Peresmian Pembukaan Kongres XXV Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tahun 2023
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Selamat siang,
Salam sejahtera bagi kita semua,
Syalom,
Om swastyastu,
Namo buddhaya,
Salam kebajikan.
Yang saya hormati, para Menteri Kabinet Indonesia Maju;
Yang saya hormati, Ketua Dewan Pers, Ibu Ninik Rahayu, para Tokoh dan Sesepuh Pers, Ketua PWI Pusat, Bapak Atal S. Depari, beserta seluruh Ketua PWI Provinsi, Kota, dan Kabupaten se-Indonesia;
Yang saya hormati, Pimpinan Forum Pemimpin Redaksi, Pimpinan dan Direktur Perusahaan Media, seluruh Anggota PWI dan Peserta Kongres;
Hadirin dan Undangan yang berbahagia.
Tadi disampaikan Pak Atal mengenai tahun depan di Solo, HPN-nya. Saya menawarkan di IKN. Silakan dipilih. Hotelnya juga sudah jadi yang di sana nanti, insya Allah sudah jadi. Tapi nanti jangan Bapak Ketua PWI Solo menyampaikan, “Ditarik ke IKN.” Wali kotanya marah dengan saya nanti.
Yang kedua, saya tawarkan, ini kongresnya kan di Bandung, sore ini naik kereta cepat. (Peserta) yang dari daerah kan pasti pengen.
Dari Stasiun Halim sampai Stasiun Padalarang, saya coba minggu yang lalu, 29 menit, ditambah feeder kira-kira 13 menit. menjadi kurang lebih ya 45 menit. (Itu) kalau mau. Kalau enggak mau, ya enggak usah. Kalau enggak mau, juga enggak apa-apa.
Bapak-Ibu sekalian yang saya hormati,
Pertama-tama, saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada keluarga besar wartawan dan insan pers Indonesia, yang selama ini kritis dan cermat dalam memberi masukan dan kritik kepada pemerintah meskipun kadang-kadang kritikan-kritikan ini kan macam-macam. (Kritikan-kritikan) ada yang halus. Ada yang samar-samar yang ini perlu didalami kadang-kadang, “Ini maksudnya apa ya? Ini larinya ke mana?” Kan kita harus tahu.
Ada juga yang to the point, keras, pedas, ada. Banyak yang seperti ini juga. Ada juga yang offside. Tidak jelas tujuannya, ada juga. Saya ngomong apa adanya ya.
Ya, tidak apa-apa, menurut saya semua tidak apa-apa, semua tetap menjadi “jamu sehat” dan energi tambahan bagi pemerintah apalagi ini makin dekat dengan tahun politik. Nah, pasti makin banyak yang tadi saya sampaikan akan keluar.
Tapi justru di sinilah peran besar PWI sebagai organisasi wartawan tertua dan terbesar untuk menjaga profesionalisme pers, untuk mengawal rakyat agar mendapatkan pemberitaan yang benar, pemberitaan yang otentik, yang berkualitas, dan berimbang tanpa ada tarik-menarik untuk kepentingan apa pun.
Memang sekarang ini mestinya berita yang baik itu bukan berita yang asal viral, bukan yang asal sensasional karena itu justru memicu bertebarannya hoaks yang sampai saat ini masih ada. Saya mendapatkan laporan dari Menkominfo, kira-kira masih 11 ribu yang bertebaran di dunia digital.
Kode Etik Jurnalistik harus terus kita pegang teguh karena justru inilah nilai plus dari media dan pers, justru inilah kelebihan media dan pers dibandingkan dengan citizen journalism.
Sekali lagi, jangan terpancing bersaing karena viral atau bersaing karena hoaks, dan jangan terpancing karena “yang penting viral, heboh, dibaca.” Saya kira hal-hal seperti itu yang harus kita hindari.
Memang saya tahu dunia jurnalistik, khususnya industri media, sekarang ini tidak sedang baik-baik saja. Saya selalu mendengar bisikan-bisikan itu. Semakin banyak tantangannya, terutama terkait dengan kemajuan dunia digital. Dan ini tidak hanya kita rasakan sendiri di Indonesia, tapi semua negara merasakan hal yang sama, dunia persnya semakin banyak tantangan karena memang dunia digital ini tidak bisa kita hentikan, tidak bisa juga kita suruh stop.
Kayak AI sekarang ini, kemarin waktu terakhir G20 di India, urusan AI ini enam negara berbicara secara khusus mengenai AI ini, negara besar lagi, negara-negara besar. Dan saya menangkap ada ketakutan yang sangat, amat sangat mengenai artificial intelligence.
Dan regulasinya selalu terlambat, peraturannya selalu terlambat sehingga selalu didahului oleh hal-hal yang baru. Kita belajar yang satu belum selesai, sudah muncul generative artificial intelligence. Barang apa lagi? Yang satu belum selesai kita pelajari, (muncul barang baru/generative artificial intelligence).
AI sekarang ini—saya kira Bapak-Ibu semua tahu—naskah, script, narasi bisa pakai AI. Bahkan membawakan berita juga bisa pakai AI, bisa. Oleh sebab itu, payung besar regulasi tentang transformasi digital memang harus dibuat dengan lebih holistik. Industri kreatif harus dipayungi, UMKM kita harus dipayungi dari terjangan dunia digital ini.
Ini yang sedang dikerjakan oleh pemerintah. Tadi baru saja kita rapat terbatas, memutuskan mengenai social media yang digunakan untuk e-commerce. Besok mungkin keluar (peraturannya) karena memang dampaknya sangat dahsyat sekali. Kita terlambat hanya berapa bulan saja, efeknya ke mana-mana.
Sekali lagi, payung besar regulasi tentang transformasi digital ini memang harus dibuat dengan lebih holistik. Dan ini sedang dikerjakan pemerintah agar perkembangan teknologi bisa (seperti) yang kita harapkan, yang diharapkan oleh masyarakat.
Mestinya perkembangan teknologi itu bisa menciptakan potensi ekonomi baru, bukan membunuh ekonomi yang sudah ada, bukan menggerus ekonomi yang sudah ada.
Dan yang terakhir, mengenai Publisher Rights, kita memang sudah lama membahas ini dengan seluruh pemangku kepentingan. Dulu saya menyampaikan, “Paling sebulan selesai, Pak, kita kerjakan siang (dan) malam.” Tapi dalam praktiknya, memang sangat rumit sekali. Yang ini ‘ya’, yang ini enggak mau. Yang ini mau, ini enggak mau. Lama-lama juga enggak rampung-rampung.
Ini sudah kita bahas sangat lama, dan sekarang memang prosesnya sudah hampir selesai; belum selesai, (tapi) hampir selesai. Moga-moga yang tinggal sedikit ini tidak menjadi tarik-menarik lagi. Yang perlu ditingkatkan (adalah) itu.
Dan titik temu antarpemangku kepentingan saya lihat sudah mulai terlihat, mulai menguat, dan insya Allah ini akan cepat selesai. Dan saya tahu ini menjadi concern bagi media dan pers.
Saya rasa itu yang ingin saya sampaikan dalam kesempatan yang berbahagia ini. Dan dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, pada siang hari secara resmi saya buka Kongres XXV Persatuan Wartawan Indonesia Tahun 2023.
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.