Peresmian Pembukaan Indonesian Furniture Industry and Handicraft Association (IFFINA) Tahun 2023
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat pagi,
Salam sejahtera bagi kita semuanya,
Syalom,
Om swastyastu,
Namo buddhaya,
Salam kebajikan.
Yang saya hormati, yang Mulia para Duta Besar negara-negara sahabat;
Yang saya hormati, para Menteri Kabinet Indonesia Maju, hadir bersama saya Pak Mendag, Menteri UMKM, juga Pak Menteri Investasi;
Yang saya hormati, Gubernur Provinsi Banten dan Ketua Kadin (Kamar Dagang Indonesia) yang hadir;
Yang saya hormati, Ketua Asmindo (Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia) Pak Dedi beserta seluruh jajaran Komda Asmindo;
Bapak-Ibu hadirin undangan yang berbahagia.
Saya itu kalau di undang untuk acara-acara yang berkaitan dengan furniture itu paling semangat. Biasanya saya tidur di Bogor, di Istana Bogor, tetapi tadi malam saya tidur di Istana Jakarta supaya lebih dekat dengan acara di sini. Ibu Jokowi di Bogor, saya di Jakarta demi Asmindo. Karena terasa, terasa apa ya, terasa pulang kampung gitu lho kalau sudah masuk ke acara-acara Asmindo.
Dan, kita patut bersyukur Indonesia memiliki keunggulan, baik dari sisi bahan baku, dari sisi sumber daya manusia dan juga kekayaan seni budaya kita. Inilah modalitas utama kita di bidang industri mebel sehingga saya yakin jika di garap secara serius industri ini akan menjadi keunggulan kita. Tetapi, tadi disampaikan oleh Pak Ketua Umum, Pak Dedi, potensi pasar ada USD766 bilion. Indonesia baru masuk USD2,8 bilion di tahun kemarin, artinya masih sangat kecil sekali.
Dan, kita untuk Indonesia ini ranking 17, di bawah Vietnam yang ranking ke-2, di bawah Malaysia yang di ranking 12, padahal kita sumber daya bahan baku. SDM kita sebetulnya sangat siap.
Saya ingat di tahun, tahun 90-an kalau kita pameran di luar (negeri) entah di Jerman, di Italia, maupun di Prancis, kita itu kelihatan merajai gitu, nah sekarang kok nomor 17. Ada sesuatu yang memang harus kita benarkan. Menurut saya, karena kita tidak mau berpartner, menurut saya. Negara lain saling berpartner sehingga tadi yang disampaikan sama Pak Dedi betul. Harus terbuka, mau berpartner dengan industri perusahaan-perusahaan mebel dari luar (negeri), entah dari Eropa, entah dari Amerika, entah dari Cina. Kita harus terbuka, jangan dimiliki sendirilah perusahaan itu, terbuka dan mau berpartner.
Dan, juga yang kedua pemerintah terus mendorong agar pasar di dalam negeri ini tidak dikuasai oleh produk-produk mebel dari luar. Karena kalau kita gabung belanja APBN, APBD maupun BUMN, belanja kita di 2023 itu sudah mencapai belanja Rp1.236 triliun, belanja tetapi bukan hanya mebel. Dan, mebel tadi disampaikan Pak Dedi kurang lebih (USD) 1,1 (miliar) berarti Rp17 triliun, gede banget, dan banyak di isi oleh furniture impor.
Oleh sebab itu, segera masukkan semua produksi mebel kita ke e-katalog agar memudahkan. Artinya, memang bolanya ada di Bapak-Ibu semuanya, mau membuka diri untuk berpartner dan mau mengambil pasar di dalam negeri 100 persen mestinya di ambil oleh Asmindo, mestinya.
Saya rasa itu yang ingin saya sampaikan dan dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim IFFINA Indonesia Meubel and Design Expo 2023 saya nyatakan di buka.
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.