul-betul ada perubahan total, selain juga perbaikan lingkungan itu tadi yang ditanyakan tadi, akan dikerjakan, tapi satu-satu.
Wartawan:
Dari 8 kabupaten/kota ada prioritas daerah enggak Pak. Ini kan nampaknya masih ada Samosir, TobaSa yang cukup dibangun. Untuk daerah lain bagaimana Pak?
Presiden RI:
Ini titiknya hampir menyangkut semuanya, termasuk anggarannya menyangkut semuanya, coba dilihat. Semuanya.
Wartawan:
Antara APBN dan APBD bagaimana Pak, pembangunannya?
Presiden RI:
Ini yang banyak APBN sama investasi.
Wartawan:
Terkait Baiq Nuril?
Presiden RI:
Sudah. Tadi pagi sudah saya tanda tangani Keppres amnesti untuk Ibu Baiq Nuril. Sudah.