Peresmian Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XVIII Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Tahun 2023
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat pagi,
Salam sejahtera bagi kita semuanya,
Om swastyastu,
Namo buddhaya,
Salam kebajikan.
Yang saya hormati, Ketua dan Pimpinan Lembaga Negara yang hadir;
Yang saya hormati, para Menteri Kabinet Indonesia Maju;
Yang saya hormati, Gubernur Banten beserta para Bupati dan Wali Kota;
Yang saya hormati, Kapolri beserta Pimpinan TNI yang hadir;
Yang saya hormati, Ketua Umum DPP HIPMI, Bung Akbar Himawan Buchari, Pendiri dan Senior HIPMI, Bapak Abdul Latief, beserta para Senior yang tidak bisa saya sebut satu per satu, seluruh jajaran Pengurus HIPMI, Ketua HIPMI Provinsi, Kabupaten, dan Kota yang hadir dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote;
Bapak-Ibu, Hadirin, Undangan yang berbahagia.
Tadi yang disampaikan oleh Bung Akbar betul. Alumni HIPMI banyak yang masuk di Kabinet. Ada Pak Sandi, ada Pak Erick, ada Pak Bahlil, ada Pak Rosan yang baru saja (masuk Kabinet), ada Pak Dito juga. Pak Dito HIPMI juga? Dan juga ada Presiden.
Jangan, jangan dilupakan, saya ini adalah HIPMI, tapi HIPMI Daerah, HIPMI “Kampung”. Memang belum masuk ke HIPMI Pusat, (saya) HIPMI Daerah, tapi sekali lagi Presiden tetap HIPMI.
Jadi tadi kalau Pak Ketua Umum menyampaikan minta arahan Presiden, kalau saya mengarahkan, enggak salah karena saya masih kategori, tadi Pak Latief menyampaikan, “Bapak itu masuk kategori Senior HIPMI.” Jadi kalau mengarahkan, enggak apa-apa. Jadi kalau cawe-cawe, juga enggak apa-apa karena kan di keluarga kita sendiri kan.
Saya jadi mikir-mikir, “Ini jangan-jangan HIPMI ini sudah menjadi Himpunan Para Menteri Indonesia,” karena dari HIPMI menterinya banyak sekali, terlalu banyak, tapi enggak apa-apa. Kalau saya masih punya kesempatan, Bung Akbar (akan) saya masukkan jadi (Menteri dari) HIPMI lagi. Tapi enggaklah, enggak.
Bung Akbar ngantri untuk tahun depan jadi Menteri, bisa saya kira. Meskipun Presidennya bukan saya, tapi Bung Akbar masuk sudah.
Yang kedua, yang kedua, tadi Pak Ketua HIPMI menyampaikan mohon dukungan, utamanya dari sisi pembiayaan, utamanya lagi bagi UMKM, bagi UKM kita.
Perlu saya sampaikan bahwa, sejak saya masuk, yang namanya KUR tahun ini diberikan jatah Rp460 triliun dengan bunga hanya 6 persen. Saya enggak tahu di sini ada yang dapat ndak? Berarti yang hadir di sini gede-gede kalau enggak ada yang dapat karena memang KUR hanya maksimal di angka Rp500 juta. Hanya problemnya, ini perlu disosialisasikan agar kuota Rp460 triliun ini harus dihabiskan, harus habis. Jangan sampai ada yang tersisa karena bunganya juga hanya 6 persen, tapi betul-betul memang hanya untuk usaha mikro dan UKM.
Hanya sayangnya ini saya masih mendorong terus kepada Menteri, kepada OJK, kepada BI agar kalau bisa urusan kredit KUR ini tanpa agunan. Mestinya harus menggunakan sistem credit scoring. Mestinya seperti itu karena sudah 145 negara untuk UMKM itu menggunakan sistem credit scoring. Melihat skornya, melihat karakternya baik ndak, beri Rp500 juta, beri Rp300 juta, beri Rp100 juta. Mestinya seperti itu karena pengusaha-pengusaha muda yang baru berangkat untuk masuk ke dunia usaha biasanya belum memiliki aset, belum memiliki collateral, belum memiliki agunan. Jadi kalau peluang diberikan dengan sistem credit scoring, itu akan lebih memudahkan dan ini akan terus saya dorong.
Yang ketiga, saya perlu menyampaikan bahwa persaingan antarnegara, kompetisi antarnegara sekarang ini betul-betul sangat sengit sekali, baik dalam memperebutkan pasar ekspor, baik dalam memperebutkan investasi, semuanya.
Dan kita patut bersyukur bahwa IMD Global Competitiveness Index di tahun 2023, Indonesia naik ranking dari 44 ke 34, naik sepuluh peringkat. Ini masuk dalam kategori tertinggi di dunia karena lompatannya sepuluh peringkat. Dan komponen Competitiveness-nya, daya saing kita yang paling bagus memang di infrastruktur. Sekarang ini kita dinilai bagus di dalam infrastruktur.
Kemudian Efisiensi Bisnis juga naik sebelas peringkat. Ini juga sangat bagus sekali, sangat bagus sekali.
