Peresmian Pembukaan Infrastructure Forum dan Edutainment Expo (Sewindu Proyek Strategi Nasional/PSN) Tahun 2023
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum warhamatullahi wabarakatuh,
Selamat sore,
Salam sejahtera bagi kita semuanya,
Om swastyastu,
Namo Buddhaya,
Salam kebajikan.
Yang saya hormati, Ketua dan Pimpinan Lembaga-lembaga Negara;
Yang saya hormati, Menko Perekonomian selaku Ketua KPPIP beserta para Menteri, para Gubernur, Bupati, dan Wali Kota, Ketua Kadin beserta para Pelaku Usaha dan Mitra Pembangunan, para Rektor Perguruan Tinggi yang hadir, Panglima TNI, Kapolri;
Bapak-Ibu, Tamu Undangan yang berbahagia.
Tadi saya melihat waktu Bapak Ketua Kadin naik ke panggung, fotonya bagus. keluar lagi yang kedua, saat Pak Menteri BPN berada di podium juga sama, fotonya ganteng karena berkumis. Kemudian Pak Menko Perekonomian/Ketua KPPIP naik ke panggung, background-nya langsung ganti kuning.
Saya awal-awal belum nangkap, “Ini kok kuning terus background-nya?” Saya baru (nangkep), “Oh ini sudah tahun politik.” (Background-nya kuning terus) untuk menunjukkan bahwa beliau itu Ketua Golkar.
Kalau saya, blak-blakan sudah. Maunya biar Bapak-Ibu tahu bahwa Pak Airlangga itu Ketua Golkar.
Pertama-tama, saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) dan seluruh yang terkait, yang telah bekerja keras mengawal dan menyelesaikan persoalan-persoalan pembangunan infrastruktur, utamanya yang PSN Prioritas. Hati-hati, bukan sesuatu yang gampang di lapangan. Kita tahunya telah selesai jalan tol, telah selesai bendungan, telah selesai airport, telah selesai pelabuhan, telah selesai pembangkit listrik, tetapi tidak tahu bahwa persoalan di lapangan itu begitu sangat rumitnya, utamanya urusan pembebasan lahan.
Proyek pembangunan sebanyak tadi yang ditayangkan persoalan paling utamanya sekali lagi adalah pembebasan lahan. Tetapi, karena Menteri BPN-nya mantan Panglima TNI, nah itu memudahkan, memudahkan. Ke bawah, Pak Hadi ini kalau sudah ke bawah, ada persoalan lahan ke bawah, senyum gitu aja ya rampung semua, padahal senyum lho, belum diam. Kalau diam, langsung urusan pembebasan lahan rampung.
Tetapi memang saya harus memberi acungan jempol kepada BPN. Kita memiliki 126 juta bidang yang harus disertifikatkan. Saya ingat, (pada) 2015 itu baru 46 juta bidang yang sudah bersertifikat. Artinya masih 80 juta bidang yang harus disertifikatkan.
Padahal saya cek, “Setiap tahun berapa sih sertifikat yang keluar?” “500 ribu (sertifikat), 500 ribu.” Artinya apa? Rakyat harus menunggu 160 tahun untuk pegang yang namanya sertifikat. Benar? 80 juta, setahun hanya 500 ribu, artinya nunggunya 160 tahun baru akan selesai.
Saya kira harus tepuk tangan kepada Pak Hadi karena tadi disampaikan, dari 126 juta sudah 106 juta yang telah selesai, diselesaikan. Moga-moga tahun 2024 126 juta sudah rampung semuanya. Kalau “terpeleset”, ya masuk ke Presiden berikutlah. Setahun harusnya rampung sehingga ini juga mempercepat penyelesaian proyek-proyek yang ada karena legalnya, sertifikatnya ada semuanya.
Ya, karena memang kerja itu harus detail. Enggak mungkin proyek sebanyak yang tadi disampaikan di layar tadi—sebagian kecil, itu baru sebagian kecil—kalau kerja itu enggak detail, enggak akan bisa menyelesaikan. Meskipun anggarannya ada, duitnya ada, enggak akan selesai kalau kerja enggak detail. Kalau kerja enggak turun ke lapangan, kalau kerja enggak cepat, enggak akan (selesai).
