Penyerahan Bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) Tahun 2024

Senin, 22 Januari 2024
Lapangan Tenis Moncer Serius, Gor Samapta, Kota Magelang, Provinsi Jawa Tengah

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat siang,
Salam sejahtera bagi kita semua.

Yang saya hormati para Menteri, (Pj.) Gubernur Jawa Tengah, Wali Kota Magelang, Bapak-Ibu Guru Pendamping dan Kepala Sekolah.

Anak-anakku semuanya, selamat siang. Anak-anakku semuanya, selamat siang.

Sudah makan siang? Sudah atau belum? Benar, tadi ada yang mengantuk, ada yang mengantuk. Belum makan siang?

Bapak-Ibu, Hadirin, Undangan yang berbahagia.

Anak-anakku sudah tahu semuanya ya bantuan untuk Program Indonesia Pintar ini. Yang SD diberikan Rp450.000 per tahun. Sudah tahu? Ini nanti dimasukkan di tabungan ini ya.

Kemudian yang SMP Rp750.000. Sudah tahu? Sudah? Benar?

Yang SMA/SMK Rp1.800.000. Betul? Sudah tahu?.

Kebanyakan enggak? Cukup enggak?

Rp1,8 (juta) untuk Magelang, siapa yang bilang tidak cukup, maju ke depan, saya beri sepeda. (Presiden bergurau)

Rp1,8 juta cukup? Ya, saya kira cukup, dan patut kita syukuri bersama.

Dan uang ini digunakan untuk kebutuhan-kebutuhan sekolah. Untuk beli buku, boleh? Untuk beli alat-alat tulis, boleh? Untuk beli seragam, boleh? Untuk beli sepatu, bisa? Untuk beli pulsa handphone? Tidak boleh. Untuk beli handphone, enggak boleh. Untuk beli pulsa handphone, tidak boleh. Setuju?

Jadi, yang sudah diberikan Program Indonesia Pintar ini, Kartu Indonesia Pintar ini 18 juta siswa dari Aceh sampai ke Papua. Untuk tahun ini, naik—tadi 18 juta itu tahun 2023—tahun 2024 naik menjadi 18,6 juta siswa.

Anak-anakku semuanya ya harus semuanya semangat belajar. Sanggup?

Kalau belajar jam berapa kalau malam? Kalau sore, belajar enggak?

Anak-anak semuanya harus belajar karena sekarang untuk biaya kebutuhan sekolah sudah di tutup dari Program Indonesia Pintar ini, termasuk nanti yang SMA/SMK kalau ingin melanjutkan ke perguruan tinggi ada juga bisa mengajukan nanti ke KIP Kuliah atau ke LPDP. Sudah 960.000 yang memanfaatkan Kartu Indonesia Pintar untuk yang kuliah.

Anak-anak ada yang ingin kuliah? SMA/SMK angkat tangan. Banyak. Bisa mengajukan ke KIP Kuliah. Mau? Kok enggak semangat. Mau? Ya.

Jadi, ini buku tabungannya nanti ada yang BRI (Bank Rakyat Indonesia) dan juga ada yang BNI 46. Anak-anak lihat, kemudian mengambilnya di sana.

Dan mengambil juga tidak perlu diambil semuanya. Ambil yang untuk buku misalnya Rp100.000, ya Rp100.000 dulu. Untuk beli sepatu, misalnya Rp150.000, ya Rp150.000 dulu. Diatur agar betul-betul seluruh kebutuhan sekolah itu bisa tercukupi semuanya.

Anak-anak ada yang hafal Pancasila? Anak-anak ada yang hafal Pancasila? Saya tunjuk nanti yang bisa, yang bisa akan saya beri sepeda. Coba angkat tangan yang, sebentar. Iya boleh ini yang semangat. Iya sini, maju.

Presiden RI:
Dikenalkan dulu namanya, dari SD mana?

Siswa-1:
Perkenalkan nama saya Rajindra.

Presiden RI:
Rajindra?

Siswa-1:
Iya.

Presiden RI:
Rajindra dari SD mana? Kelas berapa?

Siswa-1:
Dari KM 1. SD Kemirirejo 1.

Presiden RI:
KM 1? Dari SD KM 1?

Siswa-1:
Kemirirejo 1.

Presiden RI:
Kemirirejo 1?

Siswa-1:
Iya.

Presiden RI:
Dari SD Kemirirejo 1. Kelas?

Siswa-1:
(Kelas) 3.

Presiden RI:
Iya kelas 3. Rajendra, ini kurus kayak saya waktu kecil. Iya benar ini, dulunya saya kecilnya seperti Rajendra ini. Sekarang langsung, Pancasila. Satu.

Siswa-1:
Pancasila. Satu.

Presiden RI:
Sebentar. Yang keras, tegak. Pancasila. Satu.

Siswa-1:
Pancasila.

Satu: Ketuhanan Yang Maha Esa;
Dua: Kemanusian Yang Adil Dan Beradab;
Tiga: Persatuan Indonesia;
Empat: Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan;
Lima: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Presiden RI:
Anak-anak ya, kalau pas duduk itu gampang hafal semua, tetapi begitu naik panggung dekat saya hilang semuanya, blank.

Ya sepedanya di ambil. Oke, sudah.