Kemudian Efisiensi Pemerintah juga sama meskipun hanya naik empat peringkat.
Tetapi yang paling bagus adalah performa ekonomi. Ini naik 13 peringkat, dari sebelumnya 42 ke 29. Ini juga perlu kita lanjutkan agar Competitiveness Index kita menjadi semakin baik, sehingga kelihatan bahwa dalam bersaing dengan negara-negara lain kita memiliki kemampuan.
Dan urusan peringkat ini bukan kita yang mengeluarkan, tapi ini internasional.
Kemudian yang berkaitan dengan hilirisasi, sekali lagi ini saya sampaikan bahwa hilirisasi itu bukan hanya untuk yang besar-besar, bukan urusan nikel saja, bukan urusan tambang tembaga yang gede-gede, ndak. Yang UKM pun kita harus industrialisasikan, harus hilirisasikan, semua produk yang masih mentahan.
Tadi di depan saya mampir di stannya Banten. Di situ ada barang seperti ini. Ini kopi alami yang tanaman kopinya ada di Provinsi Banten. Tapi yang saya lihat bagus, setelah roasting kemudian masuk ke packaging seperti ini. Ini sangat luar biasa. Packaging-nyabagus sekali. Brand yang ada di sini Haji Rocker Coffee. Ini bagus sekali. Pemiliknya ada di sini?
Barang-barang seperti ini, kopi, itu tidak hanya di Banten saja. Di seluruh daerah kita, kita memiliki kopi yang bermacam-macam, baik robusta maupun arabica. Ada semuanya.
Jangan sekali-sekali kita lanjutkan mengekspor dalam bentuk biji mentahan, jangan. Buat seperti ini. kuasai pasar di dalam negeri. Pasar domestik harus kita kuasai. Begitu kita siap, ekspor semuanya enggak apa-apa. Barang ini betul-betul barang bagus.
Kemudian yang lain juga, ini biasanya gula yang tradisional itu tidak dikemas. Ini gula semut seperti ini juga sangat bagus sekali, gula aren. Saya hanya kagum packaging, kemasan yang sudah bagus-bagus seperti ini. Ini yang terus jangan hanya Banten saja, tapi seluruh provinsi harus melakukan ini, dan motornya adalah HIPMI. Motornya HIPMI karena kreativitas, inovasi itu pasti ada di pengusaha-pengusaha muda pasti, saya pastikan. Packaging seperti ini sangat bagus sekali, bagus sekali.
Jadi, jangan berpikir bahwa hilirisasi itu nickel ore menjadi baja, bukan hanya itu, atau tembaga menjadi copper foil, bukan hanya itu. Yang seperti-seperti ini harus semuanya.
Saya melihat rumput laut juga banyak yang belum dihilirisasikan. Kita ini nomor dua di dunia (sebagai penghasil) rumput laut, tapi ekspornya mentahan. Saya cek, “Ke mana ini mentahannya?” Ke Filipina, ke Thailand.
Kenapa enggak buat industri sendiri di sini?! Tepung agar bisa dibuat. Semikaragenan bisa dibuat. Nilai tambahnya langsung melompat semuanya.
Jangan biarkan mentahan-mentahan itu terus diekspor. Industrialisasikan, hilirisasikan di dalam negeri agar ada kesempatan kerja yang terbuka, nilai tambah kita dapatkan sehingga negara juga akan dapat nanti. Kalau nilai tambah muncul, negara akan dapat, penerimaan negara otomatis pasti akan naik.
Kelapa sawit yang ditanam oleh, bukan yang gede-gede, (melainkan) yang oleh petani-petani kita kalau dihilirkan, karena kita memiliki 46 juta ton per tahun, bisa masuk ke industri yang agak menengah, bisa sabun, bisa cocoa butter, bisa oleo food. Lipat bisa 79 kali, bisa delapan kali, bisa lima kali.
Ini harus menjadi kesadaran kita semuanya karena sudah 400 tahun kita ini ekspor bahan mentah, sejak VOC. Sekali lagi, jangan diterus-teruskan. Meskipun ditekan oleh Uni Eropa, ditekan di WTO, ditekan oleh IMF, jangan mundur, jangan berhenti. Dan nanti akan saya pesan juga kepada Presiden berikut yang akan datang. Jangan sampai menghentikan yang namanya hilirisasi. Rugi besar kita.
Kalau semua kita hilirisasikan, perkiraan, hitung-hitungan Bappenas itu sepuluh tahun yang akan datang pendapatan per kapita kita akan mencapai USD10.900, 15 tahun lagi akan muncul angka USD15.800 income per capita kita, dan di Indonesia Emas tahun 2045 akan muncul angka kurang lebih USD25.000 income per capita kita. Inilah tujuan, goal kita.
Tidak hanya visi besar, tapi kita harus memiliki visi taktis. Visi taktis ya yang itu tadi, ya ini, ya ini. Ini visi taktis. Harus kita kerjakan bersama-sama.
Saya rasa itu yang ingin saya sampaikan dalam kesempatan yang baik ini. Dan dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, pada pagi hari ini secara resmi saya buka Rapat Kerja Nasional XVIII Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Tahun 2023.
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.