Penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun 2021

Rabu, 25 November 2020
Istana Negara, Jakarta

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Selamat pagi,
Salam sejahtera bagi kita semuanya,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam Kebajikan.

Yang saya hormati, Bapak Wakil Presiden Republik Indonesia;
Yang saya hormati, para Ketua dan Pimpinan Lembaga-lembaga Negara;
Yang saya hormati, para Menteri Kabinet Indonesia Maju;
Yang saya hormati, para Gubernur serta para Pimpinan pemerintah daerah yang hadir;
Bapak/Ibu tamu undangan yang berbahagia.

Kita tahu semuanya dan kita sudah merasakan bahwa tahun 2020 adalah tahun yang sangat sulit, tahun yang tidak mudah untuk kita lalui. Dan di tahun 2021, kita juga masih menghadapi ketidakpastian karena ekonomi global juga penuh dengan ketidakpastian. Kecepatan, ketepatan, akurasi harus tetap menjadi karakter dalam kebijakan-kebijakan kita, baik di bidang kesehatan maupun di bidang ekonomi. Ini harus juga segera pulih kembali.

Bapak/Ibu hadirin yang saya hormati,
APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) tahun 2021 akan fokus kepada empat hal. Yang pertama, penanganan kesehatan. Ini masih dalam hal penanganan Covid-19, utamanya nanti akan fokus kepada vaksinasi. Oleh sebab itu, anggaran yang berkaitan dengan penguatan sarana dan prasarana kesehatan, laboratorium, penelitian dan pengembangan sangat diperlukan. Yang kedua, yang berkaitan dengan perlindungan sosial, terutama bagi kelompok yang kurang mampu dan rentan. Yang ketiga, yang berkaitan dengan program pemulihan ekonomi, ini terutama dukungan terhadap UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) dan dunia usaha, ini penting sekali. Dan yang keempat, untuk membangun fondasi yang lebih kuat, kita akan melakukan reformasi struktural, baik di bidang kesehatan, pendidikan, perlindungan sosial, dan lain-lainnya.

Dan dalam APBN tahun 2021, pemerintah mengalokasikan belanja negara sebesar Rp2.750 triliun, ini tumbuh 0,4 persen dibandingkan alokasi belanja di APBN (tahun) 2020. Alokasi ini terdiri dari belanja untuk kementerian dan lembaga sebesar Rp1.032 triliun, untuk belanja kementerian dan lembaga. Saya ulangi, Rp1.032 triliun untuk belanja kementerian dan lembaga. Kemudian untuk transfer daerah dan Dana Desa sebesar Rp795,5 triliun. Tentu saja alokasi belanja tersebut akan kita manfaatkan untuk mendukung pemulihan ekonomi dan prioritas pembangunan di berbagai bidang. Kesehatan misalnya, sebesar Rp169,7 triliun, pendidikan Rp550 triliun, infrastruktur Rp417,4 triliun, perlindungan sosial Rp408,8 triliun, ketahanan pangan Rp99 triliun, pembangunan bidang teknologi dan informasi Rp26 triliun, dan seterusnya.

Di saat perekonomian kita masih lesu maka belanja pemerintah, tadi sudah disampaikan oleh Menteri Keuangan, bahwa belanja pemerintah menjadi penggerak utama roda ekonomi kita. Oleh karena itu, APBN (tahun) 2021 harus segera dimanfaatkan, harus segera dibelanjakan untuk menggerakkan ekonomi kita. Oleh sebab itu, saya minta kepada seluruh menteri, pimpinan kementerian dan lembaga, kepala daerah, terutama yang memiliki anggaran-anggaran besar, seperti tadi sudah saya sampaikan: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pertanian, dan yang lainnya yang memiliki anggaran yang besar, daerah juga sama, lakukan lelang sedini mungkin di bulan Desember ini agar bisa menggerakkan ekonomi di Kuartal I (tahun) 2021, artinya di bulan Januari itu, sudah ada pergerakan karena lelangnya sudah dilakukan setelah DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggara) ini nanti diserahkan.

Kemudian juga yang berkaitan dengan bantuan sosial, ini Pak Menteri Sosial. Di awal Januari (tahun) 2021 juga harus segera diberikan kepada penerima manfaat, kepada masyarakat agar belanja masyarakat meningkat, agar konsumsi masyarakat meningkat, sehingga juga menggerakkan ekonomi di lapisan bawah. Kita harus bekerja lebih cepat karena kita…sudah sering saya sampaikan, kita dalam kondisi krisis, semangatnya, auranya harus berbeda, tidak pada kondisi normal. Semuanya harus…sudah sering saya sampaikan, semuanya harus pindah channel ke extraordinary agar program stimulus ini betul-betul bisa berdampak dan memberikan daya ungkit pada pertumbuhan ekonomi.

Dan, dalam kesempatan ini, saya minta kepada seluruh menteri, kepala lembaga dan kepala daerah untuk melakukan reformasi anggaran agar bisa menggerakkan ekonomi, baik nasional maupun di daerah. Manfaatkan APBN dan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) dengan cermat, efektif, tepat sasaran. Seluruh rupiah yang ada di APBN maupun APBD harus betul-betul dibelanjakan untuk kepentingan rakyat. Dan dalam menghadapi banyak ketidakpastian sekarang ini, fleksibilitas dalam penggunaan anggaran juga sangat penting, fleksibilitas dalam penggunaan anggaran sangat penting. Tugas utama kita adalah memecahkan masalah yang ada di bawah, memecahkan masalah rakyat, memecahkan masalah masyarakat, membantu rakyat. Dan tentu saja, sekali lagi, kehati-hatian, transparansi, akuntabilitas, itu menjadi bagian integral dari pelaksanaan APBN maupun APBD.

Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Saya tegaskan kembali bahwa pandemi belum berakhir tetapi kita akan melangkah, segera melangkah untuk recovery, untuk pemulihan, melalui vaksinasi yang insyaallah nanti kita harapkan vaksinnya sudah datang di akhir bulan November ini atau awal (bulan) Desember 2020 tetapi itu juga tidak langsung bisa disuntikkan, dilakukan vaksinasi, tidak. Masih menunggu langkah-langkah kaidah-kaidah saintifik, data-data sains yang diperlukan untuk mendapatkan yang namanya emergency use of authorization dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Jadi meskipun sudah datang, kita masih menunggu tahapan-tahapan di BPOM dan kita harapkan, insyaallah juga kalau enggak di akhir (tahun) 2020 atau di awal…di bulan Januari nantinya, di awal (tahun) 2021, vaksinasi bisa kita lakukan.

Kita telah melakukan simulasi-simulasi di beberapa tempat tapi ini juga tidak mudah karena mendistribusikan ke 34 provinsi, ke 514 kabupaten dan kota, memerlukan sarana dan prasarana yang tidak sedikit. Cold chains, cold/pendinginnya, karena vaksin ini memerlukan kedinginan tertentu sehingga perjalanan ke 514 kabupaten/kota, 34 provinsi, memerlukan kehati-hatian. Dan kita harapkan, setelah vaksinasi dilakukan, pemulihan kesehatan dan rasa aman masyarakat akan…kita harapkan akan memicu kegiatan ekonomi masyarakat juga bisa bergerak dan kita harapan juga bisa menciptakan lapangan kerja yang sebanyak-banyaknya.

Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini dan dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, hari ini, saya serahkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun 2021. Mohon bisa diterima semuanya. DIPA-nya ada di meja samping Bapak/Ibu sekalian.

Terima kasih. Saya tutup.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.