Sekarang untuk yang SMP, SMA, SMK. Angkat tangan. Angkat tangan yang hafal Pancasila. SMP, SMA, SMK. Iya boleh yang pakai tas. Kelihatannya semangat banget.

Iya dikenalkan. Nama?

Siswa-2:
Nama saya Ridho Musa Fatimah.

Presiden RI:
Rida?

Siswa-2:
Ridho.

Presiden RI:
Ridho. Ridho kelas berapa?

Siswa-2:
Kelas 8.

Presiden RI:
Kelas 8. Sudah dapat Kartu Indonesia Pintar baru tahun ini atau sebelumnya sudah dapat? KIP-nya?

Siswa-2:
Tahun kemarin, Pak.

Presiden RI:
Tahun kemarin sudah dapat?

Siswa-2:
Iya.

Presiden RI:
Iya. Ngambil-nya di Bank apa, Ridho?

Siswa-2:
BRI.

Presiden RI:
BRI, iya. Iya sekarang langsung, Pancasila, Satu. Yang tegas.

Siswa-2:
Pancasila.

Satu: Ketuhanan Yang Maha Esa;
Dua: Kemanusian Yang Adil Dan Beradab;
Tiga: Persatuan Indonesia;
Empat: Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan;
Lima: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Presiden RI:
Kenapa kamu kok gini-gini? Ada apa?

Siswa-2:
Enggak apa-apa, Pak.

Presiden RI:
Iya sepedanya di ambil, sudah.

Siswa-2:
Terima kasih, Pak.

Presiden RI:
Iya.

Yang SMA, SMK coba. Maju ke depan. Sebentar, sebentar, belum di tunjuk sudah maju. Angkat tangan dulu. Iya yang putri, yang belakang. Sepedanya habis, sepedanya sudah habis. Sepedanya sudah habis tetapi nanti saya kirim besok pagi, Insyaallah sudah sampai ke rumah. Saya kirim langsung ke rumah sepedanya ya. Mau ya?

Iya, dikenalkan nama?

Siswa-3:
Perkenalkan nama saya Nesya Cantika Putri.

Presiden RI:
Siapa?

Siswa-3:
Nesya.

Presiden RI:
Nesya, Nesya. Kelas?

Siswa-3:
Kelas 12.

Presiden RI:
Kelas 12, Nesya. Nesya, ini sudah terima Kartu Indonesia Pintar berapa tahun? Baru tahun ini atau tahun kemarin sudah dapat?

Siswa-3:
Sudah. Sudah dapat tahun kemarin.

Presiden RI:
Tahun sebelumnya sudah dapat?

Siswa-3:
Sudah.

Presiden RI:
Sudah?

Siswa-3:
Iya.

Presiden RI:
Berarti sudah dua tahun dapat? Atau berapat tahun dapat?

Siswa-3:
Sudah dari SD.

Presiden RI:
Sudah dari SD?

Siswa-3:
Iya.

Presiden RI:
Oh, berarti SD dapat, SMP dapat, SMA dapat. SMA/SMK?

Siswa-3:
SMK.

Presiden RI:
SMK. SD dapat, SMP dapat, SMK dapat. Iya. Apa kalau menurut Nesya anunya apanya, manfaatnya ini (KIP)?

Siswa-3:
Menurut saya, untuk manfaat dari Kartu Indonesia Pintar ini bisa membantu anak-anak yang kurang mampu untuk memenuhi sekolahnya. Sehingga, tidak memutus sekolah para anak-anaknya dan bisa melanjutkan sampai jenjang yang lebih tinggi lagi.

Presiden RI:
Nanti mau kuliah?

Siswa-3:
Iya, Insyaallah mau kuliah Pak.

Presiden RI:
Mau kuliah, ya. Tetapi belajar. Yang pengin kuliah angkat tangan. Yang SD juga enggak apa-apa pengin kuliah angkat tangan. Berarti semua pengin kuliah ya sampai Perguruan Tinggi. Tetapi anak-anak harus belajar semuanya karena persaingannya sangat berat.

Ya Nesya kalau boleh tahu Bapak-Ibu kerja dimana?

Siswa-3:
Kalau Bapak-Ibu jualan ayam keliling.

Presiden RI:
Jualan ayam keliling.

Siswa-3:
Kalau Ibu enggak bekerja.

Presiden RI:
Di rumah?

Siswa-3:
Iya.

Presiden RI:
Iya, oke, baik. Pancasila. Langsung.

Siswa-3:
Pancasila.

Satu: Ketuhanan Yang Maha Esa;
Dua: Kemanusian Yang Adil Dan Beradab;
Tiga: Persatuan Indonesia;
Empat: Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan;
Lima: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Presiden RI:
Iya, sudah. Nanti di beri alamatnya ya. Besok sepedanya, besok sore maksimal sepedanya sudah di terima.

Anakku-anakku semuanya,
Saya rasa itu yang ingin saya sampaikan dalam kesempatan yang baik ini.

Dan sekali lagi Anak-anak belajar semuanya ya, belajar semuanya, Anak-anak. Siap?

Jangan lupa olahraga biar badannya sehat, dan juga selalu berdoa ya.

Saya tutup.

Terima kasih.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.