Peresmian Pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN
Sri Baginda;
Yang Mulia, para Pemimpin ASEAN, para Pemimpin Negara-negara Mitra;
Yang saya hormati, Ketua dan Pimpinan Lembaga Tinggi Negara;
Hadirin, Ibu-Bapak yang saya hormati.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Selamat pagi.
Selamat datang di Jakarta pada acara KTT Ke-43 ASEAN. Saya dan seluruh rakyat Indonesia sangat senang menyambut kehadiran Keluarga Besar ASEAN.
Saya yakin tidak hanya Indonesia, tapi seluruh negara anggota ASEAN memiliki rasa kebanggaan yang sama, memiliki rasa kecintaan yang sama terhadap keluarga yang kita beri nama ASEAN.
Memang, akhir-akhir ini saya sering mendengar pertanyaan publik terkait ASEAN, yaitu “Apakah ASEAN akan terpecah dan tidak bisa bersatu? Apakah kapal ASEAN mampu terus melaju?”
Yang Mulia,
Pada momentum yang baik ini, sebagai anggota keluarga dan sebagai Ketua ASEAN, saya ingin menegaskan bahwa kesatuan ASEAN sampai dengan saat ini masih terpelihara dengan baik. Kesatuan jangan diartikan tidak ada perbedaan pendapat.
Sebagai negara yang memiliki beragam suku, budaya, bahasa, dan agama, bagi Indonesia, kesatuan itu adalah sebuah harmoni dalam perbedaan, termasuk di dalamnya perbedaan pendapat. Perbedaan pendapat justru menyuburkan demokrasi, justru menunjukkan bahwa kita sebagai keluarga memiliki kedudukan yang setara.
Kesetaraan ini yang saya lihat sudah menjadi barang langka di dunia. Banyak ketidakadilan dan konflik terjadi akibat tidak adanya kesetaraan. Tapi di ASEAN berbeda. Kesetaraan justru menjadi value utama yang kita hormati dan kita junjung bersama dalam bingkai persatuan dan kebersamaan sehingga kapal besar ASEAN dapat terus melaju.
Kita sadar dunia memang sedang tidak baik-baik saja. Tantangan masa depan semakin berat dan mengakibatkan perebutan pengaruh oleh kekuatan besar. Tapi ASEAN sudah sepakat untuk tidak menjadi proksi bagi kekuatan mana pun, untuk bekerja sama dengan siapa pun bagi perdamaian dan kemakmuran.
Jangan jadikan kapal kami, ASEAN, sebagai arena rivalitas yang saling menghancurkan, tapi jadikanlah kapal ASEAN ini sebagai ladang untuk menumbuhkan kerja sama, untuk menciptakan kemakmuran, menciptakan stabilitas, menciptakan perdamaian yang tidak hanya bagi kawasan, tapi juga bagi dunia.
Yang Mulia,
Samudera dunia terlalu luas untuk dilayari seorang diri. Dalam perjalanan kita, akan ada kapal-kapal lainnya, kapal-kapal mitra ASEAN. Mari kita bersama mewujudkan kerja sama yang setara dan saling menguntungkan untuk berlayar bersama menuju Epicentrum of Growth.
Dan dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, KTT Ke-43 ASEAN dan KTT lainnya dengan ini resmi saya nyatakan dibuka.
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.