Saya selalu sampaikan, “Ada masalah, segera carikan solusinya. Ada kesalahpahaman, segera dijelaskan kepada rakyat.” Ini masalah komunikasi yang kadang-kadang tidak sambung. Ada yang berhenti, mandek-mandek, saya lihat banyak masalah mandek karena sebelumnya masalah kecil-kecil, tetapi memang butuh power, karena itu saya datang. Sehingga, dalam delapan tahun terakhir Proyek Strategis Nasional yang besar-besar telah diselesaikan 161 PSN dan menyerap tenaga kerja 11 juta orang.
Dan yang paling penting, ini mendongkrak daya saing kita. Competitiveness kita menjadi naik. Dan, berdasarkan International Institute for Management Development (IMD), daya saing kita di tahun 2022, sebelumnya ranking 44, tahun kemarin kita sudah masuk ke ranking 34. Kenaikan sepuluh itu kenaikan tertinggi di dunia, dan salah satunya karena urusan infrastruktur yang bisa banyak kita selesaikan.
Sehingga, saya minta untuk PSN yang belum selesai, ini paling lambat Semester 1 tahun 2024 ini harus sudah selesai. Tolong dilihat lagi, di cek lagi, betul-betul awasi pembangunannya. Jangan sampai ada yang mandek, apalagi mangkrak. Lihat betul. Sekali lagi, jangan sampai ada yang mangkrak. Cek betul, teliti betul. Akar masalahnya apa kalau ada masalah. Beri tenggat waktu. Targetnya juga harus jelas kapan.
Jika ada persoalan, jika ada permasalahan, baik itu soal lahan, baik itu soal pembiayaan/anggaran, baik itu urusan perizinan, tolong segera dikomunikasikan, segera cari solusi-solusi inovatifnya. Dan, ini selalu saya ingatkan, jangan justru malah menggunakan pendekatan-pendekatan yang represif kepada masyarakat. Masyarakat, kalau ada ganti rugi, senang gitu lho yang saya inginkan. Senang, bukan ganti rugi, tetapi ganti untung karena memang harga yang diberikan adalah harga yang terbaik.
Berulang kali saya tekankan, PSN ini tujuannya adalah memberi manfaat untuk rakyat, bukan justru sebaliknya, menderitakan masyarakat. Saya sudah sampaikan urusan yang di Rempang. Tadi malam, tengah malam, saya telepon Kapolri. Ini hanya salah komunikasi saja, di bawah itu salah mengomunikasikan saja. Mau diberi ganti rugi, diberi lahan, diberi rumah, tapi mungkin lokasinya belum tepat. Nah, itu yang harusnya diselesaikan. Masa urusan kayak gitu sampai Presiden?!
Dan, jika ada yang tidak mampu diselesaikan, segera disampaikan, segera dilaporkan ke dirjen terkait, ke Menteri terkait. Jangan, kalau ditanya, (menjawabnya), “Siap, Pak.” “Bagaimana?” “Beres, Pak.” “Beres, beres.” “Aman, Pak.” “Aman, aman.” Nanti begitu terakhir, “Mohon maaf, Pak, belum selesai, Pak.” “Nah!” “Tidak bisa selesai, Pak.” “Nah!”
Biasanya kita itu kalau sudah ada masalah, dengan Menteri-menteri, dengan Kapolri, dengan Panglima TNI rapatkan sudah, ketemu, selesai masalah, ketemu solusinya setiap masalah.
Dan, saya optimistis PSN-PSN yang ada bisa diselesaikan karena Bapak-Ibu semuanya juga sudah terlatih di bawah, mengatasi masalah-masalah yang ada. Ini tinggal meneruskan saja dari proyek yang belum selesai.
Dan dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, Infrastructure Forum dan Edutainment Expo sore hari ini saya nyatakan dibuka.
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.